Ada yang unik di Lenong Rumpi. Tempat yang cantik dengan suasana yang asyik akan kamu dapatkan ketika memasuki pintu depannya. Setelah beberapa waktu menanti kapan dibuka, akhirnya saya berhasil menemukan tempatnya beberapa hari setelah grand opening.
Nama baru Lenong Rumpi saya dapatkan di grup Komunitas Boga Malang. Strike to the point, Lenong Rumpi sudah menempatkan diri di tengah pasar social media yang beraktivitas tinggi. Satu cara promosi yang bagus menurut saya, karena dengan social media kans lebih dikenal akan memudahkannya dicari oleh ratusan ribu penggunanya di Malang.
Namun sayang, saya tidak boleh memotret buku menunya. Dengan telenan yang biasa ada di dapur, Lenong Rumpi menempatkan menu-menunya. Ada apa? Saya tidak tau, tapi setidaknya buku menu memang memberi image lebih bagi sebuah tempat makan. Masih ingat postingan buku menu Hachi-hachi kan, coba baca ini. Sedangkan untuk mendokumentasikan menunya, kamera saya kurang mumpuni untuk malam hari. Jadi, intip meja pojoknya aja yuk. Cakep nih buat mojok malem mingguan.
Sudut sepi @LenongRumpiIR cocok buat ngopi sama si pencuri hati pic.twitter.com/eVB3oq49m3
— NengBiker.com (@nengbiker) September 9, 2013
Seperti biasa cinta memesan hot chocolate dan saya makan tanpa nasi. Semata karena ingin merasakan suasananya dulu. Karena cuaca sedang sejuk saya memang memilih duduk di taman belakang yang reman-remang. Suara gending jawa terdengar sayup-sayup. Sungguh sangat cocok untuk nongkrong cantik sama teman-teman.
Dan dua hari kemudian saya baru menyadari ada yang DIPASANG OKNUM LENONG RUMPI DI MOTOR SAYA! TANPA PERMISI, TANPA IJIN, TANPA BILANG SUATU APA.
Masang stiker tanpa ijin gini ngga sopan lho @LenongRumpiRI. Sangat ngga sopan!!!!!!! pic.twitter.com/TA46mfPRVB
— NengBiker.com (@nengbiker) September 11, 2013
Apa hak anda @LenongRumpiRI masang stiker di motor saya? Saya BAYAR makan di tempat anda, bukan gratisan!
— NengBiker.com (@nengbiker) September 11, 2013
Alasannya? Tidak ada.
@nengbiker maaf mbak, kalau ada team blm permisi, cos sebelum2nya ada yang minta dipasangkan. Kami bersihkan deh + free beverage ya.
— LENONGRUMPI KOPITOWN (@lenongrumpiRI) September 11, 2013
Tidak saya tidak ingin kembali ke tempatmu hanya demi free beverages dan motor dibersihkan. Yang saya tuntut adalah niat baik manajemen Lenong Rumpi untuk ke kantor saya dan membersihkan stiker yang dia tempelkan di motor. NIHIL. Tidak ada respon.
@lenongrumpiRI ngga usah freenya. nanti saya minta tolong tim yg masang untuk mbersiin motor saya di kantor. terima kasih.
— NengBiker.com (@nengbiker) September 11, 2013
So, putuskan sendiri. Kamu mau berkunjung ke Lenong Rumpi? Jika iya, perhatikan kendaraanmu, jangan lupa cek ulang sebelum pulang. Karena kamu ke sana untuk makan bukan untuk dipasangi stiker pajangan.
jleb!
🙂
galak
ha ha.. aneh2.. baru kali ini tahu deh..
Biasanya memang banyak sih yg masang stiker seperti itu, seperti di bns, jatim park, oasis, d2,jmg, cangkir jawa,dll. Awal pembukaan kyk gitu kebanyakan.
Biasanya memang banyak yg masang stiker seperti itu, seperti di bns, jatim park, oasis, d2,jmg, cangkir jawa,dll. Awal pembukaan kyk gitu kebanyakan.
Blog walking
bikin stiker juga jeng. Ntar ganti tempelin di lenong rumpinya :))
Setuju bro, jadi skor 1 – 1. Cukup adil ….
galak itu perlu
pastinya jadi males aja sih ke sana 🙁
be smart.. orang indonesia banget yg mempermasalahkan semut yg menggigit. 😀
terima kasih. semoga coffee break engga begitu cara promosinya ya 🙂
bbrp kali ma tmen2 gathering dsitu. qta minta stikerx malah g dikasih. (-_-)’
btw infonya tiap motor/mobil yg ada stikernya dpt disc dr satu tmpt cucian motor d daerah dieng/tidar.