Jelang akhir tahun 2018, musim sudah benar-benar berganti. Yang tadinya sebelum melahirkan sepertinya panas kentang-kentang tiada hujan sampai akhir hari, tiba-tiba saja gantian matahari menghilang sejak pagi hingga ketemu pagi lagi. Inilah waktu-waktu krusial bagi bayi yang baru dilahirkan dan menurut mitos perlu dijemur matahari pagi agar tidak kuning. Mengapa bayi bisa jadi kuning? Memangnya warna kulitnya tidak kuning langsat?
Ya tidak semudah itu juga memvonis bayi kuning, Ferguso. Perubahan warna kulit bayi baru lahir menjadi kuning itu disebabkan proses pertumbuhan liver bayi yang belum sempurna dalam mencerna bilirubin. Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah inilah yang menjadi penyebab bayi kuning. Sederhananya demikian. Tapi deg-degan juga kalau misalnya tidak ditangani segera karena bayi kuning terdampak dari kadar bilirubin ini bisa menimbulkan berbagai efek samping juga. Konsultasikan segera pada dokter spesialis anak jika mengalami ini ya.
Pada bayi kedua ini, lagi-lagi tampak gejala fisiologis bayi kuning seperti kakaknya dulu. Tuduhan kembali ditimpakan pada matahari yang tak kunjung muncul sejak ia lahir seminggu yang lalu. Padahal, bayi kuning juga bisa dibantu mengurangi kadar bilirubin dalam darahnya dengan lebih banyak minum. Mungkin ASI saya memang belum banyak diproduksinya, sehingga bayi kedua ini pun mulai terlihat kuning hari demi hari hingga H+7 dilahirkan. Kuningnya itu sudah hampir sampai telapak kakinya, jadi tanpa ba bi bu, langsung saya angkut ke DSA untuk konsultasi.
Saya dan suami menuju Rumah Sakit Ibu dan Anak Melati Husada tempat ia dilahirkan dulu. Menurut DSA-nya, ia memang tampak kuning sehingga memerlukan cek darah di Lab untuk melihat kadar bilirubinnya. Melati Husada sudah mempunyai instalasti Lab sendiri, saya cukup menunggu hasilnya saja nanti dikabari.
Untuk biaya pemeriksaan DSA dan cek darah di Melati Husada:
Administrasi: 35000
DSA: 100000
Cek Bilirubin: 110000
Pada akhirnya, si bayi memang harus segera mendapat perawatan sinar foto terapi di Melati Husada karena kadar bilirubinnya sekitar 15. Minggu pagi itu saya mengantarnya ke rumah sakit dengan membawa perbekalan seperti yang disarankan ibu bidan yang melakukan kunjungan rumah. FYI, sinar foto terapi bayi kuning bisa melalui durasi 12 jam, 24 jam, atau lebih, dan tidak boleh pulang.
Apa saja yang harus disiapkan ketika bayi memerlukan disinar foto terapi di rumah sakit?
- Popok sekali pakai. Bayi akan lebih sering buang air karena metabolismenya didorong untuk mencerna bilirubin yang dibuang lewat kencing dan tinja. Untuk durasi 12 jam, saya membawakan 12 popok.
- ASIP/Susu Formula. Bayi akan lebih cepat merasa haus dan lapar saat disinar foto terapi. Akan mudah jika bayi sudah diberi susu formula, tapi kalau ASIP juga tidak susah kok. Asal atur saja per kantong ASIP diisi sekitar 60ml untuk sekali minum. Saya membawakan 3 kantong ASIP 100ml dan 6 kantong 60ml. Ludes.
- Botol dot. Jika tidak membawa, ruang bayi di Melati Husada menyediakan botol baru kok.
- Pakaian ganti untuk pulang.
Selain itu, perhitungkan juga biaya sinar foto terapi di Melati Husada Malang pada tahun 2018 ini. Biayanya cukup besar untuk durasi terapi 12 jam dan dibagi berdasarkan alat yang digunakan untuk foto terapi. Menurut informasi, di rumah sakit ini ada 2 alat yang digunakan, yaitu yang konvensional dan yang terbaru saya lupa namanya apa.
Biaya sinar foto terapi di Melati Husada ini juga dipengaruhi oleh berapa lama durasi terapi yang dibutuhkan. Tidak harus selalu dikalikan 2, tapi biaya sinar foto terapi juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Per sesi 12 jam biayanya mulai dari 3 hingga 4,5 juta rupiah. Perhitungan lebih rincinya bisa kamu tanyakan saat bayi memerlukan perawatan nantinya.
Jadi pastikan bayi baru lahir mendapat cukup asupan minum ASI untuk menghindari terkena gejala bayi kuning. Selain membantu bayi mempercepat proses mencerna bilirubin yang diproduksi tubuhnya, minum cukup ASI juga membantu orangtua menghemat beberapa juta rupiah dari tabungannya. Korelasi antara menjemur bayi dengan mencerna bilirubin penyebab bayi kuning memang belum terbukti secara penelitian. Tapi, tidak ada salahnya kok kalau dijemur saat ada matahari pagi hingga pukul 9 saja ya.
Kalau matahari yang di pusat perbelanjaan memang baru buka jam 10 sih biasanya.
Infonya bermanfaat banget Sist, makasi yaw
wah, begitu ya. sekarang rumah sakit sudah banyak sarana yang bagus
kak berapa kali anak kk menjalani fototerapi?
dan bagaimana setelah dilakukan fototerapi apakah bisa sembuh sepenuhnya dan tdk kambuh lagi?
2 sesi aja, 24 jam. alhamdulillah nda kambuh lagi, jadi sekalian perbaiki cara nyusunya. ternyata posisinya salah jadi dia kurang cairan. gelontor terus ASInya ya
posisinya yg bener gmn mom?
posisi bayi harus tegak lurus dengan posisi puting ibu. bukan di atasnya, bukan menggantung di bawah