Sama seperti kasus pekerja daerah lainnya yang kantor pusatnya di Jakarta, ada periode waktu tertentu yang menyebabkan harus main ke ibukota. Iya, saya seringnya mengkonotasikan ke Jakarta itu main, biar nggak depresi mikirkan kemacetannya. Sementara biasanya tinggal di hotel, baru aja kepikiran bisa nggak ya sewa apartemen harian di Jakarta lebih murah daripada sewa hotel?
Jakarta dengan semua permasalahannya memang harus membuat penduduk dan pendatangnya berpikir praktis. Sementara pembangunan rumah hunian di Jakarta memilih tipe yang strategis. Tujuan pembangunannya tentu biar bisa lebih efisien dan bisa dimanfaatkan penduduk dan pendatangnya seoptimal mungkin. Nggak heran sekarang lebih mudah ditemukan hunian berjenis apartemen yang efisien secara lahan tapi optimal dalam hal daya tampung.
Macam hotel-hotel yang berdiri menjulang tinggi, apartemen pun meniru untuk memaksimalkan fungsi dari sebidang lahan. Jakarta, sudah susah sekali mencari tanah yang harganya reasonable selain di daerah pinggiran-pinggirannya. Itupun sekarang sudah semakin tidak terjangkau oleh karyawan dengan penghasilan yang perlu pemasukan tambahan. Mencicil apartemen bahkan bisa jadi salah satu solusi ketika ingin memiliki hunian sendiri.
Kemudian dijadikan sewa apartemen harian di Jakarta daripada dihuni sendiri :D. Eh itu salah satu solusi menambah pemasukan lho. Karena ada banyak pendatang yang memikirkan gimana sih cara mengirit biaya hotel dan penginapan tapi juga masih mendapatkan privasi di tempat tinggal sementaranya.
Sewa apartemen harian di Jakarta saya bayangkan hampir sama seperti ketika sewa apartemen harian di Singapura untuk liburan. Mungkin akan jauh lebih manusiawi di Jakarta dari segi fasilitas yang ditawarkan.
Apalagi kadang-kadang sewa hotel hanya tinggal nama. Gimana nggak, meeting berlangsung dari pagi sampai malam. Itu juga kalau baliknya ke hotel, kalau kemalaman kadang-kadang juga jatuhnya tidur di rumah teman yang nyulik.
Jadi, sewa apartemen harian di Jakarta jauh lebih murah daripada sewa hotel?
Bisa jadi kan.