“Anakku buk, anakku. Kemarin dia nggak papa, kenapa tau-tau dia begini buuu…!!”
DEG. Napas masih ngos-ngosan ketika memasang rem stroller Raga di selasar IRNA 4, Rumah Sakit Saiful Anwar. Langkah saya dari parkiran depan yang cukup jauh disambut dengan tangisan seorang ibu dalam bahasa Jawa di depan salah satu ruang perawatan kelas 2. Sayap salah satu bangunan di rumah sakit terbesar di Malang hari itu sebenarnya sudah didekor dengan istimewa. Sahabat Anak Kanker menggandeng KODIM dan KOSTRAD Malang mengadakan Army Day di halaman tengahnya. Tangisan sang ibu masih terus terdengar sampai beberapa waktu lamanya.
Tepat di tanggal 28 Oktober 2018 sambil merayakan Hari Sumpah Pemuda, hati saya, tercerabut di sana.
Ya, hati ibu mana yang tidak gelo, tidak sakit hati, tidak ingin mengambil alih sakit anaknya daripada anaknya yang menanggung sendiri. Setelah berhasil menenangkan diri di ujung selasar IRNA 4, saya kembali memasuki halaman tempat Army Day digelar. Sejak detik itu saya sama sekali nggak sanggup mengajak orang lain bicara selain bapaknya Raga dan teman-temannya saja. Saya hanya diam dan mengamati para relawan Sahabat Anak Kanker, anak-anak penderita kanker beserta orangtuanya, sambil menjaga Raga dan mengambil dokumentasi kegiatan bapaknya.
Padahal saya ingin sekali mengajak bicara mas-mas berkacamata yang bertubuh tambun dan humble banget sepanjang acara. Tidak tampak kelelahan di wajahnya, biarpun dia nggak pernah berhenti berputar-putar selama acara. Memastikan setiap pengisi acara sudah datang, menyambut DanDim yang menjadi tamu paling ditunggu, juga merekam acara Army Day dengan ponselnya.
Later from the day, saya mendapat namanya dari Winda Carmelita bahwa mas itu namanya Veri dan pasangannya Maya, pernah diwawancara dalam #VemaleStories.
Simak dulu energy booster Mas Veri menggawangi acara Sahabat Anak Kanker bertema Army Day kemarin dari video Vemale berikut.
Menuju keikhlasan seperti itu dan menjalani hari-hari ke depan bersama para survivor kanker rupanya cukup menguatkan cinta mereka berdua. Tampak dari sumringah tawa yang saya perhatikan selama acara. Sungguh, tidak semua orang bisa mencapai tingkatan relationship seperti mereka.
Energi positif yang terpancar rupanya membawa aura keceriaan sepanjang acara. Mulai dari kru-krunya yang saya nggak tau mana perawat, mana orang rumah sakit, atau sukarelawan yang hadir di lokasi. Army Day pun berlangsung sangat menyenangkan setelah kehadiran DanDim memberi sambutan dan dilanjutkan oleh pengisi acara selanjutnya dari KODIM dan KOSTRAD, komunitas zumba, kakak pendongeng, tim band dan dua orang musisi dari KODIM juga.
Semua tertawa, semua bahagia. Semua menyemangati adik-adik yang berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Saya hanya bisa ikut bertepuk tangan, menggoyangkan badan mengikuti instruktur zumba, mendengarkan dongeng bareng Raga dan mencicipi kue yang dibagikan. Saya nggak bawa apa-apa, nggak membayangkan begini haru yang ditimbulkan setelah datang di acara. Bapaknya Raga nggak bilang lebih jauh waktu mengirim pesan mengajak Raga dan saya untuk mendampinginya di Army Day ini.
Masih banyak yang bisa dilakukan untuk para pejuang kecil ini ke depannya. Yup perjuangan mereka masih panjang!
Buat yang ingin ikut berdonasi pada perjuangan anak-anak di bangsal IRNA 4 ini, bisa memantau kebutuhan relawan Sahabat Anak Kanker melalui IG SahabatAnakMlg. Atau ingin langsung berdonasi bisa langsung menghubungi nomor 0822-33612613 dan melalui rekening BCA 4000197900 an Nur Very Heni Susanto/Raistamala Nediasani.
Because kids can’t fight cancer alone!
1 Comment