Ledok Ombo Poncokusumo

Ledok Ombo Poncokusumo, Hening Syahdu Lha Pulangnya Ketemu Hantu

Sebuah pertemuan yang nggak diduga sama sekali. Hanya 5 detik saja, berpapasan di jalan sempit karena kendaraan harus bergantian. 5 detik, tapi melihatnya, melihat orang di balik kemudi, saya tahu itu sosok yang pernah menghantui sekitar 12 tahun lalu. Kenangan rambut panjangnya teringat jelas walau dulu aja nggak pernah ketemu. Hanya suaranya yang pernah menyapa, lalu tiba-tiba mak bedunduk ketemu di jalan menuju Ledok Ombo, Poncokusumo.

What in the world. Rasain sendiri akibat ngeyel jalan-jalan pas PPKM kan!

Iya, akhir Agustus 2021 PPKM masih diperpanjang. Memutuskan jalan-jalan keluar rumah sebentar ke Ledok Ombo juga dengan persiapan yang matang. Aslinya saya mau ke Ledok XXX yang di ruas jalan Gubuk Klakah menuju Bromo. Tapi kok jempol searchingnya tempat yang berbeda. Nyasar deh jadinya. Menurut info warga lokal, tempat wisata ini sudah dibuka sama penduduk setempat. Menutup bulan ulang tahun suami, kami jalan-jalan sebentar ke sana.

Lokasi Ledok Ombo, Poncokusumo

Karena yang saya maksud tadinya Ledok XXX adalah Ledok Amprong, jelas hati ini ketar-ketir begitu berangkat kok direction mapsnya berbeda ya? Kan harusnya naik ke Gubuk Klakah, kok belok dulu lewat Belung City baru naik ke Poncokusumo? Yha memang searchingmu ngawur, Neng!

Untungnya menuju Ledok Ombo jalannya sangat jalaniawi aspaliawi. Halus mulus sampai jalan sempit menuju tkpnya. Dari Malang arahkan kendaraan ke arah Tumpang, terus saja sampai ke Poncokusumo. Sempat nyasar sebentar belok kiri yang salah di pertigaan kecil sebelum gang yang benar. Hints: saat melewati Belung City ikuti saja petunjuk jalan warga lokal. Mapsnya ngaco. Eh bener sih, tapi gang menuju TKPnya sudah diportal jadi tidak bisa dilewati.

Harga Tiket Masuk Tempat Wisata Ledok Ombo Terbaru 2021

Dari jalan masuk dan keluar yang cuma cukup 1 mobil itu, sangat wajar kalau harga tiketnya murah banget. Satu mobil isi 5 orang dewasa hanya membayar 20.000 saja dan kendaraan bisa diparkir di area perkemahan. Kalau mobil mau diparkir di depan, cukup 10.000 saja.

Saya memilih membawa masuk karena mau menggelar tenda mikimos. Hints, area perkemahan jalannya bergelombang, tidak rata. Jadi kalau mau membawa kendaraan masuk perhitungkan dulu tinggi bannya. Kalau modelan ceper ya monmaap ditinggal di jalan besar Belung City aja.

Fasilitas Bumi Perkemahan di Lereng Bromo Ini Apa Saja Ya?

Yuk, menurut saya hawa-hawa Ledok Ombo memang nggak sedingin di Ledok Amprong, tapi masih cukup sejuk di siang hari panas kentang-kentang bulan Agustus. Bulannya maba di Malang, di mana biasanya diadakan ospek yang menuntut untuk datang subuh-subuh dengan suhu sekitar 15-16 derajat dan 30an derajat saat siang. Makanya, jangan terlalu berharap bumi perkemahan ini bisa menghangatkanmu kalau memilih menginap.

Fasilitasnya standar saja. Bagian petugas pintu masuk mungkin sekalian penjaganya. Kamar mandi dan toilet, mushola dan tempat wudhu, serta warung warga lokal ada di bagian depan. Di tengah area perkemahan tidak dilengkapi toilet ya, ingat. Listrik? Mungkin ada sih. Tapi di pojokan atas dekat area downhill ada tempat penyewaan alat-alat outdoor. Kalau tiba-tiba pengen menginap sepertinya nggak perlu repot.

Sungai di Ledok Ombo Bisa Dipakai Untuk Bermain?

Berbeda seperti Bedengan atau Ledok Amprong, ada sedikit pengorbanan kalau mau main ke sungai di Ledok Ombo. Tidak bisa ujug-ujug parkir dan nyemplung sungai ya. Jalan lah sedikit ke atas, ada jalan setapak di samping cafe yang menuju suara air bergemerojok yang menandakan sungainya jalan terus.

Ada beberapa turunan menuju sungai. Saya menyarankan untuk naik dulu dan mencari turunan yang ada palangnya JSS. Dari situ ada jembatan bambu cakep dan deretan ‘air terjun’ kecil-kecil dari talang saluran air sawahnya. Di bawah sungai ada ‘kebun’ sayur selada air yang subur.

Kalau lagi iseng, bisa bawa nasi, ikan asin goreng, dan jangan lupa sambal tomatnya. Lalu nglalap langsung selada airnya di tempat. Habis makan, cuci piringnya, trus mandi-mandi di sungai. Sungainya berarus kecil saja ketika saya main di sana. Ada beberapa ceruk yang bisa dijadikan tempat bermain anak-anak dengan aman dalam pengawasan.

Warning, anak-anak harus diawasi benar. Dasar sungainya berbatu, di beberapa tempat licin. Kalau jatuh dan terbentur ya pasti sakitnya.

Kalau mau foto-foto juga hati-hati ya.

Eh Wait, Cafe di Ledok Ombo?

Lah, di situ ada cafe? Tanya suami saya. Dulu cuma ada toilet doang waktu dia sering berkemah di lokasi yang sama. Ada 3 harusnya, tapi yang 1 tutup sementara. Menyusul tempat-tempat wisata alam di sekitar Malang, banyak juga yang ngapling bikin cafe bernuansa alam di sana. Di Bedengan yang dulu bahkan nyari popmie aja kudu bawa sendiri, terakhir mengunjunginya sudah banyak yang membuka cafe. Pun di Ledok Ombo.

Terhitung ada 3 cafe (yang bukan warung jual nasi gitu gayanya). Di bagian atas sendiri 2, dan di sisi sungai ada 1. Cukup banyak peminatnya lho. Jam 9an ketika saya tiba di lokasi, tidak tampak tempat itu seperti cafe. Sekitar jam 11 ketika lampu-lampu tamannya dinyalakan, barulah suasananya jadi berbeda.

Akses yang mudah, jalannya nggak susah, apakah harganya murah? Saya nggak bertanya menu-menunya karena kondisi cafe cukup ramai, jadi better dilihat dari luar saja. Dan ya, tentu, ada aja yang joget-joget Tiktokan di sudutnya, hahahaha. Mari kita cari tempat lain untuk ngonten ya.

10 Tempat Buat Ngonten TikTok di Ledok Ombo

Nggak percuma kok ngonten di sini. Meski agak kembut-kembut dan kadang-kadang harus ngacung tinggi mencari sinyal, memosting foto agak cepat. Foto ya. Video Tiktok baru saya upload di rumah. Banyak sekali spot yang ok untuk dijadikan latar joget Tiktok.

  • Tree Houses – Ada 2 rumah pohon di sini. Awalnya dikunci dengan tali, tapi ada aja pengunjung yang melepasnya. Kamu bisa ngonten di tangga, atau kalau bawa drone ya naik sedikit ke atas.
  • Balance Bridge – Di hari biasa, mungkin ada petugas yang menyediakan alat pengaman. Jembatan keseimbangan ini bagian dari outbound challenge yang menantang berpindah dari satu pohon ke pohon lain.
  • Cafe di Ledok Ombo – Berada di tengah hutan, bermodal tanaman eksisting, cafe-cafenya sungguh bernuansa alam. Cakep bener untuk yang mau mengeksplor berbagai latar jogetan.
  • Downhill Slide – On a serious notes, turunan downhill itu keren untuk joget tiktok yang awalnya kudu lari-lari dulu itu lho. Nggak terlalu tajam menukik, dibuat dari kayu-kayu, dan langsung bisa dilanjut joget di tengah area perkemahan.
  • Area Perkemahan – Nah saya malah lupa kan. Kalau kamu datang dan membawa tenda, bagus juga tuh jadi latar merekam konten. Asal nggak malu aja dilihatin dari seluruh penjuru mata angin.
  • Mobil Pengunjung yang Keren – Sumpah asli saya ngakak tiada terkira ketika ada mbak-mbak joget tiktok di depan sebuah mobil dengan warna hitam gahar dan aksesoris yang offroad banget deh. Lalu seorang mas-mas sama istrinya tiba-tiba muncul di belakang, nyalain remote kunci, alarm berbunyi, dan mbak-mbak itu langsung terbirit-birit lari karena kaget.
  • Sungai Ledok Ombo – Sudut-sudut sungainya keren, apalagi kalau alirannya lagi sangat tenang. Dari atas sampai bawah, semuanya OK.
  • Jembatan Bambu di Gang JSS – Dari jalan menuju sungai yang saya ceritakan di poin atas, kalau menemukan sudut pengambilan gambar yang OK, kamu bisa seolah-olah meniru pose di Merlion Singapura.
  • Kebun Selada Air – WOO ITU TEMPATNYA KEREN LHOO. Dilihat dari atas kayak karpet hijau yang lembut, dilihat dari dekat ternyata bawahnya air. Menantang sekali bikin kontennya.
  • Pancuran Air yang Berjajar – Di atas jembatan bambu ada deretan pancuran air. Pada fungsinya adalah untuk saluran air sawah dari atas ke bagian bawahnya. Sawah berundak gitu lho. Ada pancuran yang kecil, ada juga pancuran yang besar dan suaranya menggelegak ketika menimpa batu-batu besar.

@neng_biker

ragatori bocah petualang

? Beggin’ – Måneskin

Seru kaaan? Di tempat yang nggak terlalu luas ada banyak hal yang bisa dilakukan. Berkemah sama teman-teman, ngegrill daging ala Korea, sekadar tidur-tidur siang beratapkan pepohonan, atau main ke cafenya. Asal jangan lupa sama protokol kesehatannya. Penyebaran virus Covid-19 masih belum bisa kita prediksi benar, pakai masker, cuci tangan, dan hindari kerumunan.

Boleh jalan-jalan, tapi dijaga benar kesehatannya.

Dan dijaga kesehatan mentalnya. Ketemu orang yang tidak terduga seperti saya misalnya. Di Ledok Ombo nan jauh di mata situ padahal yaaaa…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *