Bukan Cuma Lumpur Wolak-Walik, Ada Lagi Jajan Pasar Enak di Pasar Oro-Oro Dowo

Perempuan itu harus bisa memasak. Jargon domestikisasi #halahtervickynisasi ini masih saja dituding sebagai inti masalah kalau suami tidak betah makan di rumah. Saya sendiri suka masak, tapi tidak sering memasak, dan jarang masuk pasar tradisional. Better membayar lebih mahal di supermarket atau di tukang mlijo setiap hari deh.

Pasar tradisional bagi saya adalah tempat yang kumuh, becek, bau, bikin ngeliat makanan jadi eneg. Pandangan itu berubah ketika akhirnya saya duduk antri lumpur wolak-walik di pojokan Pasar Oro-Oro Dowo sambil makan pangsit sedap 7 ribu rupiah saja per mangkoknya. Iya, di pasar memang kuliner enak yang dimasak langsung di tempat, sebagian lagi masakan jadi yang tinggal bungkus-bungkus bawa pulang.

Jajanan dan makanan ini yang saya cari di Pasar Oro-Oro Dowo, Malang.

Kue Lumpur Kentang Wolak-Walik

Memang, agen pemasaran terbaik itu ya teman sendiri. Ratih pernah membawakan kue lumpur ini hangat-hangat ke kantor. Sejak saat itu saya bertekad harus membeli sendiri ke Pasar Oro-Oro Dowo. Ya walaupun pada akhirnya baru setahun kemudian terwujud, saya tidak menyesal.  Habis mau ke pasar ini tuh muternya jauh dari rumah. Jadi perlu ada tujuan bener-bener kalau mau ke sini.

Nyeselnya adalah kenapa nggak tau nomer pemesanan kue lumpurnya dulu sebelum ke sana. Antrinya panjang booo! Per buah kuenya dihargai 4000 rupiah. Bisa pilih topping keju, kelapa dan kismis. Serba K.

Lumpur Kentang dan Tahu Bakso 27 Pasar Oro-Oro Dowo
Terima pesanan: 085237380011

Kue Onde-Onde dan Pukis Pasar Oro-Oro Dowo

Di sebelah konter kue lumpur, sederet kue pukis gendut menul-menul dan masih hangat berasap menggoda untuk dibeli juga. Ada yang cokelat, ada yang original. Ada juga yang diberi topping meses dan keju. Harganya bervariasi dari 2500 rupiah, yang topping keju 3000 rupiah saja. Nama konternya kue Pukis Mitra yang berbagi spot bareng onde-onde yang saya lupa namanya.

Onde-ondenya langsung dibuat di sini lho. Proses isi kacang ijonya dibunder-bunder dan ditempeli wijennya bisa kamu lihat. Sabar aja ya, ibu yang menempeli wijen harus memastikan jumlahnya genap biar nggak salah hitung. #halah

Kue Pukis Mitra Pasar Oro-Oro Dowo 081216321127

Pangsit Mie Ayam Arema Classic

Pangsit nyemeknya enak banget lho, neng, kamu harus cobain deh! Begitu promosi Pak Hendra yang pagi itu sarapan di Pasar Oro-Oro Dowo. Katanya, dia bela-belain jauh-jauh ke TKP karena kangen dengan rasanya yang sedap dan murah harganya. Iya, bapak datengnya serombongan sama keluarganya bener!

Saya yang lagi nunggu onde-onde ditempeli wijen di depannya jadi nelen ludah dan tidak tahan godaan untuk segera memesan. Dua mangkok pangsit mie segera dibuat. Harga per mangkoknya mulai dari 7000 saja. Untuk yang topping bakso dihargai mulai dari 11 ribu hingga 14 ribu yang istimewa. Warungnya sih biasa, tapi rasanya? ISTIMEWA!

Bersih, ramah dan menyenangkan. Nggak nyangka makan di pasar bisa segini serunya. Waktu saya bagikan postingan pangsit dan kue-kue yang dibeli, teman-teman lain merekomendasikan jangan lupa mencoba Nasi Jagungnya, Lontong Sayur, Bubur Mutiaranya juga Neng, dan Nasi Bhuknya Pasar Oro-Oro Dowo yang melegenda. Yang pasti, Gado-Gado pasar ini lah yang pertama menjadi jujugan orang-orang ya. Kamu sudah pernah mencoba?

Di sekitar Pasar Oro-Oro Dowo ada juga tempat fancy macam Bvgil Gelato dan The Library Cafe. Dulu saya menyukai Nasi Padang lauk belut goreng yang jualan di pinggir Taman Merbabu. Setelah taman direnovasi, warung nasi padang ini entah pindah ke mana. Sedangkan teman lain bertanya-tanya Pangsit Mie Isor Uwit yang ada di depan pasar, pindah ke mana juga ya?

Mungkin kamu ada yang tahu keberadaan mereka?

 

2 Comments

  • Dan saya membaca ini sesaat setelah kembali ke Surabaya huhuhuhu..
    BTW, sedikit cerita ttg pasar OOD, dulu pas jaman kecil aku sering beli bekal sekolah di pasar OOD lama barengan Suwargi Papa. Ada toko kue yang sangat lengkap di jamannya, namanya Toko Unyil, dan kue yang paling tak suka itu picnic roll sama bika ambon .. kangen rek..
    Kalo yang Pasar OOD baru ini baru sekali aja kesana setelah baca postnya Winda wkwkwk tapi kayak orang bingung, karena aku kepagian dan disana masih sepi -_-“

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *