Kamu cuma sampai di nominasi aja, Neng.
Lho kenapa?
Soalnya…..
Dan kenapa itu masih terus berkumandang sampai saya menghadap semangkuk Beef Blackpepper Yoshinoya di Matos upper ground. Pesan sahabat saya sebelum pulang kantor memang menyuruh makan enak buat melupakan sakit hati tadi. Daripada kebawa mimpi, katanya.
Beef Blackpepper Yoshinoya memang melegakan. Apalagi kalau pesan mangkuk yang large, irisan daging sapinya begitu melegakan. Banyak. Enak. Halus. Lembut sekali ketika dikunyah. Rasanya melumerkan hati yang luka.
Ditemani Crispy Spinach untuk toppingnya, saya sangat menikmati makan malam ini. Kerenyahan kripik bayam yang masih tampak hijau segar itu menandakan Yoshinoya memasak langsung begitu dipesan rupanya.
Namun, Beef Blackpepper rupanya masih kurang sih. Hati belum juga lega. Egg Mayo Beef Bowl pun kemudian menyusul. Menu yang ini menyenangkan. Sama seperti menu lainnya, terasa begitu lembuuut membuai langit-langit mulut. Ya kecuali menu yang goreng-gorengan sih.
Ditutup dengan bergelas-gelas Cold Ocha free flow, saya bercerita panjang lebar mengungkap gundah gulana di hati. Sepanjang hari marah-marah, pekerjaan tak henti-henti, sedikit terobati.
Yaaa walau merogoh kocek cukup banyak, bowl large sekitar 50k, reguler 30k, dan ocha 8k. Baguslah kalo rasanya juga enak. Yoshinoya tak pernah membuat saya menyesal membelinya.
Aku udah lama banget ga makan yoshinuya ini :\
kangen menu yang ada bayam diatasnya :Q
Makanan Jepang pertama yang jadi favort saya sewaktu kerja di Hong Kong 😀