Rumah Murah Boxi Solusi Mendapat Naungan Dalam 120 Hari

Saya sedih membaca lagi berita tahun 2014. Kata pemerintah, sekitar 20,5% penduduk Indonesia nggak punya rumah. Kalau dijumlahkan berarti masih sekitar 50 juta dari 250an juta penduduk yang membutuhkan naungan dari panas dan hujan sebagai kebutuhan utama. Sedihnya, saya termasuk di angka 50 juta tersebut kalau saja rumah mertua nggak cukup menampung keluarga anaknya.

Data dari Puslitbang Perumahan dan Permukiman juga nggak berbeda jauh. Diketahui kebutuhan perumahan khususnya di perkotaan pertumbuhan tersebut per tahun rata-rata mencapai 3,5%. Back log perumahan sampai dengan tahun 2003 telah mencapai 6 juta unit, sedangkan kebutuhan rumah baru setiap tahun mencapai 800.000 unit. Program penyediaan perumahan yang diselenggarakan pemerintah melalui Skim RSS/RS atau RSH sejak tahun 2002 belum mampu menjawab dan memenuhi kebutuhan tersebut.

Bahkan dari target pembangunan tahun 2002 sebanyak 130.000 unit, yang terealisasi hanya 39.797 unit saja, bahkan pada tahun 2003 dari target 92.500 unit, sampai dengan 30 September 2003 baru tercapai 15.126 unit. Tidak heran inovasi-inovasi dalam pembangunan rumah cepat sangat dilirik oleh masyarakat karena merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa ditunda pemenuhannya.

Tahun 2014, pemerintah menerapkan teknologi RISHA, Rumah Instan Sederhana yang dapat dibongkar pasang dengan sistem knock down yang memiliki desain fleksibilitas tinggi. Meski dapat dibongkar pasang, RISHA tetap menerapkan kelayakan untuk dihuni, bukan cuma sekadar tempat bernaung saja. Sejak saat itu saya mulai melihat-lihat sistem rumah sejenis yang lebih permanen untuk kemungkinan bisa dimiliki nantinya. Melirik sana sini dan tertarik pada rumah boxi yang bisa dibangun dalam 120 hari.

Apa itu Rumah Boxi?

Pembangunan perumahan di kota Malang ini semakin massive jumlahnya. Namun semakin mengerikan juga harganya untuk pasangan-pasangan muda yang baru membina rumah tangga. Rumah Boxi dirancang dapat dibangun di mana saja, asalkan kamu memiliki lahannya. Sama sih seperti mempunyai tanah terus merancang dan membangun sendiri. Menariknya, Rumah Boxi sudah diperhitungkan sedemikian rupa agar dapat menyesuaikan kebutuhan ruang, dengan menghemat uang, tapi memiliki fungsi lahan yang kompleks tanpa harus memikirkan fasilitas umum seperti perumahan lainnya.

Denah Tapak Rumah Boxi
Denah Tapak Rumah Boxi (c) FB RumahMurah RumahMurah

Berdasarkan pengetahuan dasar arsitektur yang pernah saya pelajari, Rumah Boxi ini cukup fleksibel untuk dibangun di lahan sempit yang mungkin tersisa. Atau bahkan bisa menjadi paviliun bagi keluarga baru yang memiliki lahan di belakang rumah orangtua misalnya. Didesain tanpa sekat di dalam rumah, cocok untuk keluarga dengan gaya hidup urban dan perkotaan yang compact, simpel dan efisien.

Desain Rumah Boxi, Sederhana Tapi Efisien

Kebanyakan keluarga saat ini memerlukan naungan yang nggak mencolok, cukup tapi tetap nyaman dihuni. Nggak perlu tiang-tiang besar seperti gaya Romawi, atau coakan-coakan di fasad rumah sebagai hiasan namun menampung debu. Keluarga kecil hanya membutuhkan ruang tidur, dapur, kamar mandi, dan ruang untuk bernafas bersama di ruang keluarga yang bisa menyatu dengan ruang makan.

Perencanaan rumah sederhana Rumah Boxi tetap tidak meninggalkan pentingnya sirkulasi udara dan kebutuhan cahaya alami. Sehingga sang penghuni bisa tetap menikmati rumah yang sehat dan hemat energi, tidak perlu memikirkan banyak lampu tambahan atau pengatur udara dalam ruang. Menghemat waktu dan juga uang.

Desain Interior Rumah Boxi
Desain Interior Rumah Boxi (c) FB RumahMurah RumahMurah

Hanya segitu saja butuhnya? Iya, saya sih demikian. Waktu-waktu yang dihabiskan untuk menyapu dan mengepel ruangan luas, lebih baik disubstitusi untuk istirahat, bekerja, dan mengutamakan keluarga. Bukan berarti saya tidak ingin rumah dengan ruangan yang luas, tapi saya memikirkan keefisienan memanfaatkan 24 jam sehari dalam hidup yang tidak ingin dihabiskan hanya untuk merawat rumah. Kalau pekerjaan rumah tangga bisa dikerjakan dengan cepat, kenapa harus berlama-lama?

Rumah Boxi Dibangun Hanya Dalam 120 Hari

Begitu juga ketika pembangunannya. Buat apa menghabiskan banyak waktu finishing rumah dengan desain yang komplikated? RISHA memang bisa dibangun dalam 24 jam, tapi desain rumah Boxi yang sederhana ini juga bisa dibangun hanya dalam 120 hari. 4 Bulan saja bayar dan langsung bisa membangun rumah di tempat yang kamu suka. Nggak sampai setengah tahun sudah bisa menempatinya. Dengan pembangunan yang cepat, Rumah Boxi bisa jadi solusi menghemat uang untuk mengontrak atau kos rumah tangga dengan harga yang masih bisa dipikirkan bagaimana cara mudah melunasi.

Tampak Depan Rumah Boxi
Tampak Depan Rumah Boxi (c) FB RumahMurah RumahMurah

Nggak heran pengembang Rumah Boxi kini kebanjiran order dengan desainnya yang sederhana tapi menampung banyak fungsi rumah tangga.

Potensi Daerah KOTA MALANG dengan Bantuan Inovasi Infrastruktur

Satu yang perlu digarisbawahi di sini. Dibandingkan dengan membangun seribu rumah sementara kualitas dan desainnya nggak memenuhi keinginan banyak orang, pemerintah sebaiknya memberi kelonggaran bagi penduduknya yang ingin memiliki rumah seperti sistem Rumah Boxi. Saat ini pembangunan perumahan di Kota Malang mulai meluas ke daerah pinggiran dengan asumsi harganya bisa lebih terjangkau lagi.

Pada kenyataannya, harga rumah tetap saja tidak terjangkau padahal kebutuhan untuk lebih dekat dengan tempat kerja di kota jauh lebih penting bagi kebanyakan keluarga muda tipe urban. Rumah Boxi dapat menjadi inovasi dalam memiliki rumah yang layak huni namun dengan harga lebih terjangkau karena tidak membutuhkan fasilitas umum, yang penting tersambung listrik dan PLN. Rumah Boxi dapat dibangun di lahan sempit dengan model yang sama dan menghemat biaya dalam perencanaan desain rumah.

Saya, kamu, dia dan pemerintah sama-sama memiliki win-win solution untuk rumah murah yang dibangun sendiri dengan model rumah boxi ini bukan?

 

7 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *