Mengantri di bank BCA setahun belakangan itu malasnya bukan main. Beruntung sebelum pandemi saya sudah membuat mbanking dari sebelumnya yang sama sekali nggak mau pakai. Khawatir dipakai jajan. Dan kejadian beneran kok, ada kali loss puluhan juta karena gampang sekali memindahkan uang pakai mbanking. Rekening khusus tabungan tapi tetap aman. Sampai saya kenal myBCA.
Apalagi di tengah pandemi ini urusannya ya sama keluarga, semakin malas saya berurusan langsung dengan administrasi di Bank. Saya sempat membuka tabungan berjangka untuk anak-anak, lalu berhenti karena untuk mengaktifkannya kembali harus ke Bank. Deposito pun nggak punya karena ya lagi-lagi harus ke bank. Sampai melihat fitur yang ada di layanan myBCA.
Pengguna myBCA mendapat layanan untuk membuka rekening deposito secara online. Langkah ini sudah dimulai di Jenius bertahun lalu, tapi konon aplikasinya berat sekali dan sering crash. Setahu saya DBS juga sudah bisa membuka rekening deposito online.
Gimana jadi nggak tergoda memakai myBCA?
Harus myBCA? Kalau Nyaman dengan m-BCA?
Sebenarnya saya masih sekitar dua tahun saja memakai m-BCA. Sudah cukup termudahkan karena kebutuhannya cuma cek saldo, transfer-transfer, dan buat belanja online. Waktu mau memakai myBCA sempat terpikir MOSO YO HARUS NGURUS BCAID-nya KE BANK kayak waktu mengurus m-BCA? Yoloo malasnya. Tanpa membaca lebih lanjut cara-cara membuat BCAID.
myBCA Diunduh dan Diinstal Juga Akhirnya
Kemarin saya mengantuk berat di tengah menggarap pekerjaan. Butuh sedikit trigger agar bisa melek biasanya didapat dengan mencoba hal baru. Jadilah saya mengunduh dan menginstal di hape. Nggak besar kok aplikasinya, paling 40an MB apa ya. Masih seperti m-BCA, desain aplikasi myBCA tetap clean dan mudah ditelusuri cara membuat BCA ID-nya.
Ya cukup di situ-situ di dalam aplikasinya aja karena data diri sudah terkoneksi dengan disdukcapil. Saya cukup mengerti ketika keterangan 1 BCA ID hanya berlaku untuk 1 rekening. Pasti demi keamanan rekening lainnya kan. Ternyata rekening BCA yang terkoneksi dengan NIK yang sama muncul semua di BCA ID. Hahahasyuw, gaswat lah ini.
Apa Itu BCA ID?
Sama seperti username password yang dipakai untuk mengakses aplikasi restricted, myBCA pun memerlukan cara yang sama. BCA ID merupakan single user ID untuk mengakses digital platform BCA yang bisa dibuat sendiri dengan mudah. Mulai dari registrasi, memilih username, masukkan alamat dan setting password.
BCA ID bisa terdiri dari angka, huruf, atau kombinasi keduanya dengan minimal 6 karakter dan maksimal 21 karakter. Lanjutkan dengan mengkoneksikan nomor kartu ATM. Kalau sudah punya m-BCA, tinggal masukkan PIN m-BCA dan tunggu email aktivasi BCA ID. Identifikasi dari aplikasi ini juga bisa dipakai di Welma. Apa itu WELMA?
Belum Semua Fitur Dibuka di myBCA
Sehari setelah memakai myBCA, memindahkan tabungan ke sana ke mari. Membuka rekening e-deposito BCA, dan mengutek-utek layanan lainnya, baru di hari berikutnya saya sadar ada kekurangan banyak myBCA. Saran saya jangan langsung hapus aplikasi m-BCA eksisting ya.
myBCA belum mengakomodasi m-payment dan scan QRIS. Memang sih sudah disebutkan di website bca.co.id apa saja fitur yang saat ini baru tersedia. Pengguna myBCA bisa mengatur sisi administrasi layaknya buku tabungan. Dari registrasi, ubah password, ubah email, sampai ubah PIN Transaksi. Di bawah BCA ID yang didaftarkan, pengguna dapat memilih rekening yang dikoneksikan dan dikelola langsung seperti m-bca.
Dari sisi transaksi, myBCA sudah bisa melakukan transfer ke BCA Virtual Account dan rekening BCA juga transfer ke bank lain dengan layanan LLG, RTGS, maupun online. Jangan lupa bisa juga melakukan pembukaan rekening e-Deposito dan transfer ke Sakuku.
Cara Membuka e-Deposito di myBCA
Cukup pencet-pencet aja di aplikasi ini. Eh jangan lupa tapi baca dulu Informasi Produk e-Depositonya yang cukup panjang. Disingkat saja ya, nominal penempatannya mulai dari Rp8 Juta dengan pilihan jangka waktu mulai dari 1,3,6, atau 12 bulan. Suku bunga per Mei 2021 ini 2,85%, bisa dicek secara berkala di bca.co.id.
Kalau kamu ingin memiliki investasi yang diatur dari tangan sendiri dan bisa diawasi setiap hari, e-Deposito ini bisa jadi solusi. Ingin memperpanjang jangka waktunya, nanti secara otomatis diperpanjang kok. Syarat punya e-Deposito ini cuma perlu punya Tabungan Rupiah dan Giro Rupiah di BCA sebagai sumber dana pendebetan e-Deposito. Tapi kalau jumlah saldo e-Deposito di sini melebihi Rp2 Miliar, tidak dijamin oleh LPS ya.
Cara Mencairkan e-Deposito
Kalau tiba-tiba memerlukan dana cair saat itu juga, e-Deposito bisa diutak-atik kok. Prosedur pencairannya nggak perlu ke bank, cukup klik tombol pencairan segera atau pencairan saat jatuh tempo. Risikonya kalau diambil sebelum jatuh tempo ya bunga yang diterima berkurang ya.
Bener-bener. Selama pandemi ini saya mengantri cuma di loket mainan anak-anak dan kalau belanja di supermarket tanpa HappyFresh yang aplikasinya bikin mager itu. Kalau ditambah myBCA kayaknya saya semakin mager dan lebih banyak duduk, tanpa berdiri mengantri, tanpa basa-basi dengan pengunjung bank lainnya. Beserta tanpa-tanpa yang merupakan perubahan besar dari gaya hidup saya selama ini.
Ya kan, mengapa harus mengantri kalau uangnya bisa dipindah sana sini seperti main monopoli dari tangan sendiri? Terus yang bikin overthinking, Crazy Rich Indonesia pada rame-rame nginstal myBCA juga nggak ya?
Crazy Rich Indonesia gak mikirin rekeningnya sendiri. Ada yg ngurusin donk harusnya. Haha..
HAHAHAH BENER JUGA!~
sayang sekali akunku kepentok di verifikasi SMS.. nomor pendek tujuan SMS-nya ngga dikenal di sini.. ?
beda kode negaranya ngefek brati?