Melepaskan diri dari Ninja Hattori adalah salah satu proses berat yang harus dijalani. Saya sedikit mewek ketika nggak boleh naik motor itu sendirian dan harus kembali ke matic lagi. Pada bulan kedua, baru saya merasakan sendiri kenapa memang sebaiknya dilarang. Kadar gula darah yang masih menyesuaikan dengan perubahan tubuh, bikin pusing sendiri selama perjalanan. Inilah bahayanya, kalau sudah parah bahkan bisa membuat kehilangan kesadaran.
Sedikit-sedikit ketika sudah bisa memahami tubuh sendiri, saya kembali naik Hattori untuk ke kantor dan jalan-jalan. Tapi tidak sesering sebelumnya waktu belum tau sedang hamil. Yang penting sudah makan dan sudah minum sebelum mulai motoran. Terakhir, di bulan kelima Ninja Hattori masih sekali sempat parkir dengan manis di depan jendela kantor dan mendapat peringatan larangan keras naik Hattori lagi dari teman-teman. Setelah itu, saya menjauhinya sampai hari ini memasuki trimester ketiga.
Ada beberapa penyebab kenapa saya perlu menulis di trimester ketiga lebih susah motoran dan jalan-jalan, seperti:
Janin sudah semakin besar
Menurut pemeriksaan terakhir di 31 weeks, berat #BabyHattori sudah menyentuh 1670gr. dr. Novina Purwita SpOG bilang posisinya juga sudah menuju jalan lahir. Nggak heran kadang-kadang di bagian bawah kandungan terasa ditekan dari dalam apalagi kalau duduknya lamaan di kantor.
Guncangan di jalan
Masih ingat sama ramainya berita Malang Kota 1000 Joglangan? Ini mungkin jadi salah satu penyebab setiap turun dari motor rasanya jadi susah jalan. Memang jarak kantor dan rumah itu cuma sekitar 15 menit perjalanan pelan-pelan. Tapi lubang-lubang yang harus dihadapi itu lho, bikin kejuglang-juglang kalau nggak bisa pilih jalan.
Apalagi kalau posisinya di boncengan, rasanya lebih sakit daripada ketika membawa motor sendiri. Turun dari motor, paha dan selangkangan rasanya ngilu untuk dipakai jalan. Sampai hari ini saya belum memutuskan memakai korset penyangga, pikir sih masih segitu aja besarnya. Sepertinya harus mulai dipikirkan kebutuhannya. Atau mungkin beli mobil saja?
Lebih gampang kebelet pipis
Ini sudah diperingatkan sama temen-temen. Apalagi kandungan butuh banyak cairan, jadi harus banyak minum. Semakin banyak minum semakin sering kebelet pipis. Makanya, seringnya jalan-jalan di mol aja yang deket sama toilet ke mana-mana.
Sebenernya ada yang lebih menghantui kondisi saya dari tiga kondisi itu. Nggak bosen kehilangan kehidupan sebelum hamil?
Ya iya sih. Tapi saya cuma bosen nyetir motor matic. Cuma narik gas, ngerem, ngatur jalan. Nggak ada tantangan selama perjalanan yang sini situ situ sini seperti kalau naik Hattori. Menyeimbangkan tubuh, mengatur gigi yang sesuai, dan juga sensasi tarikan gas yang bikin mesin meraung itu lho yang bikin kangen.
Jadi sepertinya Ninja Hattori nggak bakal dilepas dulu sampai nanti. Untuk ngatasi bosen nggak nyaman jalan-jalan, saya senang kok di rumah saja. Yang penting ada setumpuk novel, camilan, tv kabel dan koneksi ke internet.
Novel untuk membiasakan saya tetap membaca, camilan itu yang penting ada air minum. Dan sebagai ibu milenial koneksi internet itu penting banget buat memantau jadwal Formula 1 terbaru Sindonews. Minggu ini Grand Prix di China, kayaknya Hamilton bakal berjuang keras buat menang. Vettel masih membayangi di sesi kualifikasi dengan beda waktu cuma 0,186 detik. Jadi pertarungan pebalap F1 di Sirkuit Internasional Shanghai bakal jauh lebih menegangkan.
Eh wait, nonton yang tegang-tegang nggak papa kan buat ibu hamil? Ya kalau bikin tegang, lanjutan pemantauan jadwal Formula 1 terbaru Sindonews cukup dibaca lewat berita aja kali ya. Problem solved!
Mba Aiiik aku baru mampir lagi, kece banget deh gayanya di atas Ninja Hattori. 😉
Sehat selalu ya mba, selamat mempersiapkan kelahiran Baby Hattori 🙂
haaaeee!
aamiin, doakan lancar ya lyynnn
ganti nonton upin ipin aja mba… hihihi
ganti masterchef junior, scandal, the catch, heuh kok yg bikin deg2an semua
Nonton yang tegang itu tiba-tiba nonton terus dapet email revisi?
*kabur naik Ninja Hattori