Siklus perubahan cuaca memang sudah sering ingkar janji. Text book selama pendidikan dasar yang bilang kalau musim hujan itu sekitaran Oktober sampai Maret, lempeng aja Mei masih hujan.
Tapi, satu yang tak pernah berubah, Juni Juli Agustus saat pendaftaran siswa dan mahasiswa baru, Malang selalu dingin membeku. Seperti Malangku tempo dulu. Siang hari mungkin panas, tapi angin yang berhembus dingin. Jelang sore, semakin dingin lagi, sampai malam datang.
Teringat masa jadi penghuni setengah siang setengah malam, bingung menentukan kostum. Jaket tebal terlalu tebal tapi pulang malam tenang ga kedinginan. Solusinya ya bawa jaket dua. Siang tipis saja, malemnya dobel dua. Dan anak sekarang kulitnya badak semua ya? Saat saya berjaket turing dan sepatu boots tinggi, mereka tenang saja ber-hotpants dan kaos kutung, naek motor sampe kota Batu! Hebat! Malam yang dingin jadi indah tuh.
Lama tak melihat matahari sore, lama tak melihat langit biru. Sore ini langit sedikit kelabu, berpendar di lautan biru. Indah.
(NengBiker/WP for BlackBerry)