Menyeret pantat untuk bangun di pagi buta hari Minggu jauh lebih mudah daripada di hari kerja. Ya, pagi ini saya mau ke Bedengan untuk ngerjain outbound klien.
Bedengan, apa itu?
Dulu waktu jalan-jalan ke P-WEC mereka punya program bird-watching selain berkemah di Bedengan. A camping ground di kaki bukit. So I was excited to go. Jalannya lumayan ramah ke sini. Naik aja dari Candi Badut, Dieng, atau Tidar, menuju daerah Selorejo tempat wisata petik jeruk. Kendaraan roda empat bisa diparkir di SD terakhir untuk jalan ke arah Bedengan.
Sementara yang bawa motor bisa dibawa langsung ke dalam. Dengan catatan kondisi kendaraan harus prima. Ada dua jalur yang bisa dilewati, jalur yang satu jalan berbatu di tengah kebun jeruk, satu lagi jalannya curam mendaki. Ngga usah mikir, pemandangan di sana indah sepanjang sungai mengalir. Juga sudah ada toilet dengan kondisi seadanya tapi.
Sayang, memang kurang tertata. Petugas hanya menarik iuran tanpa memperbaiki fasilitas. Sayang juga, sudah dijamah komunitas trail, jadi suara burung tak lagi terdengar. Lebih sayang lagi, ternyata saya mencemari dengan suara tembakan 🙂
Tapi sungguh menentramkan melihat keluarga-keluarga kecil maupun lengkap sampe kakek nenek, piknik di pinggir sungai. Sudah jarang saya lihat. They’re so happy to back to the nature.
So did my bike, my shoes, my pant. Mereka begitu gembira ketemu aliran sungai yang jerniiiiiih dingin dan bersih. Kecemplung. *jemur-jemur sepatu*
(NengBiker/WP for BlackBerry)
keasrian yang tercemar memang patut di sayangkan.. tapi bagaimana pula kita membendung pembangunan sementara kita sangat mengharapkan pemerintah untuk menjalankan pemerataan dalam pembangunan, terutama di desa2?!?!
setidaknya, seharusnya kita2 yg berkunjung ke daerah yg terpencil begitu juga bisa tau diri untuk sama2 menjaga keasriannya. tidak melulu harus menunggu pemerintah yg menjaganya bukan? :p
Kok enggak ngajak-ngajak sih, Mbak.. 🙁
LOOOH pas di malang?
saya org jogja, bedengan itu merujuk ke salah satu tekstur sawah. parit kecil, dangkal, yg air tapi tidak penuh dan biasanya digunakan untuk menyirami tanaman di sawah
sama, mungkin karena letaknya bertrap-trap di lembah sungai, namanya dijuluki dengan bedengan 😀
Ga pernah ke situ 🙁
Itu tempatnya cuma camping ground doang ya Neng?
hooh jib. camping ground yg beda lah drpd yg di coban rondo
Seneng ya kalo jalan-jalan ke suatu tempat yang suara burungnya masih ada.
Sudah jarang lho tempat kayak begituan. Eh, Bedengan ini juga udah mulai ilang ya suara burungnya?
waktu pagii nyampe lokasi masih kedengeran is, trus ku rusak dengan suara tembakan, setelah itu rombongan motor trail.. hmmm.. kasian..
Pikiran jenuh terasa segar kembali sepertinya 😀
hai monza ^^ you know me so well lah.. rutinitas 6 hari di kantor dibasuh sekali kecemplung sungai, rasanya WUAHH banget.. wuah juga habis dr situ motor kudu masukin bengkel, hahahaha. salam ya mon
dulu pas kecil sukanya main di bedengan, golek ciplukan.. sik ono pra yoh ciplukan iku