Gaga sudah 5 tahun umurnya. Nggak terasa dari si pipi bulat tahun ini sudah masuk TK B. Wacana sunat dari kecil aja sudah kami bicarakan sejak bayi. Tapi begitu lah, adiknya pun mau tindik dari bayi kelewatan sampai 4 bulan. Ngga heran Gaga mau sunat sejak bayi pun kelewatan. Mumpung ada barengannya, akhirnya Gaga diikutkan sunat di Safubot Malang dengan agak dadakan. Gimana pengalaman bunda setelah sunat anak di Safubot Malang?
Iya saya tanya aja dulu, karena ada banyak cerita sampai seminggu setelah Gaga sunat di sana. Apakah pelayanannya seperti yang saya alami atau tidak, mungkin perlu dibaca dulu.
Sunat Safubot di Malang
Tempat sunat ini saya ketahui dari adik. Dia memang berencana menyunatkan anak laki-lakinya saat liburan sekolah tengah tahun ini. Umurnya 7 tahun. Anaknya sudah didaftarkan dua minggu sebelumnya untuk jam 9 pagi. Karena saya juga sudah berencana menyunatkan Gaga, buru-buru booking di hari yang sama jam 9 juga. Booking saya lakukan 4 hari sebelum hari H dan baru dikonfirmasi hari sesudahnya setelah ditanyakan kembali. H-1 dikonfirmasi kembali sunat Gaga mundur jam 10 karena ramai musim liburan sekolah. Baiklah.
Sunat Safubot di Bintaro adalah acuan pelayanan yang diharapkan adik saya. Baca dibaca dari testimoni sunatnya, cabang Bintaro layanannya terbaik, tempatnya lucu, dan menenangkan untuk para orangtua. Ada juga cabangnya di Jogja setahu saya. Meski rumahnya juga di area Bintaro, adik memilih sunat di Malang biar saat pemulihan anaknya sekalian liburan ditemani saudara-saudaranya.
Biaya Sunat di Malang
Khusus di Safubot ada beberapa range harga. Dibedakan menurut kondisi fisik yang akan di sunat, anak-anak atau remaja atau dewasa, badan normal atau gemuk. Juga ada harga promo di cabang-cabang tertentu. Berikut kisaran biaya sunat di Safubotnya.
Biaya Untuk paket safubot normal tidak gemuk:
- Paket Reguler 2.800.000
- Paket VIP 3.500.000
Paket Safubot Gemuk/Dewasa:
- Paket Reguler 3.500.000
- Paket VIP 4.000.000
Paket Sunat Remaja (12-19Thn):
- Paket Reguler 3.150.000
- Paket VIP 3.850.000
Sebelum memilih sunat di sini, saya memiliki beberapa pegangan biaya sunat di tempat lain. Kisaran 1 jutaan untuk sunat biasa di tempat teman suami, kisaran paling mahal 3 juta rupiah di klinik dokter Brigitta, dokter spesialisnya anak-anak. Tadinya saya mau di dokter langganan saja, tapi belum ada dokumentasi pelaksanaannya dan testimoni dari keluarga anak yang disunat. Cukup membuat maju mundur. Sedangkan Safubot sudah memiliki banyak testimoni. Dari blog seseorang yang cukup detil, saya jadi lumayan tertarik.
Lokasi Sunat Safubot di Malang
Dari tag location gmaps instagramnya, di hari H yang sudah dikonfirmasi kami sekeluarga meluncur ke tkp. Adik sempat terhambat di Gribig karena arus lalin padat dan cenderung berhenti. Adik ipar saya sudah memberitahu ke resepsionis kalau kemungkinan terlambat tidak sesuai jam yang dijanjikan. Resepsionis cuma bilang “iya ngga papa bu, ke sini saja, ditunggu”. Beruntung rute menuju Dinoyo tempat sunat berada nggak padat. Lancar dan dalam 15 menit kami tiba di sana.
Sama seperti tempat Safubot di kota lain, mereka mengambil lokasi di ruko minimal 2 lantai. Penandanya jelas ada gambar robot di pintu depan. Parkirannya cukup ramah berbagi dengan 4 ruko lainnya, padahal di sebelahnya ada bengkel yang sangat laris. Ruang tunggunya cantik dengan plaground mini di pojokan dan tenda indian biru khasnya. Ada sofa besar untuk spot foto keluarga rupanya.
Tempat Cakep Tidak Semerta-merta Pelayanannya Cakap
Di dalam sudah ada keluarga besar dan beberapa anak kecil yang menunggu giliran. Setelah daftar ulang (dan tidak diminta bayar di depan) kami dipersilahkan menunggu. Cukup lama tanpa informasi apa-apa, adik ipar saya mulai gelisah dan bertanya ke resepsionis, baru diketahui ternyata dokternya terlambat datang. Waktu sudah menunjukkan jelang jam 10.
Tidak lama kemudian ada seseorang yang datang dan langsung naik ke lantai 2. Anak-anak dan keluarga yang sudah menunggu sebelum kami naik duluan. Kembali adik ipar saya bertanya, ini urutannya gimana ya? Hanya dijawab tunggu nanti dipanggil. Saya tadinya tenang-tenang saja karena saya pikir dengan janjian jam 10 semestinya saya wajib menunggu giliran. Tapi kok jadi aneh juga ya sama keponakan yang tidak kunjung dipanggil.
1 jam. 1 jam 30 menit. 1 jam 45 menit, keluarga yang tadi masuk duluan turun satu demi satu. Ternyata ada 5 anak yang telah disunat. Yhaa.. Ini tindakannya berarti urut waktu pendaftaran sebelumnya apa urut kedatangan? Adik ipar saya mulai ribut. Apalagi ketika tindakan awal mengoleskan salep ke alat kelamin anak-anak kami dilakukan DI DALAM GUDANG BELAKANG. BUKAN DI TEMPAT PERIKSA, ATAU RUANG TUNGGU YANG PROPER. LITERALLY DI DALAM GUDANG BERALAS TIKAR.
Dia mengambil paket VIP btw. Saya reguler. Ngga ada bedanya gini ya?
Itu Baru Tindakan Awalnya, Gimana Proses Sunatnya?
So far normal sih. Tapi dari tindakan awal tadi, proses ke sunatnya juga menunggu lama dari keluarga yang masuk duluan sebelum kami. Lewat jam 12 akhirnya Gaga baru naik ke meja sunat. Itu juga jadinya kami nyerobot giliran keponakan karena saya pikir dengan adanya 2 ruang tindakan di lantai 2, sunat anak-anak dilakukan bersamaan.
Tidak ditanya apa-apa sih di atas. Bukan dicocokkan dengan namanya dulu lah untuk validasi data, resepsionis hanya menghapalkan wajah pengunjungnya untuk disuruh naik ke atas, sementara perawat dan dokter nggak diberikan informasi apa-apa soal pasiennya.
Kalau saja pas Gaga nggak grogi ditangani, pasti saya sudah bertanya. Tapi konsentrasi kami semua akhirnya langsung tertuju pada Gaga semua yang risih karena melepas celana dan kesakitan waktu proses bius dimulai.
Saya membujuk-bujuk dan memegang tangannya, suami menahan kakinya agar tidak menendang ke sana kemari. Keseluruhan tindakan sunatnya aman terkendali dilakukan dokter dan dibantu perawat. Semriwing juga melihat penis digergaji dengan alat seperti gergaji styrofoam, lalu dilipat, lalu di’lem’ ke batangnya. Tindakan ditutup dengan memasukkan obat anti nyeri ke dalam duburnya.
Keluar ruangan Gaga memakai celana sunat, dan langsung tertidur kecapaian, kemudian ponakan masuk ke ruang tindakan. Hanya terdengar nangisnya sebentar waktu dibius, lalu hening dan tidak lama dia keluar sudah jalan sendiri dengan celananya tadi.
Ini lho yang kami cari di Safubot yaitu setelah sunat bisa langsung jalan pakai celana biasa dan nda tiduran berhari-hari. Setelah proses pembayaran, penjelasan obatnya dan perawatan lukanya, kami langsung pulang. Malas berlama-lama ramah tamah karena sudah capai menunggu tanpa kepastian tadinya.
Sampai di rumah, reaksi obat anti nyerinya dan biusnya hilang. Mulai deh jerit-jerit kesakitan, hehehe.
Teknik Sunat di Safubot: Teknologi Bedah Presisi Tanpa Karbonasi
Bahasa Inggrisnya, Sunat Khitan High Tech Safute Vessel Sealer. Teknologi bedah ini memastikan jaringan terseal dengan kuat menekan risiko perdarahan, peradangan, infeksi, dan nyeri paska tindakan menjadi hampir tidak ada. Dengan risiko dan nyeri minimal, pasien sunat tidak perlu kontrol tatap muka cukup dengan pesan saja.
Memang, pada praktiknya sunat Gaga dilakukan cukup 1 kali tanpa kontrol lagi juga bisa. Penis juga tidak diperban, Gaga bisa langsung pipis tanpa ketakutan. Soal sakit dan nyeri kami cukup memahami namanya juga dipotong. Jadi klaim sunat hampir tanpa nyeri ya memang karena pas tindakan dikasih bius. Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, setelah bius hilang nyerinya datang.
Paska Sunat, Bagaimana?
Nyeri. Pasti. Paham kok
Gaga ngga mau dipegang penisnya bahkan nggak bisa diolesi betadine seperti petunjuk perawatannya, saya juga cukup memahami. Anak saya kadar traumatisnya agak berat. H+7 situasi agak memburuk di mana lukanya mulai bernanah. Akhirnya saya paksa untuk dilakukan perawatan awal dengan betadine dan pembersihan nanahnya. H+10 nanahnya bersih. H+12 sudah saya paksa untuk lepas celana sunatnya dan memakai celana dalam biasa. Wong sudah bisa naik sepeda kok ya. H+14 bekas luka sudah mengelupas semua.
Berbeda dengan keponakan yang lukanya sempat terbuka sampai darahnya mengucur. Masalahnya adalah tidak bisa konsultasi langsung hanya lewat Whatsapp saja, sehingga sempat membuat adik ipar saya naik darah kembali. Ya, sistem konsultasinya cuma difoto lalu dikirim lewat WA lalu ditelaah tanpa melihat langsung. Agak bikin capek hati sih, apalagi kalau sampai luka berdarah. Beruntung lukanya tertutup kembali tidak sampai menimbulkan infeksi.
Dua bulan berlalu dari episode seram sunat di Safubot Malang, kedua anak laki-laki tersebut sudah sekolah kembali. Apakah ada yang berubah setelah proses sunat?