Bayangan Jembatan Pelangi sudah tercetak di otak sejak hari Selasa. Hippihuray! Bakal ngeliat lengkungan busur indahnya lagi! Kali ini bersama temen dari BloggerNgalam yang-tadinya-mau-bubaran-panitia akhirnya yang berangkat 7 orang saja.
Walau hati sudah ngga sabar, ternyata pelukan selimut masih kuat menjerat sampai snooze alarm sampai 4x. Ngga cuman guweeeh, hahaha, ke empat cowok lain si Sandynata Haqqi Yaniko dan Graha juga snooze alarm katanya. Kalo si Dglassesman sih emang modal ditelpon baru bisa bangun subuh. Jam 7 dari janjian jam 6 kita masih berhedon ria di McD Sarinah. Memanpangatkan promo breakfast weekdays beli black coffee/ white coffee/ tea bonus 1 sausage burger, yang ditambah bubur ayam dan nonton Graha yang minum es –” akhernya kita berangkat jam 7.30 cuss ke Pantai Bajulmati.
Formasi 2 Honda, 1 Yamaha, 1 Pulsar, 1 V-xion, membelah rute Malang – Turen – Bajulmati dan lanjut ke Gua Cina. Perjalanan awal agak lambat karena lebih banyak jalan nanjaknya. Plus ada kecelakaan di depan mata pas di tikungan yang bikin kita lebih hati-hati beriringan di jalur pegunungan. Herannya adalah kenapa kita ga mobilan aja sih, hahahaha. Tapi turing barengan gitu lebih seru sih! Bersenang-senang di jembatan pelangi yang asyik banget ternyata buat prewed #eh. Dan lewat 1 tikungan sampai di Pantai Bajulmati yang ombak tingginya seakan menanti kami. Pantai Bajulmati berpasir padat dan hitam, membuat ombak yang pecah di bibir pantai keruh kecoklatan. Biaya masuk dipungut warga seharga 4ribu per orang dan 3 ribu per motor. Piknik di Pantai Bajulmati rupanya sudah jadi tujuan beberapa keluarga, selain rombongan kecil kami ada beberapa mobil yang menikmati sepoinya angin laut di sini. Tenang, sudah ada mck kok di sini.
Tak lama main di Bajulmati, dengan baju dan celana basah kita pindah ke Pantai Gua Cina yang hanya dibatasi beberapa bukit saja tapi jalannya lebih parah dan herannya di sini jauuuuh lebih ramai. Mungkin karena ombaknya relatif lebih tenang dan lebih jernih karena pantainya berpasir putih jadinya lebih aman untuk main air daripada di Bajulmati. Tiket masuknya sama tapi fasilitasnya agak lebih banyak dengan beberapa mck dan warung makan. Para cowok kembali njebur air, saya sama wiibawel milih duduk di bawah pohon karena panasnya amit-amit. Angin sepoi, bunyi ombak, dan cerita gosip pun dimulai… Anu, nggosip orang-orang yang lewat di depan kita aja kok, hahaha. Berasa jadi kayak ortu yang ngawasin anak berenang –”
Selesai mandi dan minum es degan yang harganya 6rb per butir, kita lanjut untuk pulang. Sayangnya si miss v kurang bersahabat di jalan pulang. Tapak lebarnya kena paku jadi harus balik ke permukiman, untung belum gitu jauh mungkin cuman setengah kilo aja. Thanks to Graha yang uda ngintipin tukang tambal ban. Harganya ga mahal lho, tetep 5rb aja, makasih ya pak tambal ban. Prediksi nyampai Malang jam 4 sore kembali gagal karena di trip gunung kita diguyur hujan deras, untuuuung ada warung bakso! Setelah rombongan kami, disusul beberapa rombongan ngiyup memenuhi warung bakso yang mungil itu. Dalam sekejap, habis. What a Perfect holiday!
Lepas magrib sudah sampai di rumah kembali. Beberapa momen yang terlewatkan adalah foto bareng di pantai dan makan bakso di pantai. Lebih sayang lagi karena kurang prepare kostum jadinya ga nyaman mau nyebur air laut. Trus jangan lupa mart2 tempat beli logistik belilah di turen. Ada spbu kecil 20km sebelum pantai untuk kamu isi bbm kalau ngga nyaman tanki kosong.
Dan jangan lupaaa, kamera!
Ayo mbakso kesana lagi #eh