Momotrip Wujudkan Mimpi Nonton Jazz Gunung 2016

 

Tidak pernah sebelumnya saya segalau ini. Tiba-tiba diajak pergi Momotrip.co.id untuk mengintip gelaran Jazz Gunung Bromo 2016, esok pagi. Galau karena begitu banyak deadline sepanjang minggu, namun keinginan tetap menggebu. Pada akhirnya diwakili Nana Morning Lover untuk berangkat ke sana. Bersama Mas Samack dan Boncell, inilah kisah Nana dan ritualnya nonton Jazz Gunung Bromo.

Mimpi apa malam sebelumnya, saya yang ingin sekali pergi ke event tahunan Jazz Gunung untuk nonton Ermy Kullit, tiba-tiba saja dapat pesan pendek yang berbunyi, “Mau nonton Jazz Gunung nggak, tanggal 19 besok berangkat, sampai tanggal 21 Agustus?”

Tanpa pikir panjang, saya langsung saja mengiyakan tawaran yang datang dari Nengbiker itu. Rasanya masih tak percaya, tapi Mbak Neng sudah mengirim email yang berisi penjelasan singkat tentang trip yang sudah bisa saya bayangkan bakal seru ini.

Dengan bantuan Momotrip.co.id, saya akhirnya bisa menikmati perjalanan tiga hari di kawasan Bromo ini. Dalam paket yang ditawarkan, Momotrip mengurus semuanya mulai dari transportasi selama tur, tiket terusan dua hari Jazz Gunung Bromo 2016, tiket masuk obyek wisata Bromo – Tengger, penginapan, konsumsi tujuh kali, beserta guide.

Yap! Dengan merogoh kocek hanya 1,7 juta rupiah, kamu sudah bisa menikmati weekend seru ini lho! Momotrip mempermudah segalanya, karena untuk pembelian tiket pun bisa dengan berbagai pilihan pembayaran seperti transfer ATM, kartu kredit, hingga internet banking.

Di hari keberangkatan, pukul 9 pagi saya dan peserta lainnya berkumpul di stasiun Malang Kota Baru, yang menjadi meeting point. Rombongan dibawa dengan Hiace menuju Sukapura. Perjalanan kali ini cukup santai, karena ternyata beberapa pesertanya pun saya kenal di beberapa pertemuan sebelumnya. Rasanya jadi tenang dan nggak deg-degan. Yaaa abisnya Lo Lagi Lo Lagi ;).

Menikmati perjalanan sampai Probolinggo dengan mengobrol santai, rombongan akhirnya berhenti di dekat masjid, karena sebagian peserta pria harus menunaikan ibadah salat Jumat. Kebetulan sekali berhentinya di dekat Bakso Eddy yang kabarnya paling enak di sana. Sambil menanti salat Jumat, yang lain pun isi perut dengan semangat.

Sampai di penginapan tepat waktu, jadinya masih punya kesempatan untuk bersihkan badan dan membereskan barang bawaan sebelum menuju venue Jazz Gunung 2016. Bongkar tas, siapin kamera, keluarkan jaket kupluk dan syal untuk penghalau dinginnya pegunungan Bromo. Sekitar jam empat sore, kami akhirnya sampai di Java Banana, tempat event besar itu digelar setiap tahunnya.

Tapi… ada yang berbeda dengan tempat ini. Rupanya pihak penyelenggara memutuskan untuk memberi tempat khusus untuk undangan VVIP dengan menambah tribun baru tepat di tengah dengan view panggung. Semakin rapi pula segala yang ada di sana, sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Penonton di luar area VVIP pun bisa menikmati musik dengan tenang.

Di hari pertama, Jazz Gunung Bromo 2016 punya Line Up Dwiki Dharmawan, Ermy Kullit, juga Shaggy Dog sebagai penampil yang paling dinanti-nantikan tentunya. Dan masih seperti tahun-tahun sebelumnya, Ring Of Fire Project yang kali ini menggaet Bonita dan Ricad Hutapea pun menyuguhkan musik yang selalu baru dan sangat berkelas. Ada pula nama-nama seperti Ian Scionti Trio asal Spanyol, dan juga Samba Sunda yang jadi pembuka.

Siapa yang tak menantikan penampilan dari Ermy Kullit? Tua dan muda ikut serta menyanyikan setiap lagu yang dinyanyikan penyanyi legendaris ini. Masih dengan suaranya yang berat, tante yang satu ini memanjakan telinga semua yang hadir di sana. Di penghujung acara, ada Shaggy Dog yang sukses bikin semua orang bergoyang meningkahi dinginnya malam yang semakin menggigit.

Puas hati di hari pertama, jadi dag dig dug di pagelaran malam kedua Jazz Gunung Bromo 2016. Seperti apa ya penampilan mereka…

Ternyata tak jauh beda. Panggung di hari kedua masih menampilkan musisi-musisi berkelas. Sebut saja kehadiran Nial Djuliarso Trio bareng Arief Setiadi, ada juga Rompok Bolong dari Malang sebagai pembuka, dan masih diramaikan dengan penampilan Ring Of Fire Project bersama Bonita dan Ricad Hutapea. Yang paling dinantikan di malam kedua adalah… yaaa siapa lagi kalau bukan The Groove!

Sungguh, puas banget hati ini menikmati gelaran Jazz Gunung Bromo 2016. Momotrip.co.id benar-benar paling mengerti caranya entertain penikmat musik seperti kami. Dari berangkat sampai gelarannya usai. Eh belum selesai lho tripnya ini!

Puas menikmati Jazz di ketinggian 2000 MPDL, kami pun dibawa pulang ke penginapan tengah malam untuk istirahat barang sejenak. Hanya ada kesempatan satu jam untuk bersiap, karena Momotrip bakal membawa kami dengan Jeep ke Sunrise View Point dari Bromo, yaitu Penanjakan. Beruntung pagi sangat cerah, pemandangan dari atas sana pun terhampar indah.

Sunrise di Penanjakan semakin memanas, rasanya nggak sabar untuk segera ke lautan pasir dan menikmati indahnya Gunung Bathok serta Bromo dari dekat. Di sana, kami juga diberi kesempatan untuk mendaki sampai ke kawah, melihat apa yang ada di balik gunung gagah itu. Selanjutnya, savana jadi tujuan terakhir jalan-jalan di Bromo. Perpaduan langit biru dan bukit-bukit hijau di sana sungguh sempurna untuk diabadikan dengan kamera.

Dan tibalah saatnya kembali pada kenyataan.

Weekend yang seru bareng Momotrip pun harus berakhir. Dari Bromo, roombongan diantar Jeep kembali ke penginapan dan bersiap untuk pulang ke kota masing-masing. Tentu saja puas rasanya bisa mendapatkan weekend menyenangkan sebelum kembali beraktivitas esok Senin.

Well, terima kasih Momotrip untuk kemudahan yang diberikan. Kalau ada di antara kamu yang membaca ini ingin juga trip seru seperti saya, bisa langsung saja cek Momotrip.co.id.

Di sana ada banyak pilihan jalan-jalan yang tentu saja nggak kalah seru dengan trip Bromo kali ini. Jangan khawatir, Momotrip sangat terpercaya kok. Teknologi SSL dari RapidSSL dengan Sertifikat yang terotentikasi menjamin privasi dan keamanan transaksi kamu untuk membeli paket liburan yang sesuai keinginan.