efek vaksin corona

10 Efek Samping Vaksin Corona yang Saya Rasakan

Lho kamu kok sudah vaksin? Gimana cara dapat vaksin coronanya? Apa syarat yang harus dipenuhi biar bisa dapat vaksinnya? Gimana efek samping vaksin corona? Dan 1000 pertanyaan tentang cara mendapat vaksin selalu mampir baik saat saya post #vaksinday hari pertama hingga hari kedua yang berjarak 14 hari.

Oya, gambar headlinenya cuma ilustrasi.

Sebenarnya saya juga nggak begitu tertarik lewat jalur cepat. Mengingat saya di rumah aja, ke kantor cuma sesekali kalau mengambil dan menitipkan berkas, ke mall ya nggak gitu-gitu kepengen, kalaupun saya berangkat liburan ceritanya hanya sama keluarga dan tidak ke mana-mana selain di villa. Tapi semakin acak kadut dan lebih penting seremoni sana seremoni sini, serta vaksin corona massal cuma jadi wacana, saya ya kesal. And then mulai gerilya menanyakan dari sumber lainnya.

Suddenly the day datang juga. Dan efek vaksin corona yang saya lakukan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan seperti berikut.

KOK BISA VAKSIN CORONA DULUAN KAMU? Efek Samping Pertama Mulai Dirasakan

Sehari sebelum menginap di TwinPine Villa, saya mengantar Bapak Ibu yang mendapat jatah vaksin lansia di rumah sakit. Hari itu sepi. Tidak banyak yang mengantri meski saya datangnya agak kesiangan. Bapak Ibu sudah terdaftar di kuota 150 vaksin yang dibagikan. Ternyata tidak banyak yang datang mengambil jatahnya. Beruntung saya bisa dimasukkan ke kuota vaksin pertama. In the end of the day, konon hanya 80 pax terpakai dan akan dibuat jadwal selanjutnya.

Begitulah. Sebelumnya suami sudah mendapatkan kuota petugas pelayanan publik dan cukup memberi rasa aman karena memang dia yang bekerja di luar rumah selama setahun pandemi. Menyusul kedua orangtua mendapat vaksin corona sehingga kondisi di rumah tempat mengungsi sejak mulai punya bayi jadi lebih kondusif.

Sebenarnya saya juga mendapat kesempatan untuk ikut di kuota vaksin jurnalis/reporter di Malang namun harus cepet-cepetan tanpa sudah didaftar duluan. Gamang rasanya. Kemudian kesempatan itu dimanfaatkan teman-teman yang lain. Jadi, ya mengikuti pembagian pemerintah termasuk jatah yang mana yang bisa kamu ambil untuk divaksin.

Ternyata Kamu Lansia, Neng

Wkwkwk. Efek samping vaksin corona dahsyat juga ya. Tiba-tiba dikira lansia. Tapi saya paham kok pertanyaan seperti ini merupakan nada putus asa kapan mendapat gilirannya. Menurut data terkini dari akun NuiceMedia yang saya ikuti, jumlah penduduk yang telah divaksin memang cukup lambat pergerakannya. Tercatat jumlah penerima Vax 1: 9,784,278 (+474,469) dan Vax 2: 4,943,231 (+278,040) per 9 April 2021.

Belum lagi ditambah berita jumlah vaksin corona untuk Indonesia terhambat karena ditahan Pemerintah India karena tiba-tiba di sana melonjak lagi penderitanya. Jenis vaksin lain juga belum ada kabar yang pasti seperti kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyatakan belum ada kepastian ihwal kedatangan 100 juta dosis tambahan vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Indonesia.

Kapan giliran saya mendapat vaksin corona? Wajar, wajar sekali ditanyakan.

Apa Syarat Biar Dapat Vaksin Corona?

Setelah beberapa pertanyaan keberatan saya divaksin duluan, ada juga pertanyaan berbobot yang ditanyakan. Syarat biar dapat vaksin corona apa ya? Bertanya ke sana ke mari pun jawabannya sama. Kuota bulan ini untuk lansia, asn, tni dan polri. Seriously I don’t mind. Saya juga mau bapak ibu saya memiliki umur yang lebih panjang. Selama ini mereka kaffah mengurangi aktivitas, memakai masker, dan menjaga jarak dari kerumunan. Arisan, salat jumat, ke pasar, bisa direm setiap harinya.

Namun ada juga kabar-kabar pilu kebanyakan lansia termakan issue yang beredar di whatsapp sehingga tidak mau mengambil jatah vaksin corona untuk mereka. Kembali lagi, itu pilihan serta bagaimana anggota keluarga lain di rumah mensikapinya. Diwajibkan tapi kalau tenaga kesehatannya terbatas tidak bisa door to door ke rumah warga ya bisa gimana lagi? Jadi tidak ada syarat khusus selain kalau kamu masuk dalam kuota jatah saat itu apa enggak, atau you’re just lucky.

Rakyat Jelata Seperti Aku Kapan Dapat Vaksin Corona-nya?

Jengah saya mendapat pertanyaan seperti ini. Jalur cepat tiba-tiba divaksin itu juga kayaknya bisa didapat sama siapa saja kok. Yang beruntung, pastinya.

Saat vaksin pertama ada yang mengeluh seperti itu, saya cuma bisa bilang coba merapat pada RT RW Kelurahan dan Kecamatan sebagai bentuk pemerintahan terendah yang bisa dijangkau. Senyampang bukan influencer, artis, selebgram, pengusaha muda kaya raya, mereka yang ada di struktur pemerintahan itu yang bisa dicari tahu cara mendapat vaksin coronanya. Saya siapa?

Atau sesuai jalur profesi yang ada induk kepemimpinannya. Tenaga pendidik, tenaga pelayan publik, asn, tni dan polri, serta jalur profesi jurnalis yang saya ketahui. Di kota saya ada jatah untuk pedagang pasar. Di kota lain ada jatah untuk pengemudi ojol. Jika kamu pekerja lepas tidak terikat pada satu perusahaan, menurut saya gilirannya akan terasa sangat lama. Mungkin bisa dicari jalur lainnya.

Dia Bisa Dapat Kok Aku Engga?

Dibandingkan seperti ini juga jengah. Saya pernah cerita ke seseorang kalau salah satu teman kerja mendapat jatah vaksin corona di desa tempat tinggalnya. Dari 4000 penduduk dan 700 jatah vaksin, dia beruntung karena datang tepat waktu. Meski harus menunggu hampir 2 bulan untuk jatah vaksin kedua, setidaknya dia sudah mendapat.

Lalu seseorang itu protes kenapa di daerahnya tidak ada drop vaksin yang sama. Aduh gimana ya, saya siapa?

Nggak Ada Juga Kuota Vaksin Corona Memangnya Kota Kita Mau Herd Immunity Ya?

Pertanyaan ini bisa dikembalikan lagi. Selama pandemi semua warga tidak terkecuali diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan 3M sampai 5M. Pada pelaksanaannya, ya seperti biasa, ada saja dan jumlahnya banyak sekali yang lalai menerapkannya. Bukan lalai juga, sudah lelah dan mencapai titik jenuhnya.

Apalagi ketika mulai digelontorkan vaksin tahap pertama, tiba-tiba pasien di rumah sakit terasa landai. Pengumuman berita kematian tiba-tiba tidak lagi terdengar. Wajar yang lain bersorak dan menganggap pandemi sudah berlalu. Dari yang saya dengar, tenaga medis sendiri juga heran. Meski ada saja yang memeriksakan diri dan terdiagnosa positif pun memaksa pulang. Kembali pada tanggungjawab masing-masing.

Herd immunity, jadi? Well, pilihan.

Hati-hati, sepertinya gelombang kedua sudah mulai di depan mata.

Mbak Caranya Dapat Vaksin Gimana Untuk Karyawanku?

Bisa, pakai vaksin mandiri gotong royong! Selain pertanyaan syarat mendapat vaksin corona, saya juga mendapat pertanyaan berbobot seperti ini sebagai efek samping vaksin kedua. Kebetulan minggu lalu saya barusan mendapat info yang sama kalau ada yang mencari cara mengajukan vaksin corona untuk perusahaannya. Salah satu teman tenaga kesehatan sebelumnya mengabarkan kalau mengajukannya lewat Dinas Kesehatan masing-masing wilayah.

Namun, kontak person dinkes sudah dipegang pun nggak menjamin infonya cepat didapat. Saya paham kalau beliau-beliau pasti disibukkan dengan distribusi vaksin corona. Ditelpon dan dikirimi pesan tidak terjawab, wajar. Ketika berhasil menghubungi lalu hanya dijawab kuota saat ini hanya untuk asn, petugas publik, tni dan polri, tanpa memberi solusi lainnya, itu lain perkara ya.

Saya, kamu, kita, bagaikan hidup di belantara tanpa panduan dari pemangku kebijakan. Info distribusinya terbatas sekali. Kabar baik diberikan juga dari teman yang sama. Eh ternyata mengajukan permohonan vaksin mandiri gotong royong untuk karyawan bisa diusahakan juga. Caranya mengikuti petunjuk Biofarma berikut ya.

Kamu Sama Suamimu Kok Beda Reaksi Efek Samping Vaksin Coronanya?

Mendapat jatah vaksin jauh lebih dulu bahkan terpaut waktu nggak lama dari kakak saya yang tenaga kesehatan dapat, suami diwanti-wanti banyak sekali. Hati-hati nanti dia ngantuk, jangan berangkat kerja dulu. Rasain nanti dia kelaperan banget-banget, siapin cemilan. Dan sebangsanya seperti yang diberitakan dari mereka yang sudah vaksin corona duluan.

Ya kalau ngantuk, dia tiap pulang kerja ya ngantuk lah. Kalau soal lapar, ya namanya juga laki-laki yang saya pilih, pasti yang suka makan. Apakah setelah vaksin dia makannya banyak? Ya segitu itu porsinya dia. Tapi setidaknya dia tidak terlihat laper terus-terusan yang kudu ngemil kapan aja. Setelah jam makan utama, dia makan buah dan kerupuk, begitu aja. Nggak terus kayak ngidam gitu kok. Beda kan efeknya sama kamu?

So, biarlah saya lanjut menceritakan efek samping vaksin corona yang dirasakan saja ya?

Efek Samping Vaksin Corona Pertama

‘Kamu jangan kebanyakan baca hoax to, Neng!’ sentak seorang teman ketika saya dan dia mendiskusikan soal jenis vaksin corona. “Katanya yang AstraZeneca lebih serem ya,” tanya saya waktu itu. Saya mendapat jatah CoronaVac seperti tertulis di prin-prinan catatan sudah tervaksin. Saya nggak dapat link untuk mengambil sertifikat vaksin :(.

Gelombang penerima vaksin pertama dari kuota jurnalis tahap awal banyak cerita efek sampingnya. Menurut berita ada yang muncul alerginya, ada yang lemas, muntah, dan pusing. Bahkan ada yang dilarikan ke rumah sakit karena muncul bengkak di wajahnya. Sehingga kemudian calon penerima vaksin diwajibkan untuk cukup istirahat, tidur jam 10 malam maksimal, sudah sarapan, dan kondisi kesehatan benar-benar bagus. Jika suhu tubuh naik sedikit saja, gagal sudah untuk dapat vaksinnya seperti terjadi salah satu teman kerja.

Kondisi saya karena ngga tau ternyata dapat vaksin bagaimana? Sudah sarapan, sehat, suhu? Seminggu sebelumnya saya repot sama anak-anak yang ngga enak badan. Bayi-bayi itu kecapekan setelah saya ajak ke pantai. Otomatis kuantitas istirahat saya berkurang namun berat badannya engga. Sarapannya baru minum aja. Saat vaksin ya so so aja. Tidurnya malam. Pagi-pagi sudah menyiapkan anak-anak untuk mengantar ke rumah sakit.

Setelah vaksin pertama, efek samping di tubuh saya kayaknya biasa-biasa aja. Pulang lanjut bekerja. Biarpun disuruh istirahat dulu, tapi ya karena nggak kenapa-kenapa apa harus tidur? Bapak ibu yang kayak capek, lalu tidur seharian. Saya kerja ya sambil megang anak dua. Lapar? Nggak juga. Badan nggak enak? Enggak tuh. Mual, pusing, muntah-muntah? Engga.

Ya wis. Disyukuri saja. Sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebagai efek samping vaksin corona pertama.

Efek Samping Vaksin Corona Kedua

Divaksin pada 26 Maret 2021, saya mendapat peringatan untuk datang lagi tanggal 9 April 2021. Apakah vaksin corona tahap dua saya kemudian sudah mempersiapkan diri lebih baik? Tentu. Saya ngambil cuti di tanggal 9 itu dengan pertimbangan jaga-jaga aja kalau ada kenapa-kenapa. Kan bisa istirahat juga. Berdasar persiapan itu, saya terlena main game sampai malam. Bangun sahur dan tidur lagi sebentar.

Jadi tidurnya kurang, juga nggak sarapan karena sahur. Duh bandel, pikir saya sendiri. Semoga sehat-sehat, sugesti dari dalam pikiran. Tiba di tempat vaksin meruput tidak jauh dari jam 7 pagi. Vaksinnya sendiri belum datang, saya menunggu bersama calon penerima vaksin kedua yang juga datang pagi-pagi. 7.45 saya sudah selesai dan menunggu efek samping vaksin corona tahap dua.

Yang saya rasakan langsung sih itu jarum suntiknya beda sama vaksin corona tahap satu. Dulu nyaris nggak kerasa, sementara yang kedua ini makcemlekit nyoooott rasanya. After that, menunggu 30 menit ya biasa saja tidak ada efek samping berarti. Hanya overheard saja ada yang merasa kemeng (rasa kebas mati rasa) di lengan tempat suntik.

Setelah itu saya mengajak anak-anak jalan-jalan. Sampai mencoba cari jalur baru untuk bermain ke kota Batu. Random memang. Sempat tidur di jalan, sampai rumah emang enaknya rebahan dan ala-ala capek sehabis vaksin mumpung sesebapak masuk malam. Muihihihi. Saya menamatkan istirahat cuti dengan goler-goler saja sebelum dia berangkat.

Jelang jam 10 malam, tangan saya mulai agak gimana gitu. Sambil menulis ini, saya merasa lengan kiri agak kebas dan terasa bengkak. Bisa jadi juga karena tadi di jalan digebok sama bocah lanang pas main-main barengan. Apakah efek samping vaksin juga bikin begadang? Tentu tidak, karena besok masih cuti jadi saya puas-puasin me time sendiri.

Will Update You Soon Juga Tentang Dua Hal Efek Samping Vaksin Corona

Pertama, apakah permohonan pengajuan vaksin mandiri gotong royong bisa dilakukan. Tentu informasi ini penting bagi kamu yang memiliki perusahaan. Kedua, apakah efek samping lainnya dari vaksin corona tahap dua yang saya lakukan tadi.

Keduanya penting? It depends on you.

UPDATE EFEK SAMPING VAKSIN ASTRAZENECA

Di bulan April yang sama, beberapa teman memakai jatah vaksinnya. Namun stok vaksin yang tersedia adalah ASTRAZENECA. Sebenarnya saya agak worry tapi seperti kata teman sebelumnya jangan termakan hoax, saya mendorong teman-teman untuk tetap vaksin secepatnya. Per akhir April ini issue meningkatnya kasus di India sungguh mengkhawatirkan.

Tanggal 28 April 2021, 6 teman disuntik vaksin astrazeneca pagi jam 8an. Dalam durasi 1 jam, salah satu teman mulai pusing-pusing dengan kepala seperti diremas. Batalkan puasa dan langsung minum paracetamol, solusinya. Kondisi ini agak berulang ketika efek paracetamolnya habis. Teman yang lain mulai nggak enak badan siang harinya karena dia terakhir makan jam 8 malam sebelumnya, ini bikin saya khawatir karena kan disarankan untuk makan dulu sebelum vaksin.

Berturut-turut kemudian satu demi satu mulai nggreges, pusing, nggak enak badan sekali, sampai tidur pun nggak nyenyak. Hanya satu orang yang biasa saja tidak ada keluhan, beliau sudah berusia di atas 45 tahun. Usia yang lain bervariasi dari 20an hingga 40 tahun. 24 jam setelah vaksin, keluhan itu belum hilang. Nanti akan saya update lagi ya setelah 48 jam.

5 Comments

  • Wah cukup beruntung sudah dapat giliran vaksin.
    Aku juga masih menunggu ini dan sebetulnya wondring juga buat yang anak-anak ini bagaimana ke depannya (since isu-isu sekolah tatap muka mulai mengemuka).

    • aku juga nekat uda daftarin anak sekolah dulu. ibu gurunya sih bilang kalo masih tentatif tatap muka apa online, tergantung nanti pas ajaran baru gmn. yg kasihan, ibu guru TK di sini blm pada dapat vaksinnya 🙁

  • wah syukurlah sudah vaksin! di Jerman, urusan vaksin juga lambat. udah gitu vaksin yang digunakan juga memiliki efek yang cukup berbahaya, jadi makin tertunda.

    tapi ya sudah divaksin bukan berarti bebas corona. tetep kudu waspada dan miniripkin pritikil kisihitin..

    moga sehat selalu dan pandemi segera berlalu!

    • di jerman pake keluaran perusahaan apa, zam?
      ying idi diviksin iji ngiri bingit klo liat keramean tanpa pritikil kisihitin -.-
      kok bisa ya mereka kyk kebal2 aja gt

  • di daerah rumahku belum ada tanda tanda akan pendaftaran vaksin.
    nggak ngerti apa yang bikin lama. Kayaknya kelurahan lain juga ga ada tanda tanda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *