memilih mobil saat punya anak

Akibat Ngidam Mobil Pas Hamil, Punya Anak yang Hobi Jalan-Jalan?

Tahun lalu sepertinya saya pernah posting cerita MAKANYA PAKAI KONDOM. Seputar pentingnya memakai kondom untuk keluarga kecil yang belum sejahtera-sejahtera amat. Keluarga berencana, memang intinya bukan cuma mengatur jarak kelahiran, tapi kesiapan ekonomi orangtua. Apalagi kalau ngidamnya pengen punya mobil. Padahal baru aja kepengenan punya motor besar harga puluhan juta itu kesampaian, masa mau mobil juga?

Pikiran saya waktu itu demikian. Ngidam juga nggak harus dituruti bukan? Mitos mengatakan kalau ngidam nggak dituruti, anaknya nanti ngileran. Dalam perjalanan tumbuh kembang anak, mau yang ngidamnya dituruti apa enggak, ada satu waktu dia ngiler dengan intensitas tinggi. Percayalah. Itu saat proses giginya mau tumbuh. Apalagi kalau ngidamnya beli mobil, biaya melahirkan dan persiapan menyambut bayi itu juga tidak murah, nyah!

Alhamdulillah wa syukurilah. Tiba-tiba saja tidak lama setelah aktif kembali bekerja, saya sudah punya mobil saja. The power of rejeki anak, orangtua bekerja dengan lebih giat agar anaknya tidak tumbuh dengan sengsara seperti bapak ibunya. Demi bisa bayar BPJS dan imunisasi lengkap, juga popok dan kebutuhan hariannya. Ternyata ada lebihannya juga. Ada yang merasa demikian?

Bukan mobil yang belakang itu!

Merasa bahagia bisa beli mobil sendiri untuk kebutuhan keluarga? Saya berada di garis depan. Awalnya hanya tidak ingin waktu bawa anak kerepotan melindunginya dari hujan dan angin. Kemudian berkembang menjadi kebutuhan primer untuk akomodasi sendiri, karena mobil datang tepat saat musim hujan. Motor dikandangkan agar Mimi pulang ontime naik mobil dan susunya nggak dingin kena hujan. Zzz..alasan apa pula iniā€¦

Sebuah Toyota Sienta. Percaya deh, saya maunya Honda Jazz yang bentukannya simple dan seksi bohay. Diberinya rejeki dapat yang ukurannya mirip-mirip agak bohay tapi bentuknya beda.

Seken Aja, Harga Toyota Sienta Terbaru Bikin Pengen Nutup Mata

Beli yang baru nggak mampu. Keluaran tahun 2017 punya teman. So far masih mulus 80%, mesin enak 95%. Yang punya kayaknya nggak pintar memahami kendaraannya yang tidak setinggi Avanza, atau Innova. Bagian bawahnya banyak bocel. Saya hanya butuh mobil standar yang nggak rewel dan bisa diajak jalan jauh, ini cukup.

Kabin Sienta Memang Agak Berisik, Ini Sebabnya

Terbiasa nebeng naik Nissan Grand Livina HWS dan Toyota Innova Reborn, Sienta yang saya kendarai bocornya suara jadi terasa sekali. Kadang-kadang suara gelindingan ban terdengar menggema. Kadang suara kendaraan lain dan percakapan orang di lampu merah juga terdengar, kalau si kecil lagi mainin tombol otomatis jendela.

Yang Menarik di Kursi Toyota Sienta

Kalau dibandingkan dengan Nissan Xtrail keluaran 2017 yang dibeli adik, ya kursinya enggak tinggal mencet tombol bisa maju mundur naik turun gitu. Saya cukup bahagia kalau kursi pengemudi di Toyota Sienta ini bisa diatur manual. Mungkin di seri tertingginya sudah dilengkapi?

Jadi, saya tipe pengemudi yang nggak suka kalau posisi dada mepet dengan kemudi. Lebih suka santai, ndlosor menyelonjorkan kaki. Juga lebih suka pundak tidak kelihatan dari jendela. Di Sienta bisa diturunkan maksimal seperti mengemudi tipe sedan. Tidak masalah sih karena hidungnya tidak terlalu panjang.

Poin menarik selanjutnya di kursinya adalah bagian penumpang baris kedua. Bisa dimundurkan kayak Toyota Innova Reborn. Memberi ruang kaki yang lega kalau kursi di baris ketiga tidak digunakan. Sangat membantu menambah ruang ketika membawa baby car seat di baris kedua yang saya letakkan di belakang kursi pengemudi.

Misteri Lenyapnya Kursi Baris Ketiga Toyota Sienta

Sama halnya seperti tipe kendaraan 5+2, Toyota Sienta juga memiliki kursi di baris ketiga. Cukup 2 saja tapi. Dan suatu hari, saat hendak mengembalikan boks bayi pinjaman, suami menjemput saya dengan Mbak Sienta. Tadinya mau ditukar sebentar dengan Avanza kakak yang dulu dipinjam untuk mengambil boks bayi yang sama. Lengkap dengan boks bayi yang sudah dikemas dalam kardusnya.

Saya celingukan mencari di mana kursi baris ketiga yang lenyap tidak meninggalkan bekas. Begitulah ketika nggak pernah baca manual book. Tau kan kalau kursi tersebut bisa dilipat dan dilipat lagi di bawah kursi baris kedua?

Pintu Geser Otomatis Toyota Sienta, Hati-Hati Kehujanan dan Nyamuk Bisa Masuk

Soalnya nutupnya lama. Coba kalau tipe pintunya ayun seperti mobil biasa, buka tinggal tutup jeder. Kalau pakai geser, yang otomatis pula, masih harus nunggu nit nit nit nit nit sekitar lima detik sampai menutup sempurna. Lima detik yang berharga kalau hujan turun dengan derasnya. Juga ketika parkirnya di samping semak-semak. Malam hari pula. Nyamuknya mana tahan.

Konon, salah satu #CrazyRichSurabaya yang tipe #OldMoney menurut salah satu thread di Twitter menjual Toyota Alphardnya karena masalah pintu otomatis ini. ‘Iya miss, Aplhard-e takjual soale nyamuke masuk kesuwen nutup pintunya.”

Trik Murah Service Toyota Sienta

Pakai kendaraan tanpa mengenali ‘pribadi’-nya, bukan saya itu. Sejak memiliki kendaraan sendiri terutama, saya dulu hobi banget ke bengkel. Nongkrongin motor digantiin oli, atau ngelihat caranya nyeting gas dan mesin. Meski nggak sampai mbongkar mesin atau karburator, setidaknya saya lebih PD ketika kendaraan sendiri mogok di jalan.

Kepercayaan diri saya mbawa kendaraan berlanjut ke roda empat. Dulu pakai punya papa, lalu sekarang punya sendiri. Hobi ke bengkel masih dimiliki, meski tidak sesering saat belum punya anak. Apalagi mobil usia muda, paling enak service bulanan langsung ke Toyota Auto 2000 Service. Nggak pakai babibu, tinggal taruk saja dan sampaikan mau service apa. Keluar dari ruang perawatan, mobil dicuci bersih, dan pulang dari service dalam kondisi harum.

Berapa biaya service di Toyota Auto 2000 bengkel resmi Toyota? Well, tergantung. Ada biaya parts yang pada waktu tertentu sudah harus diganti seperti filter oli. Ada juga oli mesin, oli gardan atau oli rem dan oli ini itu. Atau misal ada kerusakan, semua tinggal bilang, nanti digantikan. Kamu hanya perlu menyiapkan dompet saja untuk membayar biaya service di bengkel resmi Toyota itu.

Deg-degan memang kalau ke bengkel resmi. Hahahaha. Makanya saya tetap menjalin hubungan baik dengan bengkel rumahan langganan yang bisa ditelepon kapan saja saya dalam kondisi darurat. Belajar memahami kondisi kendaraan itu juga bisa diatasi kalau kamu punya kuota data di ponsel. Tinggal search aja bengkel mobil atau motor paling dekat dengan tempat kamu mengalami trouble.

Seperti ketika tiba-tiba aki mobil hilang dayanya. Padahal mobil setiap hari dipakai kan ya. Gemas banget saya saat mengalaminya. Untung di rumah, belum pergi-pergi. Tinggal buka google dan mencari bengkel aki terdekat dari rumah. Sebenarnya ada juga Shop n Drive spesialisnya aki mobil, tapi harganya lumayan dengan merk yang sama bedanya 200 ribu.

Mengingat biaya perawatan mobil tidak bisa diduga kapan saja keluarnya, bekerja dengan giat itu mutlak dilakukan. Buat dirimu, buat keluargamu, buat masa pensiunmu. Bekerjalah sampai kamu bisa membeli aki sendiri. Saya begitu deh niatnya.

Sampai ketika si kecil hobi banget naik mobil.

Mobil Mama!

Memasuki usia si kecil memahami benda-benda di sekitarnya, salah satu yang dia kenali adalah mobil jenis Toyota Sienta warna putih adalah mobil mama. Hei, warna putih lagi tren banget lah, jadi hampir setiap keluar jalan-jalan dia sibuk menunjuk ‘Mobil Mama! Mobil Mama!’. Padahal dia sendiri ada di dalam mobil yang sedang berjalan.

Memang anak mahal. Kalau belum ada dia, mungkin sampai detik ini saya masih motoran ke-mana-mana. Bukan tidak mampu beli mobil, hanya .. untuk apa?

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *