Yo ora biasa to yo, Neng. Meskipun kamu nggak mengalaminya, puting lecet saat menyusui itu umum dialami lho. Di luar sana banyak sekali. Bahkan menurut Alodokter, 9 dari 10 perempuan di masa menyusui menderita karena puting lecet ini.
Beruntung kalau kamu termasuk di 1 perempuan yang enggak. Karena setiap tema ini dilepas di Twitter, langsung bersahut-sahutan ibu-ibu menyusui yang menderita selama mengASIhi karena puting lecet. Kadang tidak hanya 1 sisi, kedua puting mengalami luka sehingga saat disusukan pada bayi terus terang pasti membuat trauma. Nyeri tapi tidak sampai berdarah, mau tahu apa solusi terkini dari masalah ini?
Komitmen Full MengASIhi vs Sakit di Puting
Sebagian ibu tidak bisa menyusui anaknya langsung sejak anaknya dilahirkan. Berbagai kendala mungkin dihadapi sehingga ASInya tidak keluar. Mulai dari stress atau kelelahan setelah persalinan, kondisi medis yang membuat tubuhnya terganggu, perdarahan setelah persalinan, efek samping obat-obatan yang diasup, serta cara menyusui yang salah.
Cara menyusui yang salah inilah yang biasanya menjadi penyebab umum puting lecet. Pada dasarnya pelekatan yang sempurna saat menyusui adalah ketika puting dan bagian areola masuk ke dalam mulut bayi. Ketika posisi pelekatan tidak pas pasti akan terasa tidak nyaman, namun karena minim informasi dan malu bertanya biasanya proses menyusui dilanjutkan saja. Jika dilakukan terus secara kontinyu setiap hari, puting lecet pun nggak bisa dihindarkan lagi.
Itulah risiko dari komitmen untuk full mengASIhi yang dialami ibu-ibu. Kebayang kan gimana sakitnya luka lecet tapi terus tergesek gusi bayi yang semakin kuat? Apalagi kalau mengalaminya di puting kiri dan kanan, mau menyusui sudah takut duluan nggak kuat menahan sakit. Mau dipumping pun luka lecetnya tetap terasa perih dan tidak kunjung sembuh. Ya, pumping juga salah satu penyebabnya.
Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui
Sayang saya tidak mencari tahu secara detail apakah penyebab awal ibu-ibu mengalami luka di puting karena menyusui ini. Selain cara menyusui karena perlekatannya tidak sempurna, faktor lain pemakaian alat pumping ASIP yang tidak tepat juga bisa melukai area puting. Area hisap terlalu kecil, atau karena memilih level hisap yang terlalu tinggi sehingga tidak dapat ditolerir oleh kulit puting.
Salah satu penyebab lain yang tidak terlalu populer adalah apabila si kecil ternyata mengalami infeksi jamur di mulut dan tidak terdeteksi sebelumnya. Namanya thrush infection, infeksi yang bisa menular dan menyebabkan puting terasa sakit saat disusui. Rasa tidak nyamannya dapat berupa gatal, kemerahan, dan sakit di puting selama dan sesudah menyusui.
Yang perlu diketahui juga tongue-tied ternyata salah satu penyebab sakit di puting juga. Selama ini saya sendiri hanya berpikir tongue-tied efeknya pada berat badan bayi saja. Kondisi spesial ini menyebabkan lidah bayi lebih pendek dari panjang normalnya, sehingga pelekatan saat menyusuinya tidak sempurna. Nah balik lagi ke penyebab pertama tadi ya, gimana kalo jump-in ke solusi turun temurun dan alternatifnya?
Cara Orangtua Mengatasi Puting Lecet
Anaknya nggak bisa nyusu jangan dikasih kabel ya. Soalnya menyembuhkan puting lecet itu gampang, kata orang-orang tua. Cukup dioleskan ASI yang keluar dari puting sebelum menyusui.
Saya pun melakukannya karena saran dari orangtua meski ngga mengalami luka, tapi agar bayi lebih lekat menyusui katanya. Beberapa lagi pengobatannya, ditambah dengan nipple cream untuk mempercepat penyembuhan luka. Apa daya dengan kekuatan bayinya menyusui dan kecepatan regenerasi kulit puting tidak seimbang.
Cara mengoleskan ASI pada puting itu gampang dan paling cepat juga aman dilakukan. Cukup meremas payudara menggunakan tangan agar ASI menetes. Tidak perlu ditampung, langsung oleskan pada areola puting sebelum dan sesudah menyusui. ASI yang dioleskan nggak perlu dilap saat si kecil menyusui. Tapi sebelum menggunakan bra kembali, pastikan ASI yang dioles sudah kering ya, agar nggak lembab tertutupi.
Mengoleskan ASI pada puting memang cukup membantu membunuh bakteri yang muncul karena luka pada permukaan kulitnya agar tidak terhisap bayi. Tetapi apakah dapat mempercepat penyembuhan lukanya? Kalau sakitnya berkelanjutan selama menyusui, kayaknya gak cepet sembuh juga ya. Soalnya kan bayi semakin tambah umurnya semakin kuat hisapannya. Aduuh, ngilu.. ada obat untuk mengatasi puting lecet?
Sudah Coba Nipple Cream dan Nipple Cup?
Ada banyak obat dan krim yang menurut teman dan bacaan dapat mengatasi rasa perih saat menyusui karena puting terluka ini, bukan? Sebaiknya konsultasikan dulu pada ahli medis untuk memilih nipple cream yang aman untuk bayi.
Kompres dingin juga dapat sedikit membantu meredakan rasa nyeri di puting yang luka setelah menyusui. Namun jika ambang batas rasa sakit tidak tinggi, ada cara baru memakai Nipple Cup seperti DARA Antibacterial Nipple Cup untuk lebih maksimal mengatasi puting lecet. Setahu saya solusi ini paling uptodate sih untuk ibu menyusui.
Apa Itu DARA Antibacterial Nipple Cup?
Teknologi terus berkembang ya. Waktu tema soal alat berbahan dasar perak inovasi dari DARA Antibacterial Nipple Cup ini saya tanyakan ke teman-teman Twitter, mereka pada dasarnya heran. Moso iso? Carane piye? Bahan perak itu fungsinya apa? Berapa harganya?
Memang kritis ibu-ibu kalau bertanya. Setahu saya teknologi nipple cup sudah digunakan oleh bidan dan dokter kandungan di luar negeri untuk masalah puting lecet yang dialami ibu-ibu menyusui di sana. Teknologi tersebut sepanjang saya mengulik informasinya diadopsi DARA Antibacterial Nipple Cup untuk membantu meregenerasi jaringan lebih cepat, mencegah peradangan akibat infeksi bakteri, serta meminimalisir rasa sakit saat menyusui.
Nipple Cup ini terbuat dari perak 925 yang membantu mempercepat penyembuhan luka saat dipakai/kulit bersentuhan langsung dengan bahan perak alami. Memakai nipple cup secara tidak langsung mengistirahatkan puting untuk mencegah cedera lebih parah saat bayi ingin menyusu kembali.
Bayi engga bisa menyusui dong saat nipple cup dipasang? Memang, kan nipple cup berbeda dengan nipple shield. Nipple cup benar-benar menutupi puting untuk melindunginya dari gesekan kain bra sekalipun, sedangkan nipple shield membantu menjembatani antara puting dan mulut bayi.
DARA Antibacterial Nipple Cup berproses menyembuhkan puting mulai dari hari kedua hingga hari kelima belas. Kandungan silvernya menghalau pertumbuhan bakteri dan mencegah pembengkakan sehingga proses regenerasi jaringan bisa lebih cepat dibandingkan ketika tidak memakai nipple cup.
Apa Kata Ibu Menyusui Tentang DARA Antibacterial Nipple Cup?
Diintip dari Instagramnya sahabat.dara, saya membaca beberapa testimoni yang menceritakan bagaimana ibu-ibu berhasil melalui drama puting lecet memakai DARA nipple cup. Ada yang bilang dalam satu hari pemakaian, rasa nyeri di puting lecetnya berangsur berkurang. Ada juga yang luka di putingnya sembuh setelah 7 hari pemakaian.
MENARIKNYA NIH BUNNND, cukup beli 1 DARA Antibacterial Nipple Cup bisa dipakai SELAMANYA! Nggak ada masa expirednya selama cara menyimpan dan merawat peraknya tepat, mau dipakai untuk menyusui anak ke 7 pun tetap aman! Ya tapi jangan 7 juga sih, 2 anak aja saya tobat-tobat, hahahaha.
YANG LEBIH MENARIK NIH BUUND, kalau beli DARA Antibacterial Nipple Cup di https://store.dara.id pakai kode NENGDARA bisa langsooong dapat diskon 75ribu! Yuk mari-mari ke mari jangan ragu pakai kodenya bunda, selamatkan masa depan kamu dari rasa traumatis menyusui karena puting lecet bersama DARA!
*Hitung-hitung latihan live IG dan Tiktok*