Kebersamaan akhirnya jadi teman. Teman yang menyenangkan dan bisa diajak berlari mengejar masa depan. Bukan hanya teman yang jadi borok di kenangan. Ok STOP CURHAT.
Saya baru aja balik dari keseruan di Blitar. Blitar yang ternyata cuma 1,5 jam aja dari Malang itu lho, Gaes! Duh, ngakunya supir travel tapi ke Blitar aja dibayangin kayak mau ke Bekasi, kudu pake pesawat ulang alik masa kini. Di sana, saya, Sandy, Graha, Yaniko dan Djombie diajak jalan-jalan melihat serunya Gebyar Asyiiik 2015 yang digelar Sampoerna kedua kalinya di Jawa Timur setelah Mojokerto.
Ada yang seru, ada juga yang lucu. Pokoke njoged meriah banget tereret ke Blitar kemarin.
Ngga Salah Pilih Sepatu
Ini yang saya syukuri dari perjalanan itu. Musim yang belum juga berganti, Mojokerto yang juga diguyur hujan tanpa henti, saya pun menyiapkan boots kesayangan buat nyebur ke ‘sawah’ Lapangan Satriyan, Kanigoro, Blitar. Setidaknya ngga takut cacingan kalau kaki kena tanah berlama-lama. Lihat kan mendung di ujung sana itu?
Ketemu Mas Seno Pramuadji, Temen SMP-nya Winny
Berawal nama di klub SMSC Hore, nama Mas Seno wara-wiri di timeline. Senior digital world berkacamata kucing ini punya banyak project yang nda cukup ditampung tangannya. Lha kok ternyata temen SMP Winny, istri Hendra, sepupu saya dari Papa. Saya pikir Malang aja uda cukup kecil, ternyata Facebook pun demikian.
Ada Yang Ganteng di Etnik Nusantara
Kalau biasanya yang kelihatan cool dari sebuah band adalah drummernya, di Etnic Nusantara yang ganteng malah yang pegang kulintang dan damang. Eh apa ituh yang ijo-ijo di pojokan? Etnic Nusantara punya ciri khas musik yang menyenangkan untuk didengarkan. Gabungan musik etnik dan elektrik yang memainkan lagu-lagu kekinian, layak untuk diacungi jempol.
Kabarnya Etnic Nusantara sudah diajak Gebyar Asyiiik melanglang buana dengan kekhasan musiknya. Tolong yang tau namanya, bilangin ke dia: Ah gaya ah.. dipoto trus sok cool ah. #lhagimana
PERTAMA KALI NONTON KONSER DANGDUT!
Katakanlah saya norak, tapi energi penonton dangdut itu memang luar biasa. Pertama kalinya di bawah siraman hujan saya ikutan ngeliat goyang itix Zaskia Gotix yang seksi bahenol ke mana-mana itu. Seru!
Beda sih dengan penampilan Nurbayan dengan konsep dangdut koplonya yang ngerock. Iya saya ketipu sama openingnya -_-.
Ketagihan Motret Konser
Beberapa waktu lalu saya handle project tentang fotografi. Salah satunya tips motret konser. Ternyata seru! Meskipun hasilnya masih sekilas lalu, foto performance Nurbayan, musisi lokal Jawa Timur ini lumayan enak dipandang bagi saya. Kemudian saya kepikiran sama masa-masa si suami yang terus-terusan ngajak nonton konser yang dihandle EO-nya. Yang mana sekarang dia sudah pensiun dari sana.
Well, penasaran selalu datang belakangan, bukan? Itu mah penyesalan, Neng..
Ketemu Kembali Sama Armada
Bertahun lampau, waktu Rizal Armada belum ada apa-apanya, kami pernah bertemu. #Halah. Saking belum ada apa-apanya, sampai saya ngga tau itu siapa. Kemudian nama Armada melejit seiring dengan lagu-lagunya yang mudah diterima di telinga, khusunya oleh Pasukan Armada.
Namun yang terasa berbeda tentu sensasi mendengarkan lagunya langsung di lapangan. Itu baru pertama kalinya. Ngga terasa sing along nyenyong-nyenyong sambil goyang badan saya jabanin di bawah hujan deras. Armada, Rizalnya memang humble dalam menangani fansnya. Kata si cinta, mereka juga baik kok biarpun uda kehabisan kata-kata dan susunan lagu sambil menanti performance band selanjutnya.
Karena hari sudah beranjak malam dan Malang masih jauh, saya merelakan untuk nggak nonton Armada sampai habis. Dalam hati pengen rasanya ke Sukabumi tanggal 9 Mei 2015 atau ke Purwokerto tanggal 8 Agustus 2015 buat nonton Armada lagi di sesi Gebyar Asyiiik 2015 tahun ini. Masih belum puas!
ayo buk, nonton OM monata + kang sodiq :))