Di Balik KolaborAsyiiik Ada Pengalaman yang Menarik

Kebersamaan akhirnya jadi teman. Teman yang menyenangkan dan bisa diajak berlari mengejar masa depan.

Jadilah kolaborasi yang asyik. Quarter pertama di tahun 2015 saya dimeriahkan oleh perkenalan dengan teman-teman baru yang asyik di gelaran Gebyar Asyiiik 2015 kota Blitar. Di situ saya mengenal mas-mas pemain reog, juga mas Seno, ketemu sama Armada sama Zaskia Gotik. Dan orang-orang yang menarik sehingga memberi saya pengalaman yang asyik. Ternyata ngga cuman itu aja lho, dari yang asyiiik-asyiiik itu jadilah KOLABORASYIIIK sebagai acara puncak yang mempertemukan teman-teman baru itu menjadi pertunjukan seni Baratayuda.

Siapa Sih Temen-Temen Barunya?

Karel Anderson


Ini uda tau dia lama sih, tapi baru sharing mayan banyak di KOLABORASYIIIK kemarin di Locanda. Dan semakin menggila di Demang. He knows how to entertain crowd. Sebagai ganjaran atas kegilaannya, tepat di tanggal 7 November 2015, Komunitas Blogger Laki dia dirikan. Kenapa laki? Karena ngga ada komunitas yang menggerakkan blogger laki. Ngga mau kalah lah sama Emak-Emak Blogger.

Ipul Topi Bambu

 
Ini laki narsis banget. Begitu komentar yang saya lontarkan setelah dua hari berkumpul dengan peserta KolaborAsyiiik ini. Yes, penggiat komunitas Topi Bambu dari Tangerang ini sangat membranding dirinya untuk mengenalkan topi bambu cantik yang sempat saya share di Twitter @nengbiker kemarin. Sangat kekinian, sangat klasik modelnya sehingga tak ketinggalan jaman.

Mas Mat Mursito

Nah kalau ada stand up comedy versi pengrajin, saya jagokan Mas Mat. Dengan blankon ikat dari Blitar yang diangkatnya, Mas Mat selalu memberi humor segar yang membuat suasana jadi meriah. Blankon yang sederhana, gerak Mas Mat yang bersahaja, siapa sih yang ngga tertarik sama apa yang disampaikannya. Blankon ikat Blitar ini juga murah, sangaaaat murah. *beli*

Abah Goni

 

Abah yang menarik, seniman idealis yang mempertahankan pandangan hidupnya. Seniman Harus Percaya Diri, kata beliau. Kalau ingin tampil unik, totalitas, jadilah seorang pembeda yang berani. Abah Goni, saya lupa siapa nama aslinya, membawa kerajinan goni dari Sukabumi untuk dikenalkan pada khalayak ramai. Murah-murah, mengingat saya langsung borong gelang sama tasnya. Seni tidak bisa dibeli, katanya. Beliau lebih suka melihat ekspresi puas dari setiap yang membawa hasil karyanya dan 27 pengrajin di Sukabumi yang diajaknya berkolaborasi.

Mas Tri Reog

Saya bertemu mas Tri di Blitar di Gebyar Asyiiik dan melihat pertunjukan Reog Ponorogo yang digawanginya. Vlop, kemudian reognya menjajah tempat-tempat hits yang sama sekali tidak dibayangkan dapat menggelar pertunjukan reog. Mall dan kampus misalnya. Dan di Baratayuda nanti, Mas Tri akan berkolaborasyiiik dengan penggiat seni lainnya.

Mas Huda Batik Pekalongan

Tebak berapa harga batik Pekalongan yang dijerengnya di depan Kopdar Teman Asyiiik ini? Yes 17 Juta dengan lama pengerjaan 2 tahun. Hebat ya, betapa telatennya pengrajin batik Pekalongan dan mungkin semua pekerja batik di Indonesia ini. Garis-garis halus yang dibuat di batik Pekalongan tercipta dari canting paling kecil yang pernah dibuat. Bahkan, pernah selembar batik dihargai 1 mobil Mercy, coba!

Pak Sandal Bendol
 
Ada sandal yang begitu tren, sandal bendol namanya. Sederhana tapi tuahuan lamua. Dibuat dari limbah ban yang dipoles begitu cemerlang. Sandal Bendol namanya. Baik dipakai untuk lelaki yang mengaku sayang istri karena bisa menghemat pengeluaran keluarga. Anti slip, jadi aman untuk dipakai bekerja. Tak pernah ketinggalan jaman, jadi tak perlu membeli sandal untuk beberapa tahun ke depan. Aman kan, Pak?
 

Those men adalah teman-teman baru saya yang Asyiiik! Yang memiliki semangat pantang menyerah, gigih, dan tak mau ditindas oleh tren. Kalau bisa mereka yang menciptakan tren dengan barang buatan Indonesia. Negeri kita tercinta. Pengen mencoba salah satu barang mereka? Leave message in the comment below.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *