#PegiPegiTrip Nengbiker vs Amrazing Mlipir ke Malang Selatan

Rumput tetangga selalu lebih hijau dari rumput sendiri. Akhirnya saya punya bantahan mengapa rumput sendiri ternyata lebih hijau. Terima kasih pada pegipegi.com yang telah memfasilitasi saya mengenal daerah sendiri, dan hellow to Alex @amrazing yang telah menemani saya jalan-jalan selama tiga hari sebagai pemenang dari lomba blog PegiPegi.

#PegiPegiTrip Day 1
Perjalanan itu dimulai sejak pagi. Ketika Alex mendarat di Malang dengan muka bantalnya. Dan saya yang masih jetlag sepulang dari Bali.Β Tim Kaldera4x4 yang akan guiding kami berdua masih lama menjemputnya. Jadilah saya dan Alex berkeliling kota Malang, tempat masa kecil Alex dihabiskan sebelum pindah ke Kalimantan.

Tepat jam 13.30, sebuah mobil putih besar berhenti di depan rumah. Ih wow, saya akhirnya naik mobil 4×4! Horeee!

White #Mitsubishi Strada

A photo posted by NengBiker (@neng_biker) on

Mobil putih besar itu langsung mengarah ke Pantai Kondang Merak, tempat kami menginap pertama kalinya. Namun moncong hidung sempat berbelok ke Sungai Barek untuk sekadar melihat kesunyian di suatu sudut antara Jalur Lintas Selatan. Di Kondang Merak sendiri suasana sudah sangat sunyi. Pojokan Konservasi Lutung Jawa tidak terdengar lagi suara lutung-lutung karena kami tiba di saat mereka sudah dikembalikan ke ekosistemnya. Berputar sebentar melihat kanan kiri, Pantai Kondang Merak sudah berbenah rupanya.

Fasilitasnya sekarang dilengkapi dengan watersport safety equipment seperti life vest dan perahu karet. Kamu bisa snorkling tipis-tipis lho di Kondang Merak. Apalagi kalau air sedang surut, cerukan-cerukan yang tersisa di sepanjang pantainya membuatmu leluasa bermain bersama ikan. Sepanjang malam itu saya bersama Alex bermain bersama milkyway di angkasa yang gelap.

#milkyway di pantai Kondang Merak

A photo posted by NengBiker (@neng_biker) on

#PegiPegiTrip Day 2
“Aleex… Aleee…x… Uda siang, jadi jalan ngga?”

Satu tenda bersama ternyata ngga bikin si Alex gampang bangun padahal saya sudah mandi, sudah packing dan sudah gedabrukan sejak pagi. Paham sih secara dia semaleman berburu milkyway sementara saya sudah tidur duluan. Akhirnya rencana jalan pagi-pagi pun bergeser 2 jam kemudian, hahahaha.

Trip hari kedua dimulai dari melihat-lihat Kondang Merak, menuju kawasan pantai Sendang Biru. Kami ingin mengintip trio pantai baru yang sedang kondang-kondangnya. Pantai Clungup, Pantai Gatra dan Pantai Tiga Warna. Bonus Jembatan Mangrove yang cantik untuk dijelajahi.

Trio pantai ini bisa ditempuh dari arah Sendang Biru untuk bertemu gate Pantai Clungup. Di sini yang saya suka sekali. Setiap pengunjung didata barang bawaannya yang harus dibawa kembali ke gate untuk menjaga kebersihan kawasan. Benar-benar didata sampai ada list-nya untuk diperiksa ketika pulang sehingga memaksa setiap pengunjung untuk sama-sama bertanggungjawab pada kelestarian alam trio pantai.

Di gate kita diharuskan membayar biaya sukarela sekitar 6rb rupiah saja. Namun itu belum termasuk biaya snorkeling di Pantai Tiga Warna ya. Kronologisnya, pengunjung berjalan menuju Pantai Clungup, menyeberang ke Pantai Gatra. Di Gatra kita akan dikondisikan untuk menanti antrian snorkeling di Pantai Tiga Warna. Ada pemandu yang akan menemani dan mendata agar jumlah pengunjung di Pantai Tiga Warna tidak lebih dari 200 orang di setiap periodenya.

Oleh karena antrian tersebut, pengunjung Pantai Tiga Warna sering merasa dipersulit untuk menikmatinya. Tapi tidak apa-apa, 200 pengunjung itu bukan sehari lho. Sabar saja menanti sambil bermain-main di Pantai Gatra. Pantainya cukup bersih dan bisa dipakai untuk berkemah sekalian. Namun, air bersih bawa sendiri ya.

Trip kemudian berlanjut ke Pantai Goa Cina. Saya sekaligus menyapa teman-teman kantor yang sedang berkemah di sana. Kemudian Alex menyempatkan untuk merekam saat matahari kembali ke peraduan di balik bukit Pantai Watu Leter, sebelah Goa Cina. Malam menjelang, kami pun melanjutkan ke homestay di Desa Bajulmati untuk mempersiapkan diri caving esok hari.

#PegiPegiTrip Day
Aleeeexxxx! Lagi-lagi Alex tak bisa bangun pagi. Kali ini karena dia sibuk mengedit video matahari terbenam di Watu Leter kemarin. Hasilnya memang ciamik!

Setelah sarapan, kami pun menuju desa sebelah untuk melihat Goa Coban, tempat caving yang sedang naik daun. Goa sepanjang 200 meter ini terbentuk dari aliran sungai yang mendadak hilang ditelan lubang di atas goa. Akhirnya aliran sungai pun berubah dan pintu goa terbuka. Sebelum menceburkan diri ke kedalaman air 7 meter itu, kami mempersiapkan diri dengan life vest dan sepatu karet (bukan fin ya). Eniwe, berenang di situ mencekaaam karena ngga keliatan dasarnya.

Di dalam gua, jalur caving bukan sekadar jalan datar. Tapi naik turun cebur air, manjat karang, dan gelap gulita. Seru. Walau sekali lagi, mencekam karena ini pertama kalinya saya ikutan caving. Tapi SERU! Mungkin saya akan ke sini lagi setelah kaki selesai dari berdarah-darah karena salah kostum di Pantai Gatra kemarin.

Caving selesai kami sudah ditunggu main cano di sisi desa lainnya. Salah satu wisata andalan desa Bajulmati ini memakai jalur sungai yang telah mati karena aliran sungai berubah saat banjir besar melanda daerah ini beberapa tahun silam. Daripada mati diam, warga pun memanfaatkannya untuk menikmati dayungan cano menuju pantai Untapan.

Berkali-kali saya dan cano Alex kejar-kejaran ditemani guide dari warga desa setempat. Tepat di bawah jembatan pelangi, saya memutuskan untuk berhenti mendayung. PEGEL! Hahahaha, kemudi saya serahkan pada bapak guide yang pendiam di belakang. Sayangnya cano tidak kembali ke desa Bajulmati, kami dijemput dengan kendaraan untuk pulang ke homestay mengakhiri trip tiga hari yang mengesankan menjelajahi Pantai Selatan Malang.

Thanks to PegiPegi, kamu membuka mata dan mengenalkan pesona Malang Selatan dengan cara yang menyenangkan. Buruan gih pada pesan tiket pesawat dan hotelnya di PegiPegi untuk menjelajah pantai-pantai yang sudah dikunjungi Alex.

Thanks to Alex, jangan kapok pulang ke kota masa kecilmu ya. Masih ada banyak yang belum kita jelajahi. Minta Pegipegi antar kamu ke sini lagi ya!

Thanks to 4x4_Kaldera. Mantap mobilnya. Mantap juga pilihan-pilihan tempatnya. Kita jalan bareng lagi suatu saat nanti ya mas Dimas dan mas Raqo.

Kamu, sudah main ke Malang belum?

9 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *