Tanda anemia pada ibu hamil sebenarnya cukup mudah dilihat. Coba periksa kuku dan lipatan di bawah bola mata. Kalau terlihat pucat, nah itu pertanda mengalami anemia. Level pucatnya sendiri ya petugas kesehatan yang bisa membantu menyadarkan kalau seorang ibu hamil mengalami anemia. Kadang ngeyelan sih soalnya. Kayak saya.
Perkembangan janin yang sehat memerlukan lebih banyak sel darah merah yang diproduksi dari tubuh ibu. Jika ibu dalam kondisi hamil mengalami anemia dan tidak mencukupi kebutuhan janin, oksigen yang disalurkan pada jaringan tubuh jadi terbatas. Masalahnya, tidak semua ibu hamil menyadari kalau dia mengalami anemia.
Mengapa Terjadi Anemia Pada Kehamilan?
Anemia sendiri adalah kondisi saat terjadi penurunan jumlah sel darah merah atau jumlah normal hemoglobin dalam darah. Apa yang terjadi ketika terjadi anemia selama kehamilan? Hmmm, ternyata sedikit fatal dan mengerikan juga akibatnya, yaitu meningkatnya risiko kelahiran prematur dan rendahnya bobot bayi saat lahir. Pada ibu hamil, anemia dapat menyebabkan meningkatnya risiko depresi dan kematian setelah melahirkan.
Meski sempat menolak, saya beruntung nggak ngeyelan waktu diperiksa ibu dari Puskesmas Kendalkerep kemarin. Dalam hati sendiri terjadi perdebatan kata-kata, karena merasa saya kan baru keluar dari rumah sakit. Wajar dong kalau pucat, wong tiga hari nggak kena sinar matahari. Untung juga diketahui lebih cepat. Jadi bukan cuma terapi makan es krim aja untuk mempercepat pertambahan berat janin tapi juga ditunjang dari kondisi ibu yang sehat.
Gejala Anemia yang Mudah Diketahui
Kemarin waktu di mobil dalam perjalanan pulang mendengarkan salah satu iklan suplemen penambah darah. Gejala anemia itu ya kayak kondisi keseharian aja. Seperti susah tidur, terasa cepat lelah, kulit pucat dan sesak napas.
Yup, salah satu penyebab runtuhnya kekuatan tubuh saya adalah puncak gunung es kelelahan yang sudah nggak bisa ditambah lagi. Saya pikir SUSAH TIDUR itu karena banyak pikiran tapi tubuh nggak terasa cepat lelah. Atau tidak dirasakan, memang tipis bedanya. Kulit pucatnya diketahui oleh ibu dari Puskesmas. Sedangkan sesak nafas ya dianggap biasa dikira engap karena kehamilan sudah bertambah besar.
Ada lagi tanda umum anemia pada kehamilan seperti denyut jantung tidak teratur, nyeri dada dan sakit kepala. Kamu merasakannya?
Ayo jangan terlambat. Diagnosa anemia hanya bisa dilakukan lewat tes darah. Jangan takut jarum ya, karena disarankan ibu hamil melakukan tes darah di awal kehamilan juga satu kali lagi selama kehamilan. Prosesnya ya kayak diambil darah gitu deh. Tapi nggak sekantong, cukup setabung reaksi aja kok.
Kalau sudah divonis mengalami anemia, segeralah mencari cara untuk mengatasinya. Karena produksi sel darah merah dibuat di dalam tubuh, salah satu cara mengatasi anemia ya dengan memperbanyak makanan, juga mengonsumsi vitamin C secara teratur yang berfungsi untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Yang perlu dihindari adalah asupan yang dapat mengurangi penyerapan zat besi seperti teh, kopi dan kalsium dalam susu.
Makanan yang Dapat Menolong Penderita Anemia
Susah minum obat? Ada juga cara yang enak untuk menambah asupan zat besi dalam tubuh seperti makan pisang, kurma, oatmeal, kacang-kacangan, brokoli, daging merah, bayam hijau, delima, kismis, kuning telur, kerang, madu dan jus jeruk.
Jadi nggak ada alasan anemia menyebabkan berat janin di bawah normal kan? Karena kita bisa mencegahnya dengan menyadari bahwa kehamilan itu menentukan masa depan anak. Ayo makan, ayo jangan sedih, ayo semangat dan pastikan kamu sendiri sehat.
Sudah pernah ditulis di sini: Itu Mungkin Tanda Mengalami Anemia, Lho!