“Mobilnya diparkir ya bu, kendaraan tidak boleh masuk.” kata bang security Kebun Raya Purwodadi di pintu gerbang. Ibu gitu dia manggilnya, hhhhh…..
Siang itu saya sampai duluan sendirian, sementara teman-teman lain masih di perjalanan. Mobil saya diarahkan parkir di bagian bawah tenda tiket biar nggak jauh-jauh amat jalannya. Saya termenung sambil menunggu, ini panci isi Koyor Pedas bagaimana caranya bawa ke tempat piknik kalau ngga bisa bawa mobil, hey. Saya pun ngga mau mikir sendirian sambil mengabarkan ke teman-teman yang langsung heboh juga kok caranya berubah.
Kapan kamu terakhir ke Kebun Raya Purwodadi? Saya periode 2015, piknik bersama tim Vemale.com membawa mobil sampai masuk ke dalam jantung kebun raya. Tahun lalu 2021 di era pandemi keluarga kami mau berkunjung ke sini, tapi kebun raya tutup total sehingga batal dan berbelok ke Kebun Teh Lawang. Jadi kaget juga dengan kondisi kebun raya terkini. Tujuan ke sini juga dadakan, karena yang tanpa rencana selalu bisa dilaksanakan, bukan?
Saya ceritakan sedikit TIPS Ke Kebun Raya Purwodadi biar nggak repot.
Harga Tiket Masuk dan Kendaraan
Walau acaranya rombongan, 11 orang yang ikut datangnya sendiri-sendiri karena ada kesibukan masing-masing yang tidak bisa ditinggalkan sebelum menuju ke sini. Saya sendirian 1 mobil, ada yang dari Batu 1 mobil, dan dari Buring 3 personil. Ada juga yang naik motor. Harga tiket 1 mobil dan 1 orang 33.000 saja. Naik tol habis sekitar 20ribuan apa ya dari gerbang Malang.
Kalau naik motor pastikan surat-suratnya lengkap ya. Kendaraan tanpa surat-surat tidak disarankan karena harus diperiksa saat keluar demi keamanan bersama. Teman yang membawa motor akhirnya menitipkan kendaraannya di rumah warga karena saking kinyis-kinyisnya STNKnya belum ada.
Naik kendaraan umum pasti lebih mudah lagi karena kebun raya berada di poros jalan utama antar kota. Gerbang tol Purwodadi tidak jauh dari gerbang utama, sehingga kendaraan pribadi yang mau ke sini dapat mempersingkat waktunya. Tapi ingat, nda usah cari U-turn kalau mengandalkan google maps. Kamu bisa langsung belok kanan di depan kebun rayanya kok.
Mobil DILARANG Masuk Kawasan Kebun Raya Purwodadi
Ini yang bikin shock sedikit. Dulu (banget) pengunjung kan boleh ya bawa mobil menjelajah sampai ke dalam-dalam mencari air terjun. Bahkan di periode 2011 (ya ampun tua), selepas datang ke kondangan teman, kami kabur ke sini untuk foto bareng pakai kebaya dan kemeja rapi di taman bugenvilnya. Itu jauuuh di dalam, makanya dalam bayangan kemarin bisa piknik sampai ke sini.
Akhirnya setelah seluruh rombongan datang dan berkumpul kemudian mengumpulkan barang bawaan piknik, kami minta ijin ke security untuk membawanya pakai mobil 1 ke dalam. Diijinkan kok. Jadi lah saya bernapas lega nggak perlu ngangkat panci Debellin ke dalam sana. Pas bawa yang gede pula soalnya. Tapi demi Toutatis, si yang bawa mobil nyari tempatnya nggak karu-karuan karena bawa mobil. HAHAHAHAHAHA, yang jalan jauh boosss!
Daripada jauh ke dalam, kami memilih area lapangan dengan pohon-pohon besar di pinggirannya untuk menggelar tikar.
Ogah Jalan, Sewa Skuter dan Sepeda Ada Kok
Salah satu yang mencolok (karena menyambut pengunjung dari parkiran) adalah persewaan sepeda pancal dan sepeda listrik di Kebun Raya Purwodadi. Posisinya tepat di atas tangga masuk pengunjung dari parkiran bawah. Ada beberapa model kendaraan yang disewakan. Skuter listrik dan sepeda pancal yang paling banyak terlihat berkeliaran.
Sepeda listrik juga ada. Harganya bervariasi puluhan ribu rupiah per 30 menitnya. So far saya lupa mengambil foto daftar harganya. Awalnya nggak mau sewa, kami harus kuat jalan masuk ke sana. Lalu mulai repot ketika kebelet pipis, mobil sudah dikembalikan ke tempat parkir, dan tempat pipisnya jaaauuuh di gerbang depan.
Balik dari toilet mau sewa sepeda pancal tapi kakinya sudah letoy dan nggak ada banyak kaki yang pengen sepedaan. Dihitung-hitung jadi mahal dan siapa yang mau bawain 5 sepeda pancal sementara yang jalan cuma 2. Akhirnya ga jadi. Kikir emang teman kalian yang satu ini.
Tips Memilih Tempat Untuk Piknik di Dalam Kebun
Karena berbagai hal di atas, ingatlah membawa barang banyak untuk piknik di Kebun Raya Purwodadi masih memungkinkan. Sedikit ribet aja sih. Apalagi kalau bawa anak-anak, pikirkan cara memilih tempat yang nyaman. Perubahan sistem berkunjung ini merupakan salah satu upaya Kebun Raya Purwodadi agar semua pengunjung mendapatkan kenyamanan yang sama. Yang mau cari ilmu, yang mau jalan-jalan, dan kepentingan penelitian tetap berjalan beriringan tanpa terganggu satu sama lain.
Dari tanya-tanya katanya pengelola sekarang dari grup Kompas. Tapi setelah dibaca kembali, pengelolaannya dipegang oleh PT Mitra Natura Raya. Satu yang pasti, dari sudut kami piknik, kebun raya sekarang jauh lebih hijau, tertata, dan bersih. Yang agak bikin keki, tiket masuk pengunjung tidak diperiksa lho saat masuk.
Nah tempat piknik yang tepat sama anak-anak tentu yang nggak jauh-jauh dari toilet ya. Pilih yang di bawah pohon rindang dekat-dekat gerbang, atau pos penyewaan sepeda. Satu blok jalan sebentar ke dalam, lapangan hijaunya lebih luas dan naungan pohon-pohonnya lebih estetik. Di situ favorit pengunjung yang mau foto-foto instagramable.
Spot Instagramable di Kebun Raya Purwodadi
Kami sendiri memilih yang mepet rimbun hutan. Semut-semut merahnya agak mengerikan begitu makanan digelar, jadi jangan lupa membawa tempat-tempat tertutup biar nggak dirubungin. Kenapa memilih di dekat rapat pepohonan, karena baguuuuuusss banget serpihan-serpihan cahaya matahari yang menembus sela-sela daunnya.
Apalagi kalau matahari sudah agak tergelincir ke arah barat. Cahaya surgawi yang ditangkap kamera Allahu Akbar bagusnya. Dipasang di Instagram pasti banyak likenya. Bonus jalan-jalan sedikit ke bagian yang masih rapat pohonnya, kamu akan bertemu dewa monyet dan teman-temannya. Nggak mengganggu kok, asal nggak diganggu juga aja. Wkwkwk…
Mau foto-foto di jalan manapun di dalam kawasan kebun raya juga tidak kalah bagusnya. Tapi memang perlu kendaraan lagi ya. Jadi setelah piknik makan-makan mengisi energi adalah waktu yang tepat untuk menyewa skuter atau sepeda dan menjelajah ke dalam jantungnya untuk mencari air terjun legendaris di sana. Waktu 30 menit yang dipatok persewaan pasti cukup kok untuk berkeliling-keliling. Pastikan saja barang-barang piknik sudah diamankan.
Nah, shortcut dikit nih buat yang pengen tahu seperti apa air terjun Kebun Raya Purwodadi, ternyata ada cafe di belakang kawasannya!