Niat! Siapkan itu dulu baru yang lainnya. Walau kadang niat juga dikalahkan oleh ‘kebetulan’
tiba-tiba ada takdir sehingga nasib membawa kita ke sana. Eh itu saya ding. Berbeda dengan
jalan cerita Luthfi (@penggowes) dan Yudha (@catatanbackpacker) yang sharing behind the story
perjalanan backpacker mereka selama ini.
A photo posted by Luthfi Maizakusuma (@penggowes) on
Owes begitu Luthfi biasa dipanggil, sedikitnya sudah merencanakan jalan hidup yang dipilihnya
sejak lulus SMA. Lahir dan besar di Sambas, Owes pengen sekali melihat dunia lebar terpampang
nyata dengan kuliah di Jawa. Tersebutlah kemudian dia terdampar dan memulai backpackeran
pertamanya dengan kayuhan sepeda seharga 300ribu.
Saya lupa pertama kali ke mana dia pergi, banyak sekali kisah yang Owes ceritakan selama
jatuh bangunnya mengayuh sepeda backpackeran meraba Indonesia. Keliling Indonesia terlalu
extreme menurutnya yang tidak pernah terlalu lama berada di satu daerah sehingga bisa
mengenal semuanya.
A photo posted by Cartenz Malang (@cartenzmalang) on
Lain sepeda lain juga ransel yang dibopong Yudha saat menjelajah satu demi satu propinsi di
Indonesia. Nazar jangka pendeknya sebelum berusia 25 tahun November 2016 ini, Yudha harus
sudah menapaki 34 propinsi. Kurang sedikit saja tidak lama lagi sepertinya nazar itu akan
terlewati, pun pula mimpi jangka menengahnya mengelilingi Asia Tenggara bermodal
backpackeran. Modal jempol malahan, karena Yudha banyakan nebeng kendaraan untuk bergerak
dari satu daerah ke daerah lainnya.
A photo posted by Catatan Backpacker (Yud & Nov) (@catatanbackpacker) on
Berbagi kisah perjalanan dengan mereka berdua ini kembali membuat diri saya menjadi kerdil
lagi. Seakan mereka selalu pengen melepaskan diri dari zona nyaman, sementara saya sendiri
sudah senang begini. Tapi yang selalu saya pegang adalah prioritas hidup masing-masing orang
tentu punya sendiri-sendiri.
Jadi, kalau kamu berencana menjadi pejalan pastikan kamu punya MODAL BACKPACKER-an seperti
yang disimpulkan dari ngobrol semalam.
1. Be An Outgoing Person
Backpacker mau pake sepeda atau nebeng kendaraan, milikilah pribadi yang terbuka. Yang
gampang ngobrol dengan orang lain. Yang nggak malu-malu sibuk sama gadgetnya sendiri. Apalagi
kalau kamu berniat nebeng menginap atau nebeng kendaraan. Dengan terbiasa membuka diri
menjadikan ngobrol sebagai hobi, akan lebih banyak memberi keuntungan di setiap perjalanan.
2. Positive Thinking
Setiap perjalanan pasti ada naik turunnya, pasti akan ada jatuh bangunnya. Pikirkan saja
semua akan baik-baik saja. Waspada tentu harus dipegang, tapi tidak perlu menganggap semua
orang yang akan ditemui jahat, nggak usah berpikir jalan yang akan dilalui penuh rintangan.
Lepaskan saja, bersiap menerima apapun yang ada di depan mata. Biasakan saja untuk berpikir
cepat, praktis dan efisien ketika tiba-tiba semua berjalan tidak sesuai dengan rencana.
A photo posted by Catatan Backpacker (Yud & Nov) (@catatanbackpacker) on
3. Melebur dan Ikuti Saja
Apakah di daerahmu ada urban legend? Tentu di daerah lain akan memiliki juga kan? Jadi ikuti saja, melebur bersama kebiasaan penduduk sekitar tempatmu sedang ‘belajar’. Namun tetap peganglah iman meski raga sedang mengikuti adat agama yang berbeda. Ingatlah pepatah “di mana kaki berpijak, di situ langit dijunjung.”
4. Manfaatkan Teknologi
Ada lho yang namanya organisasi couchsurfing di luar sana bagi komunitas traveller dan mereka yang benar-benar ingin membantu orang lain mengenal daerahnya. Kalau kamu sudah berniat untuk menjelajah satu demi satu daerah di muka bumi, manfaatkan couchsurfing dan jadilah bagian dari komunitas seluruh dunia yang sangat hobi membantu sesama. Tidak hanya hemat tapi juga akan melihat sisi lain dari daerah yang dikunjungi versi masyarakatnya sendiri.
A photo posted by Catatan Backpacker (Yud & Nov) (@catatanbackpacker) on
Dan masih banyak lagi tips-tips yang dibagikan Owes bareng Yudha. Follow aja Instagram @penggowes dan @catatanbackpacker yang dengan setia membagikan tips saat mengunjungi daerah baru dan belum pernah kamu baca sebelumnya.
Karena dari setiap perjalanan tidak hanya memperkaya hati, tapi juga memperkaya pengetahuan diri. Sudah siap traveling hari ini?
Katanya sih, perjalanan backpacking sendirian itu lebih kaya meditasi personal. Ini katanya om Paimo yang doyan gowes sampe lintas negara. Sendiri. :’) Ayo backpacking mbak, ke musholla *ngantuk
Aih…. kakak siap klo di suruh backpacker 12 tahun? saya merasa blum siap ih! salut dengan keberaniannya
Katanya sih, perjalanan backpacking sendirian itu lebih kaya meditasi personal. Ini katanya om Paimo yang doyan gowes sampe lintas negara. Sendiri. :’) Ayo backpacking mbak, ke musholla *ngantuk
jangan banyak ngeluh ya mbak ikutin aja
asyik banget bro, jalan-jalan seru..#ngirimodeon