Staycation di Hotel Malang Hanya Alasan, Makanya Jangan Patah Hati

Akhir 2021 dan awal 2022 dilalui dengan sangat buruk. Sampai hari ini. Saya nggak punya backup plan untuk menghadapi hari-hari patah hati. Yang saya tahu anak-anak sedang liburan dan cuti masih banyak. Impulsif saya memesan hotel untuk staycation di hotel Malang bertiga saja. Menghibur anak sekaligus menenangkan diri sendiri.

Review Ascent Premiere Hotel and Convention

Dulu hotel ini namanya Balava. Lokasinya di kota lama, tepat bersebelahan dengan Stasiun Kota Lama. Redundant sekali.

Hotel ini pilihan pertama karena tepat persis di mana bisa melihat kereta api lalu lalang atau diparkir kapan saja. Ya, melihat kereta api adalah favorit si bocah lanang. Setidaknya membuatnya sibuk dari datang sampai pulang.

Kami dipilihkan kamar di lantai 5 menghadap ke arah Gadang. Dari jendela kami bisa melihat rel kereta api dan deretan gerbong yang parkir. Ternyata kereta api sore sampai malam jarang sekali, ramainya subuh sampai siang hari.

Kamar Superior saja sih memang. Jadi wajar ketika dengkul rasanya nabrak-nabrak karena ukurannya tidak besar. Kamar mandinya mungil tapi bersih. Kolam renangnya favorit anak-anak sehingga isi staycation kami cuma cemplung-cemplung saja.

Beruntung sih kami menginap jadi membersihkan badan setelah berenang bisa di kamar. Kolam hotel ini juga dibuka untuk umum, kamar mandi bilasnya jadi kurang terjaga menurut saya. Atau memang yang berenang ngeselin aja sih orangnya karena nggak buang sampah di tempat yang disediakan.

View dari kolam renangnya memang azib sekali sih!

Review Hotal Santika Premiere Malang

Satu yang saya sesali, janji untuk main ke Stasiun Kota Lama lupa ditepati. Waktu checkout dari Ascent Premiere dan makan siang bertiga, saya langsung aja cus nggak noleh-noleh. Kami pindah menginap ke Hotel Santika Premiere yang letaknya di kota.

Dari kamar hotel yang kejeduk-jeduk lalu ke hotel yang ada balkon dan bathtubnya, tentu bikin bahagia. Tapi bikin mama cerik-cerik tak berkesudahan dan pintu balkon dikunci sepanjang hari saja. Lagi-lagi kami di lantai 5. Mungkin ini pertanda nambah anak lagi ya?

Hora-horaaaa. Staycation dengan 2 anak aja capek. Apalagi kalau nambah dan berakhir tragis seperti tahun 2021 saya kemarin. Lak capek. Untung Hotel Santika ini nyaman seperti yang saya inginkan. Meskipun furniturnya terasa tua dan tidak ada perubahan memang. Seperti keramahan hoteliernya yang nggak berubah sejak dulu sampai kemarin menginap di sana.

Tapi, staycation itu kan seharunya goler-goler saja yaaa, kenapa saya jadi naik turun naik turun kolam renang muluuuu. Kolam renang Santika ini paling ramah di mata deh, kaporitnya low. Kolam dangkalnya memang lebih sempit tapi disediakan handuk jadi nggak bikin repot bawa dari kamar, yay!

Usai makan malam kami jalan-jalan sebentar ke mart terdekat untuk membeli Yummy Choice buat bekal saya bekerja malam hari. Agak menyesal sebenernya, wkwkwk, karena haloooo kok ya agak creepy juga malamnya. Cerita singkatnya di Instagram, hehehe. Namun begadangnya terbayarkan dengan sarapan yang menyenangkan.

Inilah Hotel Santika Premiere Malang. Masakan hotelnya nggak pernah mengecewakan! The staffs so helpfull melihat saya kerepotan dengan dua anak balita. Cuma haha memaklumi ketika saya meminta nasi putih dengan bakso sampai beberapa kali. Buffetnya memang berkurang dari sebelum pandemi, tapi rasanya tetap enak-enak sih. Tetap saya rekomendasikan untuk yang mau staycation di sini.

Review Jambuluwuk Convention Hall & Resort Batu

Selang beberapa hari kemudian saya menutup liburan anak-anak dengan staycation di Villa Jambuluwuk bersama keluarga besar. Kawasan villa ini besar banget ya ternyata?

Tahun 2012 saya dinner ulangtahun seorang teman, tahun 2013 menginap 3 hari 2 malam acara raker perusahaan. Semuanya memberi kesan baik di hati. Biarpun capek di kaki. 2022, 10 tahun kemudian menginap lagi di sini. Villanya nggak berubah, TETAP BUWESAR KAMARNYA.

Jambuluwuk agak menurunkan harga selama menghadapi pandemi. Ratenya di weekday sekitar 3jutaan untuk villa 4 kamar dengan kamar mandi dalam sendiri-sendiri, dapur dan ruang makan, serta lingkungan yang tenang. Kalau butuh alat dapur dan alat makan juga bisa request ke resepsionis, btw. Mengingat hanya disediakan 2 sendok tanpa panci, jelas kami panik bagaimana caranya membuat indomie?

Apalagi seperti biasa, anak-anak maunya cemplung-cemplung ke kolam renang meski airnya dingin sekali. Beruntung saya lagi mens, hahahaha. Beruntung lagi Jambuluwuk punya beberapa kolam renang, jadi nggak perlu jalan naik turun bukit dan dengkul pun tetap sehat. Cukup jalan turun nggak sampai 100 meter, AMAN!

Lalu acara apa yang bisa bikin ramai keluarga kalau lagi staycation bareng-bareng? Tentu BBQan dan Adul’s Roulette berebut uang jajan bikin ramai. Nah kalau lagi di Jambuluwuk, coba tambahkan lihat sunrise di Paralayang. Tinggal keluar area dan naik sedikit sampai Patung Sapi lalu belok kanan. Mobil apa saja kuat kok naik sana.

Pulangnya disambut breakfast Jambuluwuk yang super lengkap. Wohoo! Langsung sehat dan melek tapi balik kamar tidur lagi. Eits itu sih harapan, kenyataannya tetap nyemplung kolam sampai waktunya checkout pulang.

Kini saatnya memikirkan tagihan. Fyuh. Cerita dewasa juga ya akhirnya. Makanya saya nggak suka patah hati, bikin miskin.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *