Julukan Kuncen Lai-Lai Supermarket sudah lama kami tinggalkan. Kami itu saya, Ule, Sandy, dan Yaniko. Cafenya yang hits dengan Nasi Panggang dan Pasta Cheese Bayam lalu beli 3 minum gratis 1 snack, adalah alasan kenapa kami sering ngendon di situ. Wifinya kenceng pula. Eh ternyata waktu buka cabang Lai-Lai Express di Tidar, menu ramennya ikutan juara!
Kalau cafe yang di Lai-Lai Supermarket dikenal dengan tempat ngopi, bagi saya cafe di Lai-Lai Express adalah tempat menghangatkan diri. Dari suasana sampai ramen-ramennya.
Buka Mulai Tahun 2018
Cafe Lai-Lai Express sudah beroperasi sejak tahun 2018 di Puncak Mandala, Tidar. Memang selalu ada alasan untuk menolak jalan-jalan ke arah Tidar. Jauh lah, nggak ada makanan lah, nggak ada yang menarik lah. Sekalinya jalan-jalan ke Tidar, makannya di Jardin. Saya selalu lupa untuk mampir ke cabang Lai-Lai di sana.
Kawasan Tidar ini memang underrated bagi radar kuliner saya. Apapun yang melewati jalan Ijen sekarang terasa jauh, apalagi sejak 2017 memutuskan balik Sawojajar itu. Bayangin lewat Jembatan Ranugratinya aja uda macet. Tahun-tahun segitu emang jalan di depan Dodikjur sedang diperbaiki, macetnya luar biasa. Tapi ya saya sempat aja nggak sengaja tau-tau sampai Tidar.
Baru puasa tahun 2020 justru saat pandemi saya main ke Lai-Lai Express. Tergelitik mencoba cafenya di akhir 2021. Sungguhlah :)).
Lai-Lai Express Supermarket di Lantai 1, Cafe di Lantai 2
Tahun lalu supermarketnya masih terasa sempit dan bikin claustrophobia. Halah. Tahun 2021 Lai-Lai Express sudah dikembangkan diperluas ke samping 1 blok ruko kayaknya. Tampak lebih luas, tapi saya malah nggak ada tujuan belanja ke sana. Tempat parkirnya berada di sekitaran lokasi, di depan di samping dan di jalan seberangnya dikit.
Cafe di lantai 2 lah tujuan saya setelah dingin-dingin berenang di Club House Istana Dieng. Tentu lewat tembusan Lembah Dieng – Ma Chung karena viewnya favorit saya banget.
Menu Andalan Cafe Lai-Lai Express
Seperti biasa saya bertanya di twitter kalau mencoba tempat baru. Menu andalannya apa ya? Semua bilang: RAMENNYA! Ya ramennya banyak kali gituuuu. Kiky bilang mazemen ramen kering yang kayak bimbimbap patut dicobain. Tapi saya nyari yang kuah panas dong ya, pilihan pertama jatuh pada Hot Kimchi Ramen, Yakisoba untuk anak-anak, dan Mentai Rice pilihan masbojo.
Yang dateng ramen SEMANGKOK GUWEDENE TALAH UKURANE! Udahlah saya langsung maklum dengan harga 30 ribuan ke atasnya. Sepadan dengan size dan isiannya yang melimpah!
Saya langsung melirik lengan-lengan mbak waitressnya. Sungguh terlatih membawa beban. Karena Yakisobanya pakai hotplate juga, dan Mentai Rice disajikan lengkap dengan menu pendamping tambahan yang berubah setiap hari. Apa tuh namanya tuh, set menu makanan pembuka, menu tambahan, dan makanan penutup, gitu cuma nambah 11 ribu aja.
Kunjungan kedua saya memesan Salad Ramen. Aneh memang dengan krius-krius salad segar gitu. Tapi ramen basenya enak. Gyozanya enak. Dan kalau lagi nggak enak badan kayaknya pilihan menu buburnya itu mantap-mantap seperti di Niki Kopitiam dan Ta Wan andalan.
No Pork Ramen
Apakah ramen yang enak harus selalu mengandung babi? Saya mengandung bayi enak-enak aja sih. Tenang, Cafe Lai-Lai Express sudah declare no pork ramen dari setiap menu yang dia sajikan.
Tapi minumannya fail 🙁
Image minuman yang enak-enak seperti di Cafe Lai-Lai Semeru belum saya temukan di Express. Apapun menu minuman di Semeru nggak pernah bikin nggak mau mesen lagi. Sementara pilihan yang aman seperti Infused Water di Express tidak memuaskan.
Kopi-kopinya belum saya coba sih. Akhirnya di kunjungan kedua saya memilih es teh saja, tapi nggak ada Ice Black Tea yang gelasnya segede gaban itu juga siiiih. Kayaknya mending beli es teh di supermarket aja dan makan ramen di cafenya. Mudahan nggak dilarang aja, hehehe.
Cafe Lai-Lai Express buka mulai jam 8.00 sampai 20.30. Pas banget untuk disambangi saat hawa-hawa Malang gloomy belakangan ini.