True. AI is my middle name. Literally. Sejak SMP dengan begitu banyak nama yang sama, setiap pemilik nama berusaha mencari nickname lainnya biar kalau diabsen DWI, yang noleh nggak berdelapan. Ada Afi, ada Narko, ada Hanung, dan saya memilih AI yang agak imutan dikit kependekan dari nama kedua saya. Masalah terselesaikan saat itu. Namun di 2023 hingga 2024 saya mulai oleng kembali karena issue AI di tempat kerja. “AI nanti gmeet sama Pak Wens soal AI jam 10.” Tunggu dulu, gimana?
Media-media online seperti tempat kerja saat ini memang kayak lagi di ujung senja. Issue potong gaji atau bahkan tidak digaji, hingga PHK selalu menghantui. Kami yang sudah nyaman bekerja membuat berita dan produk turunannya ini mulai digerogoti penetrasi media sosial yang jauh lebih cepat daripada reporter. Demi menyaingi kecepatan cekrek dan upload para reporter media sosial ini, media online harus terus hadir dengan berita yang terkonfirmasi kebenarannya. Salah satunya dengan memanfaatkan AI dalam mengcloning berita.
Inilah kelebihan AI yang sedang terus dikembangkan di sisi jurnalisme. Namun, sampai saat ini AI belum bisa mengalahkan akurasi data pengetahuan manusianya dalam soal berita. Sehingga mau sebanyak apapun berita turunan dihasilkan AI, harus tetap ada manusia yang tetap recheck dan remake kembali dari info yang dibuat AI. Karena kehidupan seseorang bisa hancur akibat berita yang salah, bukan? Ya sumber beritanya, ya manusia yang namanya tercantum sebagai penulis di berita tersebut.
Saya sih bersyukur aja walau sering salah tanggap mana yang dipanggil AI dan mana yang AI, semua progress pengembangan AI ini bisa dilakukan dari mana saja karena jurnalisme berotak AI ini harus benar-benar dikawal kapan saja di mana saja. “AI cek berita ini, AI imagenya broken, AI bilang IT linknya nggak bisa diakses,” dan berbagai perintah lainnya untuk AI yang ini bukan AI yang itu.
Apalagi dengan kesibukan antar jemput anak yang seperti kitiran, kadang di saat-saat urgen saya perlu melipir sebentar. Tidak enak mengedit program dari HP, saya memilih membawa laptop saat keluar rumah di jam kerja. Bukan menjadi macanternak, mama cantik antar anak, saya mama yang ngebut bekerja setelah antar anak. Di mana saja. Di halaman sekolahnya bisa. Sambil mendorong troli belanja juga nggak masalah.
Bagaimanapun juga, ini adalah bentuk tanggung jawab saya ke pekerjaan karena divisi tempat kerja saya menerapkan full WFA sejak covid melanda. ‘Dirumahkan’ dulu istilah yang saya pakai karena capek ditanya tetangga apa sekarang melihara tuyul kok sudah nggak berangkat kerja. Saya memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan dari tempat kerja ini dengan skip biaya sitter atau layanan antar jemput anak. Mumpung tinggal di komplek perumahan di kota Malang jalannya masih bisa ditempuh dalam hitungan menit, mumpung saya diberi waktu mengisi hidup anak-anak sebelum mereka sibuk dengan dunianya sendiri.
Meski kadang-kadang saya berharap ada yang bisa, yang mau dan yang nggak ngeluh selama mendampingi jungkir balik kehidupan ini. Part yang ini yang nggak bisa digantikan dengan Artificial Intelligence, namun bisa didukung dengan berbagai AI sebagai asisten yang mempermudah saya menghadapi tantangan setiap hari dengan lebih efisien. Salah satu inovasi terbaru yang bisa menjadi solusi adalah laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406). Apa yang membuat laptop ini istimewa untuk ibu bekerja?
Dari hasil riset, Laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406) ini dirancang untuk mempelajari dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan penggunanya. Teknologi ini memungkinkan peningkatan kinerja secara otomatis berdasarkan penggunaan aplikasi yang sering dipakai, sehingga ketika ibu bekerja bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat biar segera mengerjakan yang lainnya. Misalnya, kalau kamu lebih sering menggunakan aplikasi video conference, laptop ASUS AI akan menyesuaikan kinerjanya untuk memastikan pengalaman pengguna yang optimal dengan AI Noise Cancelling selama meeting online.
Selain itu, laptop ini juga memiliki manajemen daya yang lebih efisien, yang sangat membantu bagi ibu bekerja yang sering berpindah-pindah tempat atau harus bekerja di luar dan jauh dari colokan listrik. Ingat, selain otak, daya listrik adalah penggerak pekerjaan terutama yang berkaitan dengan komunikasi dan data. Fitur AI di laptop ASUS edisi ini memastikan efisiensi penggunaan baterai laptop, sehingga kamu bisa lebih fokus pada pekerjaan tanpa khawatir kehabisan daya di tengah jalan.
Kalaupun laptop ASUS AI ini dimiliki the most clumsy person dengan dua toddler yang sedang aktif-aktifnya, rasanya akan lebih tenang bekerja dengannya. Karena semua laptop ASUS AI mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan US Military Grade (MIL-STD-810H) dengan body full metal yang menjamin ketangguhannya digunakan di berbagai keadaan ekstrem sekalipun. Kelindas otoped atau tidak sengaja kesenggol di meja? Ah, cemen.
I know this laptop will be a good partner for a mother dengan fitur keamanan canggih terintegrasi di luar dan di dalamnya yang akan memberikan ketenangan pikiran. Bodynya sudah aman, lalu ditambah dengan kemampuan mendeteksi kemungkinan adanya peretasan secara real-time, bikin tenang nggak sih nggak perlu setiap saat memikirkan ‘Kalau aku ngklik link ini, apa yang akan terjadi ya? Hacker? Phising? Blue screen?’. Life would be easier to work with laptop ASUS AI Vivobook S 14 OLED (S5406).
Vivobook S 14 OLED merupakan bagian dari jajaran laptop ASUS AI, standar laptop AI terbaik dari ASUS. Seluruh laptop yang masuk ke dalam jajaran laptop ASUS AI dipastikan tampil sebagai laptop AI dengan dukungan hardware serta aplikasi berbasis AI yang komprehensif. ASUS AI juga mempermudah masyarakat Indonesia dalam memilih laptop AI dan memastikan laptop pilihannya merupakan laptop AI yang sesungguhnya.
Hadir dengan sistem operasi Windows 11, Vivobook S 14 OLED merupakan laptop berfitur AI dengan dukungan Copilot. Asisten cerdas berbasis AI ini akan membantu mendapatkan jawaban dan inspirasi dari seluruh penjuru internet, mendukung kreativitas dan kolaborasi, serta membantu fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Tidak hanya dilengkapi Windows 11 asli, di laptop juga hadir dengan genuine Microsoft Office Home & Student 2021 untuk menunjang aktivitas sepanjang hari. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11, memungkinkan kamu mengekspresikan diri dan menemukan cara kerja terbaik kamu.
Bukan sekadar middle name lagi, AI will be a part of AI’s life.
*Artikel ini diikutsertakan pada Question and ASUS Blog Writing Competiton di Blog Oom Yahya