Dia yang selalu duduk di situ. Dia yang dengan tak acuh memperhatikan siapa saja yang datang lewat pintu depan. Dia yang tenang dalam diam, menanti kesempatan membahagiakan seseorang di sudut rumah sakit itu.
Malam tadi pertemuan keempat antara kami berdua. Bersirobok mata dengannya masih saja membuat pipi tersapu semburat merah tanpa bisa diduga. Namun malam tadi saat kedatangan saya, dia sedang sibuk bersama seorang gadis kecil bermata lebar dan berambut keriting kemerahan. Seperti kesabarannya ketika pertemuan demi pertemuan tak berencana, kali ini ia dengan pasrah menerima perlakuan menggemaskan dari si gadis kecil.
Saya berlalu.
Saya memperhatikannya hingga ke seberang ruangan yang berjauhan.
Saya sungguh rindu. Melihatnya seperti merasakan belahan jiwa yang tercerabut. Ketika tak bisa menyapanya, hati ini……seperti tenggelam dalam ruangan yang gelap.
Saya terus memperhatikannya dari sudut ruang. Melihat bagaimana si gadis kecil menyita perhatiannya.
Selesaikan misimu, bisik suara hati membangunkan diri dari lamunan. Biarkan dia sibuk dengan dunianya. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam pesonanya.
Perlahan kepala ditegakkan. Memasuki ruangan tempat saya membuat perjanjian. Dengan hati penuh harap, si dia masih ada di tempatnya biasa berada.
Ya dokter. Sudah diminum obatnya. Ya dok. Jadi masa suburnya akhir bulan. Apa dok, inseminasi? Mari kita coba.
Kepala saya diisi penuh dengan pengetahuan baru ini. Dengan kesempatan baru ini. Mantap kaki melangkah keluar, dan berusaha menguatkan hati ketika tiba-tiba kesempatan bertemu dengannya lagi begitu besar.
Dia sendirian.
Dia ada di sana.
Saya berlari menyeberangi ruangan.
Saya membuka hati lebar-lebar demi sebuah harapan baru. Masa depan baru.
Ah betapa ringannya hati ketika beban dalam perasaan menemukan jawaban.
Dia yang selalu di sana.
Menanti dalam diam. Dalam angka-angka di dalam pikiran.
Dia..
Yaaaaaah kaaan… Beratnya nambah kaaaan.
Titip tas dong. Ini buku Supernova juga, tebel banget. Berat pasti.
Horeee turun 2kg!
Hati senang pikiran juga riang. Saya selalu menantikan pertemuan ini setiap bulan. Dengan dia si timbangan.
Turun 2kg seneng yaaa, gw turun 12 kg karna diet langsung stresssss mau mati rasa nya hahaha #Takut
klo karena stress sih mengerikan memang. bisa merembet ke macem2 ituh. buru check up gih!