Sempol, Jajanan Gondanglegi Yang Jadi Primadona Kota Malang

Malam itu tujuan saya ke Sawojajar hanya mau mengantarkan titipan Vaseline Petroleum Jelly ke rumah teman. Kapan hari dapat harga Vaseline Petroleum Jelly cukup murah untuk jar yang besar, jadinya berbagi ke jar kecil-kecil untuk teman yang butuh. Tiba-tiba aja saya menyadari kejanggalan kalau banyak penjual cilok yang lenyap dari jalanan sawojajar digantikan jajanan sempol yang antriannya cukup panjang.

Sempol namanya.

Jajanan ini terbuat dari adonan daging ayam cincang yang dicampur banyak tepung. Tepung terigu atau tepung kanji ya. Kalau dari padatnya sepertinya tepung terigu tapi kalau dari kenyalnya sepertinya ada tepung kanjinya. Dibentuk seperti tempura, ditaruh di tusuk sate yang panjang, dikukus setengah matang dan saat menunggu pembeli didiamkan seperti penjual sate.

Saat dipesan, setiap tusuk sempol digoreng setengah matang sebentar saja. Kemudian dicelupkan ke kocokan telur lalu digoreng lagi sampai matang. Bumbunya pun mirip dengan cilok, mau pakai saus tomat oranye sedikit pedas, saus tomat, atau kecap. Di beberapa penjual lain bahkan dilengkapi dengan saus kacang yang bikin rasanya lebih gurih.

Setiap penjual sempol selalu berbeda racikannya. Setidaknya itu yang terlihat dari 3 penjual sempol yang sudah dicoba. Dua racikan dari penjual sempol di Sawojajar, satu racikan lagi dari penjual sempol di daerah Matos jalan Veteran.

Kadang saya heran sendiri kalau niat berburu jajanan bisa sampai jauh dari rumah. Tapi nggak nyesel sih, karena sempol di dekat Matos itu rasanya jauh lebih ‘ndaging’ daripada sempol di Sawojajar. Ya dari segi harga memang beda, yang di Sawojajar per tusuknya 500 rupiah. Di dekat Matos masih sedikit mentereng, 2000 rupiah dapat tiga tusuk.

Tapi sama suami saya ngga boleh ambil fotonya karena yang jual melanggar aturan karena mobil jualannya memakan badan jalan. Sementara yang jual pakai sepeda motor rata-rata ada di parkiran atau tanah kosong. Yang makan jalan pembelinya. Kalian cari sendiri saja ya.

Kemudian Haqqi mengomentari di postingan foto jajan sempol ini.

“Lah padahal udah dari 2 tahun lalu makan sempol di pondok adekku di Gondanglegi..”

Padahal jarak Gondanglegi dan kota Malang yaa sekitarn 30 menit perjalanan. Mengapa bisa begitu lama jajanan ini terendus di sini?

BACA JUGA: Nikmati Citarasa Kari Khas Jepang di A & W Restoran

Biarlah sudah angin yang menjawab. Intinya adalah jajanan sempol sekarang sudah bisa dinikmati. Kalau khawatir dengan faktor kesehatan anak yang pengen jajan sempol, gampang kok cari gantinya. Beli saja nugget chicken stick atau bikin sendiri deh dengan campuran sayur dan daging yang terjaga kebersihannya. Pasang di tusuk sate, goreng di kocokan telur, beri saus yang terjamin bahan dan proses pembuatannya.

Mudah kan membuat jajanan sehat dari ide sempol yang sederhana? Cuma beda cara penyajiannya aja kok.

37 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *