Bahasan tentang video mirip Ariel Peterpan ma Luna Maya, dan mirip Cut Tari uda semakin lebay aja ke sininya. Semua merasa berhak menghakimi, semua merasa berhak menentukan hukum atas mereka. Sudah tidak cukup hukum masyarakat dengan tidak lagi mengidolakan mereka, dengan mencibir, dengan kata-kata menjatuhkan. Tapi semua berlomba-lomba menunjukkan hukum mana yang paling tepat untuk mereka bertiga walau dari HUKUM pun belum ada keputusan yang sah.
Dari pakar telematika yang sampai bersumpah demi Allah bahwa video itu asli, sumpah pocong dari yang katanya pengacara kelas wahid, polisi yang katanya uda dapet sumber pengupload pertama video itu, sampai berita yang saya anggap keterlaluan, FPI dan FUI minta Walikota Bandung cabut KTP Ariel
Lebay puooolll…Dulu dikemanain dan diapain tokoh-tokoh pornografi-ga-sengaja itu? Apa karena mereka Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari yang artis tenar sehingga boleh diperlakukan semena-mena seperti itu?
Heii, people… Mereka jadi terkenal ke mana-mana ke seluruh dunia itu karena kita-kita sendiri yang heboh ngomongin di twitter, di blog (seperti ini), di facebook, di forum-forum, dan semua sarana tempat kita bisa mencurahkan unek2. Mereka (jika bener itu mereka) memang salah. Semua memang kembali kepada kepribadian dan iman kita masing-masing.
Orang yang berteriak paling kencang biasanya yang melakukan kesalahan yang sama dan ingin terlihat merekalah sesempurnanya manusia. Yang teriak paling kencang ‘ITU ZINA’ pasti juga sudah melihat video itu. Apa tidak sama-sama berdosa?
Saya ngga mendukung seks bebas. Tapi saya juga ngga suka dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berpikir yang kebablasan dan LEBAY PUOL!
Dan kamu, orang tua-orang tua yang kuatir dengan penyebaran video itu ke anak-anak, MATIIN TIVIMU! Hentikan membahas itu di rumah!
Kemana kasus century? Kemana kasus dana aspirasi rakyat? Kenapa Bibit Chandra lagi-lagi ditolak? Kemana kasus lapindo? MASIH RIBUAN KASUS LAIN YANG LEBIH PENTING DARIPADA SEKEDAR MEMBAHAS LENDIR!
*matiin mic*
totally agree. aku sudah sangat amat bosen sekali sama kasus ini.
aku sampe muntah2 wajib baca britanya :))