Ah… apalah kisah cinta dibandingkan dengan kisah perjuangan mencari sesuap nasi demi keluarga. Saya selalu menampik untuk menceritakannya. Hingga comment facebook saya disundul Eva di postingan ini.
Tidak akan ada yang istimewa. Hanya berjumpa, bertemu, menikah, dan mempunyai anak. Demikian kan kebanyakan kisah cinta?
Sampai, saya terbentur pada…. kehadirannya. Sosoknya yang menginspirasi. Dan kehilangannya yang mendramatisasi hidup ini. Hingga tidak terasa sudah, hampir 2 tahun menjalani bahtera rumah tangga. Bersama si dia.
Dia manusia biasa, seperti saya. Tidak istimewa. Kecuali rahang kuat dan kemauannya yang teguh untuk menjadikan hari-harinya bersama menjadi sesuatu yang istimewa. Bukan rangkaian bunga mawar, juga bukan rentetan kalimat romantis yang ia sodorkan. Tapi cara ia melibatkan saya dalam setiap nafas hidupnya. Berbagi tawa, duka, air mata, dan cerita bahagia dalam setiap hari-hari bersamanya.
Ketika satu persatu ia kehilangan keluarga terdekatnya, tak pernah lelah ia menggenggam tangan ini untuk mencari kekuatan. Ketika hantaman keras dalam karir mengancam kelangsungan dapur kami, tak pernah lelah ia memeluk untuk mencari ketenangan. Ketika kerikil kecil memelesetkan kakinya, tak pernah lelah ia mengerling jenaka ke dalam mata saya mencari tawa.
Cinta memang tidak istimewa, hingga kamu mengalaminya.
“Love is a puzzle
and all you need is someone just to figure it out” — So Right, Music For Sale
kalao cowok boleh ikutan cerita gak? tapi cerita yang bukan bahagia
Jeru ini kak