Tradisi makan di Indonesia ini macam-macam. Ada satu yang seru, makan nasi bancakan bareng-bareng keluarga atau teman. Katanya tradisi makan begini ramai diadopsi dari tradisi Botram yang dikenal masyarakat Sunda. Kini di Malang kamu juga bisa makan bancakan di alas daun pisang dengan lauk lengkap ala restoran di Warung Rindu.
Botram bagi masyarakat Sunda punya makna yang dalam. Biasanya setiap anggota keluarga atau teman yang diundang bawa sendiri masakannya untuk dimakan bareng-bareng. Orang bule bilang Pot Luck mungkin ya, tapi tidak disatukan di alas makan seperti daun pisang khas Sunda ini. Menu makan botram biasanya nggak terlalu mewah, karena yang penting kebersamaannya. Duduk bersama, makan bersama, dengan menu yang sama.
Warung Rindu membawa serunya kebersamaan itu ke meja-mejanya mulai hari ini 10 Februari 2017. Dengan menu sederhana seperti ikan goreng, ayam goreng, tahu tempe, telur dadar atau telur asin, lalapan, kerupuk dan tidak lupa empat macam sambal disajikan barengan. Lalapannya pun lengkap, nggak cuma sekadar timun dan daun selada. Ada terung bulat, leunca dan terung goreng!
Buat saya yang istimewa adalah nasinya. Seperti nasi gurih dengan serpihan ikan asin yang hmmmmmmmmmmmmmmmmmmm…bikin nggak berhenti mengunyah!
Menu makan bancakan ala Warung Rindu ini bener-bener mengenyangkan. Jadi siapkan sisi perut yang luang untuk menghabiskan. Tapi tips ini juga nggak begitu berlaku kok, karena suasana yang rame dan kadang kayak rebutan, seberapa banyak porsi nasi dan lalapan yang masuk ke perut jadi nggak bisa dihitung lagi. SERU banget pokoknya!
Masih belum ngeh di mana Warung Rindu berada? Tepatnya ada di jalan Merbabu nomor 21 Malang, barengan sama Monopoly Merbabu. Seberang Hutan Kota Malabar yang hits buat foto-foto itu lho. Juga dekat Taman Malabar buat yang kekenyangan, bisa langsung jalan-jalan sambil mengolah tubuh di alat fitnes gratis yang ada di taman.
Yuk makan siang atau makan malem pakai bancakan! Ke Warung Rindu, sekarang!
Waaa jadi kangen makan bancakan rame-rame gini. Seru banget ya mbak. Dulu jaman sering nonkgrong di sekre kami bancakannya nggak pake daun pisang tapi beralas whiteboard ahahahaha, terus dikasih kertas minyak.
Ini konsep restonya asyik deh.
Baiklah! *ambil sambel
Mbaaak….kok lucu sih menunya. Aku mau..aku mau
Kalau gini jadi kangen sama Kampus di Malang, sekalian bisa nyoba nih …
Gawat Juga nih Artikel Bikin LaPer jadinya … heee
aku juga ingin dirindukan kak 🙁
wondering, gimana pelayannya nyajiin menu bancakan itu..