Kalau misalnya mengikuti rencana seperti postingan sebelumnya, mungkin hari ini saya sudah menyusui bayi berusia 8 atau 5 hari. Yep, pada akhirnya saya memilih antara tanggal 8 dan 11 November untuk rencana persalinan dengan sc karena bayi sungsang. Tanggal cantik banget untuk November 2018 bukan?
Sejak memosting polling tanggal tersebut, saya memang berpasrah diri. Yaudahlah kalau kamu maunya memang dioperasi, Nduk, kata saya sambil elus-elus perut. Dia menyambut dengan sentuhan lembut dari entah bagian mana tubuhnya. Sebenernya saya sudah pasrah. Sebenernya.
Cuma, saya masih tetap nungging jengking-jengking setiap ada kesempatan istirahat di rumah. Kadang malah ketiduran dengan posisi bahu dan tangan menempel kasur, sementara pantat di atas. Kadang saingan sama si anak lanang yang lagi suka tidur nungging juga.
Posisi nungging jengking memang pilihan paling enak untuk tidur saat perut sudah membesar. Coba saja.
Sudah 3x kontrol kehamilan setiap minggu dan kandungan belum dalam posisi terbaiknya. Kepala bayi masih senang sekali bertengger di bawah dada, sementara HPL semakin dekat. dr Novina Purwita Kartikarini, SpOG. sendiri sudah menyarankan untuk sc kalau dia masih betah bertahan. Agak sulit kalau dipaksa normal. Pilihan tanggal 8 11 18 November itu pun atas berbagai pertimbangan setelah memikirkan kemungkinan-kemungkinan terjadi. Fix saya memilih tanggal 1111 karena tanggal 811 kayaknya kok terlalu cepat. Selama menunggu tanggal itu saya banyak bertanya pada teman-teman yang melahirkan dengan operasi. Banyak yang menyemangati untuk go on, ada juga yang menyarankan untuk ke bidan di Malang yang ahli mengatasi bayi sungsang. Ini ada beneran lho! Japri saya kalau mau infonya. Tapi saya ngga berani.
Tanggal 811 pagi sampai sore, kandungan saya bergejolak. Mbuh si bayi ini ngga mau diem mulai dari bangun, di kantor, sampai saat saya berangkat kontrol kehamilan terakhir sebelum sc. Berkali-kali jidat dan mulut ini mengungkapkan kalau gerakan bayi bikin sakit badan saya. Saya cuma bisa ndlosor di perjalanan dan selama menunggu antrian dr. Novina.
Apapun pilihanmu, nak. Kata saya. Mau lahir sekarang yo gapapa, hahaha.
Ternyata dia memilih untuk….memutar badan dan menempatkan kepalanya di jalan yang benar. 8-11 adalah penanda dia mengerti kalau ibunya takut dioperasi . Hahahaha. dr Novina pun menyambut dengan happy karena dia pro persalinan normal jika memang tiada kesulitan yang akan dihadapi ibu dan bayinya.
Syukur alhamdulillah, hingga minggu ini dia tetap setia di tempatnya. Setia dan sudah siap menunggu bertemu ibunya dalam waktu dekat. Kapan?
Hmmm… Saya juga masih diintai dengan kemungkinan melahirkan melalui operasi sih. Semoga ngga lewat masa kritis aja ya.
BTW, gimana sih rasanya melahirkan dengan sesar buat yang sudah melaluinya?
semoga lancarrrr kelahirannya….
sebagai suami yang nungguin istri sesar itu bikin mrinding, karena gak bisa nemenin di sampingnya…