Bukan lambe saja yang turah, OK. Hanya satu dari sekian teman saya yang ASI-nya lancar sekali tanpa harus mengasup tambahan berbagai macam ASI booster. Ngiri? Wooo jelas saya bagian nganan. Karena periode mengASIhi saya berbeda sama dia. Jadi anaknya sudah besar, saya baru hamil. Bagaimana rahasia menyusui dia dan caranya memerah ASI di kantor itu lah yang membuatnya menjadi legenda karena super duper lancar sekali.
Kuncinya kata dia cuma dua, makan dan hati yang gembira. Hidupnya memang penuh kebahagiaan sih. Itu yang nggak bisa semua orang dapatkan. Termasuk saya ketika memasuki periode mengASIhi anak pertama sampai anak kedua. Nano-nano sekali rasanya karena Multigrain Mylk Wanna be Nutrition belum ada, jadi saya mencoba berbagai booster ASI, dari susu almond sampai pil katuk dan macam-macam lagi untuk menemukan sendiri rahasia menyusui dan memerah ASI lancar.
Berikut beberapa ASI Booster yang cocok saya konsumsi, siapa tahu kamu juga mau mencobanya.
Blackmores Pregnancy and Breastfeeding
Harganya cukup menguras kantong, FYI. Bentuk pilnya besar-besar seperti jari kelingking, FYI. Tapi hasilnya jos markotos top owos-owos. Lupakan saja minum blackmores tanpa harus kesedak-sedak karena kecantol di leher kalau hasil ASI perahnya sangat lancar jaya. Cukup 1x pil sehari untuk saya setiap pagi.
Sebelum berangkat ke kantor PD dikosongkan dulu, nanti siang sebelum maksi diperah hasilnya sampai 300-400 ml sekali perah. Kadang sore sebelum pulang saya sempat pumping lagi karena PD sudah terasa penuh. Kadang juga enggak mending ditahan sebentar bablas pulang buat oleh-oleh baby.
ASIFIT Juga Rahasia Menyusui
Sumpah saya iseng aslinya membeli ASIFIT ini karena kehabisan Blackmores dan sedang mikir-mikir substitute ASI booster lain apa ya biar nggak mahal-mahal amat. Lalu saya membeli ASIFIT di apotek yang kelewatan saat ke kantor. Waktu itu sekitar 20ribuan kalau nggak salah 1 strip isi 10. Hasilnya juga cukup memuaskan untuk mendorong produksi ASI.
Tapi nggak lama harganya naik juga. Kalau dihitung-hitung jatuhnya tetap sama seperti Blackmores hanya karena belinya sedikit-sedikit jadi nggak terlalu ngeplak dompet kali ya.
Kacang Almond
Ini sih alesan saya aja karena pengen tau rasanya almond dalam bentuk kacangnya gimana. Mahal pula sekilonya, dan sepertinya saya salah beli karena almond dengan kulitnya. Sudah repot mengupas, lengket, hasilnya kurang ngejos seperti dua yang saya sebut di atas.
Susu Almond
Periode mencoba berbagai susu almond ini saya alami di tumbuh kembang anak kedua. Sok sok gaya lah ngga mau minum pil lagi karena saya merasa sendiri hati saya sumringah sekali saat itu. ASI direct breastfeeding bancaaar, stok ASIP amaaan karena chest freezer full juga sampai menguasai kulkas rumah. Susu almond hanya suatu ikhtiar bagaimana hati saya tetap tenang ada booster ASI yang mahal dan katanya enak.
Namun mulutnya ternyata tetap menolak bentukan SUSU! Hahahaha. Entah trauma apa yang menyebabkan saya nggak bisa minum susu yang berwarna putih. Susu almond itu enak serius. Tapi saya nggak bisa melihat warna putihnya. Padahal waktu itu hanya tersedia kemasan 1 literan yang nggak mungkin saya nglonggong sekotak langsung habis.
Dicampur susu coklat pun karena sudah tahu aslinya putih, akhirnya tetap ogah dan kembali pada Blackmores sampai lulus ASIP 2 tahun. Sisa 6 kantung isi 300ml itu masih memfosil di freezer karena saya begitu nostalgic setiap melihatnya.
Tapi tentu saya pernah mencoba ASI booster yang bikin mental drop down sedown-downnya karena nggak berhasil minum.
Rahasia Menyusui dengan Teh ASI Bukan Untuk Saya
Ada beberapa jenis teh yang jadi rahasia menyusui ibu-ibu di luar sana berhasil memproduksi ASIP sampai turah-turah. Tentu saya pede sekali membeli di Buchi. Buru-buru pulang dan ingin segera mencicipi. Namun begitu membuka bungkusnya, saya langsung muntah-muntah membau aromanya. Waktu sudah jadi siap minum, hidung saya pencet keras-keras dan menggelonggong secangkir ke dalam lambung.
Berhasil? Nggak. Tegukan kedua saya kembali muntah-muntah karena nggak tahan sama baunya. Akhirnya dibuanglah sekotak minus 1 kantung yang dicoba.
Daun Katuk dalam Bentuk Aslinya
Bukan Ibu kalau nggak mencemaskan anaknya. Saat melihat anaknya muntah-muntah karena teh ASI booster, Ibu langsung mencari daun katuk di mana-mana. Ada kok yang masih punya tanamannya di komplek. Lalu dibikin sayur bening. Ya moon maap, rasanya nggak bisa juga diterima di lidah. Saya ngga punya pantangan makan, rasanya semua dilahap-lahap saja. Tapi begitu terasa terpaksa, ya jadinya nggak bisa.
Terpaksa memang nggak pernah jadi rahasia menyusui yang terbaik untuk ibu-ibu dalam proses setelah melahirkan. Mengurus bayi, pakaian bayi yang tiada kunjung habis dicuci dan disetrika, puting yang lecet saat menyusui, tantrumnya si bayi, juga cibiran teman-teman dan tetangga yang menilai kurus gendutnya bayi kayak nggak punya hati.
Dalam kasus saya, saya terpaksa mengonsumsi hal yang nggak saya sukai. Nggak seberapa dibandingkan mereka yang menyusui dengan kondisi fisik lelah, sakit, tapi harus menyusui agar dapat ‘memenuhi biasanya gitu’ di masyarakat. Saya hanya dibebani dengan mencari ASI booster sebagai rahasia menyusui biar lancar dan kebutuhan bayi terpenuhi.
Padahal menurut dokter anak kesayangan saya, kuncinya cuma satu.
Happy. Hati ibu yang happy selama menyusui.
Kalau ada teman dan tetangga yang chat nyinyirin terus soal berat badan baby kamu, block di whatsapp atau hapus saja namanya dari phonebook ponselmu.
Kalau ibu mertua atau ibumu sendiri yang nyinyirin soal ASI nggak lancar dan sebagainya, speak up. Jangan didengerin terus ditumpahkan ke tiktok. Sampaikan kepada suami yang tentu lebih mengerti ibu mertuamu. Sampaikan pada ibumu, apalagi ya yang bisa aku usahakan, bu. Kalau ngga bisa, ya sudah sumpal saja dengan earplug dan dengarkan musik atau nonton netflix.
Kalau suamimu nggak support saat menyusui dan sibuk sendiri dengan pekerjaan serta teman-temannya, KEPLAK. Mau anaknya nggak mau ngurusnya? Speak up. Jangan dipendam sendiri. Nggak gampang memang berurusan dengan manusia, tapi kalau kamu menunjukkan keberanianmu, biasanya mereka kicep juga kok.
Kalau mulut dan perutmu menolak ASI booster yang rasanya nggak enak, cobalah cari terus dan terus sampai menemukan teman terbaik untuk mendampingi menyusui. Resep rahasia menyusui itu justru saya dapatkan seusai masa-masa golden age kedua anak saya.
Mencari ASI Booster yang rasanya enak, nutrisinya seimbang, dipantau sama ahli gizi saat diracik, itu tagline dari Multigrain Mylk milik Wanna Be Nutrition.
Ada 5 varian rasanya yang bisa dicoba satu demi satu sampai temukan mana rasa favoritmu. Vanilla, Strawberry, Matcha, Chocolate, dan Coffee? Varian rasa ini juga ada di Multigrain Mylk khusus untuk yang memiliki kecenderungan alergi atau sedang diet alergi. Memang jago banget ini yang bikin sampai memikirkan ASI Booster Untuk Ibu dan Anak yang Alergi.
Karena diet alergi saat menyusui itu nggak enak, tapi harus dilakukan. Bagaimana pun, ibu yang menyusui langsung itu bertanggungjawab pada asupan nutrisi bayi selama belum memasuki masa MPASI. Bapak tanggungjawab saja menyediakan Multigrain Mylk Untuk Ibu Alergi sebagai cadangan ASI Booster di rumah.
Saya mengalami sendiri hanya boleh makan sayur-sayuran (itu juga jenisnya terbatas), tahu dan tempe. Daging sapi, daging ayam, NO! Ngemil coklat dan kacang, NO! Ikan, NO!
Daging kambing malah boleh lho tapi. Sudahlah dipakai menyusui, diet alergi, hasilnya berat badan saya turun drastis sampai 13 kilogram padahal hamil naiknya cuma 6 kilogram karena di titik obesitas. Untung ada foto di mana rahang saya sampai kelihatan dan pinggang saya kurus dibandingkan biasanya.
Tentu saya nggak mau kamu mengalami fase nggak enak seperti saya itu. Tapi kalau harus melalui mencari ASI booster yang cocok dikonsumsi dan membuat ASIP lancar, sekali waktu cobalah sendiri Multigrain Mylk dari Wanna Be Nutrition yang bisa kamu beli di sini.
Saya enggak menyusui aja suka waktu cobain Multigrain Mylk yang Coffee, apalagi kalau kamu yang butuh asupan bergizi untuk menyusui. Coba deh.