Kring kring.. Kring kring..
Dering bel sepeda mini rombongan Jelajah Gizi 2 meramaikan kedamaian penduduk Pulau Pari. Di Pulau Pari inilah rangkaian eksplorasi Ayo Melek Gizi dengan kegiatannya Jelajah Gizi 2 di Kepulauan Seribu dimulai. Ada 6 pulau yang akan dijelajahi di Jelajah Gizi Kepulauan Seribu tahun ini. 3 di antaranya terkenal oleh kekayaan hasil lautnya.
Berangkat dari Marina Ancol gate 17, 10 blogger dan beberapa jurnalis dipandu Pak Aris yang menceritakan kondisi pencemaran perairan Teluk Jakarta di atas kapal cepat Bidadari Express. Pencemaran di Teluk Jakarta bersumber dari limpahan isi sungai dari Jakarta dan sekitarnya. Terbukti dengan mesin kapal yang terbelit sampah begitu keluar dari dermaga. Warna laut yang semula hitam keruh dan kental, perlahan berubah biru dan jernih begitu memasuki perairan pulau Pari.
Di Pulau Pari, kita belajar tentang budidaya dan pengolahan rumput laut. Dengan menaiki sepeda mini, rombongan Jelajah Gizi 2 menuju ke lokasi budidaya rumput laut sambil berinteraksi dengan penduduk Pulau Pari. Sembari mengikuti instruksi untuk pemasangan bibit rumput laut, Prof Ahmad Sulaeman, ahli gizi dan nutrisi dari Institut Pertanian Bogor yang menemani banyak bercerita tentang kandungan gizi rumput laut.
Menurut Prof Ahmad Sulaeman, mengonsumsi rumput laut bagus bagi yang sedang dalam program diet. Rumput laut bisa dijadikan pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat, karena mengandung banyak fiber (serat) yang bisa mengenyangkan perut. Rumput laut yang cocok dijadikan pengganti nasi adalah rumput laut yang berwarna putih, karena selain memiliki serat, kandungan iodiumnya relatif rendah. Selain itu, rumput laut juga berfungsi sebagai prebiotik yakni makanan untuk bakteri baik dalam tubuh manusia, terutama pencernaan sehingga metabolisme tubuh pun terjaga. Rumput laut bagus juga lho buat penderita diabetes karena tidak banyak mengandung kalori, kandungan kromiumnya juga baik untuk metabolisme insulin dalam tubuh penderita diabetes. Tetapi perlu diingat, bagi penderita diabetes, cara mengonsumsi rumput laut yang tepat adalah rumput laut segar tanpa tambahan gula.
Untuk memasang bibit rumput laut, caranya sangat mudah. Rumput laut berkualitas baik yang dijadikan bibit, dipilih bagian yang bertunas banyak dengan berat sekitar 50-100 gram, diikat longgar dengan simpul lepas di tali pembibitan sepanjang 7 hingga 12 meter. Dari satu simpul bibit seberat 50-100 gram ini akan dihasilkan sekitar 2 kilogram rumput laut basah dalam waktu 45 hari. Semakin bagus kualitas air lautnya, semakin bagus dan sehat kualitas rumput laut yang dihasilkan. Dalam sekali panen, penduduk Pulau Pari bisa memperoleh hasil sebanyak 1 ton! Selain dikonsumsi, rumput laut ternyata juga digunakan sebagai bahan kosmetik. Penduduk Pulau Pari mengolah rumput laut menjadi dodol rumput laut berwarna-warni yang gurih dan bergizi tinggi. Setiap 10 kilogram bubur rumput laut dicampur 2 kilogram gula pasir, akan menghasilkan kotak-kotak dodol rumput laut yang rasanya yummy sekali. Selain itu ada juga manisan rumput laut yang berwarna merah dan segar dimakan siang-siang panas di Pulau Pari.
Beranjak ke Pulau Lancang, rombongan Jelajah Gizi 2 disambut oleh kapal nelayan ikan teri yang baru saja mendarat di dermaga. Berkeranjang-keranjang ikan teri diangkut dari kapal menuju pengolahan ikan teri. Di Pulau Lancang terdapat 16 sentra pengolahan ikan teri yang dikerjakan oleh penduduk setempat. Di sini ikan Teri Medan dan ikan Teri Belah diolah dari mentah hingga siap untuk disantap di meja makan.
Ikan teri merupakan salah satu santapan favorit masyarakat biarpun masih banyak yang memandang sebelah mata kehadirannya. Ikan teri biasanya digoreng kemudian dicampur dengan kacang tanah dan sambal. Kadang-kadang juga digunakan sebagai penambah rasa di sayuran. Kata Profesor Ahmad Sulaeman, Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), ikan teri mengandung banyak mineral dan vitamin yang bermanfaat untuk tubuh. Ikan teri segar mengandung 17% protein dan asam omega 3 esensial yang baik untuk kecerdasan otak dan kinerja jantung. Semakin banyak mengonsumsi ikan teri terutama oleh anak-anak, maka mereka akan semakin pintar.
Mengonsumsi ikan secara umum berguna banyak bagi ibu hamil dan menyusui. Jika rajin makan ikan kandungan DHA di dalam ASI jadi lebih tinggi. Ikan juga mengandung asam linolenat yang dibutuhkan untuk perkembangan otak. Ibu yang rajin mengonsumsi ikan asin, juga jarang mengalami depresi karena ikan bisa meningkatkan EPA (eicosapentaenoic acid). Beberapa jenis ikan yang kaya akan nutrisi-nutrisi tersebut di antaranya salmon, sarden, mackerel, kembung, tongkol juga ikan teri.
Kandungan lain dalam ikan teri adalah kalsium dan magnesium yang berperan bagi kesehatan tulang dan kerja jantung. Vitamin B1 dan B12-nya baik untuk metabolisme tubuh. Sedangkan kandungan sodium yang tinggi pada ikan teri bisa berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi, biarpun berguna bagi tubuh. Oleh karena itu, Profesor sempat memberi tantangan bagi pengolah ikan teri bagaimana cara membuat ikan teri kering dengan garam yang tidak asin. Bisa kah?
Selain ikan, makanan laut lainnya yang juga baik dikonsumsi ibu hamil adalah rajungan. Rajungan juga banyak terdapat di Pulau Lancang. Ada sekitar 8 tempat pengolahan rajungan di sini. Anyway, rajungan dan kepiting itu sama-sama halal loh. Yang membedakan hanya kepiting hidupnya sedikit lebih lama di darat daripada rajungan.
Hewan bercapit ini kaya akan omega 3 dan zinc atau seng yang diperlukan tubuh untuk membantu masa pertumbuhan. Namun karena rajungan mengandung kolesterol cukup tinggi, sebaiknya makan rajungan cukup satu kali seminggu. Imbangi dengan memperbanyak konsumsi sayur serta buah-buahan.
Mana yang paling kamu suka? *terdengar sayup-sayup teriakan RAJUNGAAAAN dari ujung sana*
Pastinya masih banyak lagi hasil laut dari Kepulauan Seribu. Hanya 3 jenis begini malah jadi pengen tau lebih banyak lagi kekayaan alamnya. I’ll see you soon, Kepulauan Seribu 🙂
*image by: all casts Jelajah Gizi 2.Â
artikelnya sangat berisi sekali.,..
sebuah pengalaman yg ga akan bisa terlupakan..
salam kunjungan kembali… 😀
iya om ganteng!
once in a life time ngeliat dan ngerasain langsung dari dekat. rasanya pengen ngulang lagi lagi dan lagi
Dulu banget aku suka Rajungan, waktu temen-temen bakar di pantai tak kirain kepiting eh baru tahu ternyata Rajungan itu semacam kepiting di laut. Enak banget kalau dibakar, dagingnya maknyus..
Lebih enak lagi Rajungan bumbu pedas mas gie, makanannya enak2, dodol rumput lautnya itu kayaknya boleh dicomot, tapi kalo dibakar kyaknya enak juga, 😀
duh, makanan hasil laut.. *jadi laper*