UPDATE on FEBRUARY 18, 2020. Akhirnya keturutan beli Honda BeAT Street eSP 2020.
Setiap jalan-jalan pasti ada salah satu hal yang diincar. Hotel baru, tempat makan baru, dan cemilan enak di tempat tujuan, misalnya. Saya mungkin sedikit beda. Salah satu keinginan yang terwujud di acara #JalanJalanJogja adalah membuat review Honda BeAT Street eSP. Review singkat ala orang awam yang cuma tau penampilan ketika 3 hari bersama BeAT Street ini mungkin bisa jadi pegangan sebelum membeli.
Behind the scene review Honda BeAT Street ini adalah keengganan saya memakai transportasi umum di Jogja. Masih teringat berpuluh tahun lalu ketika Jogja belum ramai, kantung celana saya dirogoh pencopet di salah satu bis umumnya. Meski saat itu saya pergi beramai-ramai dengan banyak teman, tidak disangka masih jadi korban juga. Setelah itu, Jogja seakan menyeramkan dan ke mana-mana saya memilih pinjam motor atau mobil saudara sehingga hapal jalannya.
Kali ini saya meminjam Honda BeAT Street dari salah satu rental motor murah di Jogja, TranSip. Hanya di TranSip yang menawarkan persewaan Honda BeAT Street. Dan saya ngotot untuk memilihnya biarpun waktunya sedikit kurang fleksibel karena sudah ada yang mengantri.
Tiba di Stasiun Tugu, kru TranSip sudah menunggu. Sebuah Honda BeAT Street warna hitam (semua varian BeAT Street masih hanya warna hitam saja) siap dipinjamkan. Harganya pun lebih murah dari varian rental sepeda motor seperti Vario, sekitar 60rb per hari dengan kelebihan waktu +10rb per jamnya. Saya jatuh cinta pada pandangan pertama pada penampilannya. Penampilan si BeAT Street bukan mas-mas dari TranSip!
Konsep Street Style Honda BeAT Street
Model setang telanjang yang dipasang di motor ini sungguh berbeda dengan pabrikan motor lain yang pernah mengeluarkan varian yang mirip. Dari Review Honda BeAT Street eSP menurut saya tampak elegan, warnanya kelam, dan nggak banyak tambahan panel-panel. Cukup setang telanjang, panel instrumen dan grafis digital. Itu saja. Penempatan kabel-kabelnya juga nggak mengganggu.
Posisi Duduk Pengemudi yang Nyaman
Selalu yang saya acungi jempol dari pabrikan Honda adalah antara jok dan setang, selalu berada di posisi yang nyaman. Mulai dari motor-motor manualnya, hingga maticnya, selalu cocok di postur tubuh sedang-sedang saja ini. Mungkin beda dengan kamu ya kalau kamu lebih tinggi/lebih kecil posturnya dari saya.
Meskipun sebenarnya di awal agak ragu dengan footrest-nya BeAT Street kalau mengingat model yang BeAT POP yang tinggi. Tapi karena posisi setangnya terasa lebih tinggi, otomatis postur tubuh juga mengikuti untuk nggak membungkuk.
Tentu beda banget sama bawa Honda CBR250RR yang tankinya besar banget itu..
Setang Lebar Honda BeAT Street Kendali Lebih Lancar
Ini sih yang saya rasakan ketika meliuk-liuk di jalanan Jogja yang padat. Setang lebarnya (atau mungkin perasaan saja karena modelnya telanjang) bikin gerakan membelok dengan BeAT Street jadi lebih mantap. Tidak goyang dan tidak oleng. Rasanya pengen ngeeeeeng terus jadinya.
Bagasi Honda BeAT Street Lebar, Tanki Lebih Besar
Dibandingkan BeAT pendahulunya, model Honda BeAT Street ini nggak terlihat lebih bohay tapi ternyata bisa muat lebih banyak. Bagasi misalnya, cukup untuk 2 jas hujan dan beberapa bungkus makanan. Konon kabarnya sekarang muat untuk barang 2 liter. Tanki Honda BeAT Street juga naik jadi 4 liter, mau pergi jauh-jauh nggak khawatir bensin habis deh.
Belum lagi teknologi Eco Indicator yang tampil di panel instrumen Honda BeAT Street. Kalau terlihat warna hijau ECO nyala, berarti motor sedang dioperasikan secara efisien. Ya gitu, 3 hari puterin Jogja, cuma modal 15rb aja.
Sementara fitur lainnya masih sama seperti jenis matic Honda sebelumnya. Misal kondisi mesin, kayaknya sih standar belum oprekan. Ya kali motor baru mau dioprek itu kan motor saya aja. Sedikit tune up, larinya bakal lebih kencang dan lebih responsif sepertinya. Mengingat Honda BeAT Street yang kayaknya standar ini nggak mbrebet sama sekali meski dibawa naik tanjakan mal.
Harga Honda BeAT Street eSP sendiri ada di kisaran 15.4 juta rupiah OTR Jakarta dengan mesin kapasitas 110cc. Sementara Vario sudah mengeluarkan varian 150cc, kayaknya seri BeAT nggak bakal ngikuti jejak itu ya. Jadi harganya masih bisa bersaing untuk yang suka dengan penampilan baru Honda BeAT Street.
Agak sedih ketika waktunya mengembalikan si Honda BeAT Street ini. Kapan ya punya sendiri?
Varian matic sekarang makin variatif, mulai yang body bongsor touring ala Nmax. Body macho ala X-Ride sama Beat Street esp. Konsumen yang gamau ribet bakalan lari ke matic, apalagi makin irit, lama2 motor bebek musnah
masih ada yg belum berani move on ke matic lho, gra. kan kadang2 respon orang berbeda. jd ada jg yang takut salah ngerem jd ngegas
wah foto bagian depan dan dari atasnya gak ada, mba ai.
kira kira di semarang ada yang nyewain juga gak ya
sekarang pasti sudah banyak deh yg pake.
fotonya ada yg dr atas tapi keliatan jempolku -__-
keren mbak hehehe
kalau ke jogja lagi jangan lupa sama transip mbak
salam
transipjogja.com
kapan2 main ke jogja lagi yaa
Jelek di gituin…..mending beat 2015 dan 2016….
Di kota saya tdk laku….
Exride yg laku…
Xride ga suka. selingkuhannya suami pakenya itu soalnya