Saya kehilangan seafood Cak Mono yang pernah buka warung di Jalan Danau Maninjau, Sawojajar. Dulu dia bersaing dengan warung seafood duh bapak siapa ya saya lupa yang buka di Jalan Danau Tondano. Keduanya kini lenyap. Sebenarnya Sawojajar juga kedatangan Lalapan Cak Tomo yang terkenal dengan seafoodnya, cuma ketika memutuskan menulis review Lalapan Cak Der emang perlu diakui rasanya berbeda. Lalapan Cak Der baru muncul di timeline sekitar tahun 2022. Dari grab food waktu itu malahan, hahahaha.
Semua kegilaan soal seafood Cak Der ini dimulai ketika saya jelang-jelang PMS dan banting setir ingin yang gurih-gurih. Berhari-hari scroll grab food berkali-kali juga bertemu Lalapan Cak Der yang gambar seafoodnya yahud-yahud. Lalu yang dipesan bebek gorengnya.
Review Lalapan Cak Der dari Sambelnya
Enak, tipe sambel lalapan yang diulek seger-seger bukan diciduk dari termos sepertinya. Bebeknya empuk dan gurih, dipesan barengan dengan tahu dan tempe penyet lewat grabfood. Which is akhirnya yang saya makan bukan bebeknya, cukup dengan penyetan tempe. Begitulah cerita PMS saya yang sering lidahnya nggak karu-karuan maunya apa.
Si bebek goreng Cak Der disantap mas bojo untuk makan malam. Tiba-tiba dia nyeletuk,
“Lho Pak Wali baru dari sana kemarin.”
“Yaaa kenapa ngga pas sama kamu yang ngawal..”
Waini..
Lokasi Warung Cak Der
Saya langsung semakin tertarik ke Lalapan Cak Der setelah mendengar Pak Wali pernah ke sana. Bukan apa-apa, berarti warungnya punya tempat parkir yang aman mestinya. Karena pasti tidak cuma satu mobil saja kalau beliau ke sana, minimal 2 lah. Kalau aman dan tidak merepotkan untuk mobil, saya pasti semangat, kan perginya saya kudu bawa 2 bocah.
Ternyata tempatnya jauuuhh!
Di order grabfood saya kira lokasinya di Jalan Industri yang sekitar 2kilometer saja dari rumah. Waktu dicari sendiri, masih keluar dari jalan Industri, belok kanan lewat Taman Wisata Wendit, masih terus lagi. Di kilometer sih cuma 4, berapa kilometer, tapi nuansa perjalanannya agak jauh ke luar kota. Oya, arah Bandara Abdulrahman Saleh, warungnya ada di kiri jalan setelah pertigaan Masjid yang tembus ke perumahan Araya.
Pakai google maps saja sudah. Lokasi parkirnya ada di antara warung-warung Cak Der, cukuplah untuk beberapa mobil. Kenapa disebut 2x karena ada yang di ruko, ada juga yang di pelataran dengan tenda. Kalau malam minggu ada live musik keroncong yang asyik lho.
Rekomendasi Menu Lalapan Cak Der
Hingga tulisan ini dipublish, setidaknya saya terus mengulang pesanan Kerang Hijau dan Kerang Dara. Itu seger banget seafoodnya. Daging kerangnya menul-menul dan tidak klenyit berlendir seperti sudah lama disimpan. Pesanan pertama via ojol memang lalapannya, kemudian saya dan suami tergoda banget dengan seafood mix yang harganya mulai dari 100rb per porsi. Lengkap dari kepiting, cumi, udang, dan kerang 2 macam.
Lalu karena susah banget makan kepiting utuh (yang mana kalau di Seafood Udhay biasanya digeprekin cangkangnya), di kunjungan kedua kami memilih platter kerang saja. Ndilalah setelah pesan kok ya baru lihat di mejanya sudah disediakan tang pemecah cangkang kepiting. Good job, Cak!
Apa karena ada menu Kepiting Asap?
View this post on Instagram
Kami berdua agak nggak hobi makan ikan jadi tidak pernah memesan ikan. Menu yang saus thailand di Cak Der fully recommended dibandingkan asam manis dan saus padangnya bagi saya. Segerrrr gitu. Bisa dipesan tingkat kepedasannya juga kok.
Dengan jaminan menu seafood yang segar dan proses masak yang cuwepet, dijamin biarpun datang dengan perut lapar pasti langsung dapat dipadamkan. Mari yuk cobain Lalapan Cak Der di Bugisan ini.