suatu hari di perjalanan Surabaya – Singapura…
Waah hebat! Tiap tahun jalan-jalan ke luar negeri?
Iya.. Makanya tante dulu kerja keras, nabung demi pensiun bisa ke mana-mana 🙂. Oya jangan cuma nabung dana pensiun aja, tapi juga dibuat investasi seperti tabungan tante.
Oya? Gimana caranya nabung sambil investasi, Te?
Pakai BNI Simponi itu loh..
Trus saya diem. Tabungan buat pensiun? Masa pensiun bisa jalan-jalan? Aduh…rasanya menyenangkan sekali ya kalau bisa meniru jejak tante baik yang duduk di samping saya itu.
Selama ini yang saya bayangkan, pensiun adalah masa-masa membahagiakan bisa bangun siang tanpa bingung harus ke kantor. Pensiun adalah siang yang tenang tanpa deadline. Pensiun adalah hari yang dihabiskan bersama keluarga tersayang.
Pensiun diisi dengan traveling? Interesting!
Namun lebih menarik lagi ketika saya mencari tahu program pensiun apa yang ditawarkan BNI ke tante baik itu. Sejak tahun 1994, ada satu program tabungan yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI) berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
Jadi, bayangkan saja ketika tante baik mulai persiapkan pensiunnya, saya masih bersenang-senang dengan seragam sekolah saya. Ketika mulai bekerja, ke mana aja saya sampai ngga tau program pensiun seperti ini! Sungguh saya tertarik ikut, karena setidaknya ada dua alasan mengapa saya mulai melirik simpanan dana pensiun. Mau tau kan?
Pertama, target pensiun dini dari pekerjaan saya terlewati. Dulu saya bercita-cita bekerja giat dulu, menikah, punya anak, pekerjaan suami sudah stabil, saya resign, dan mengasuh anak serta bekerja di rumah. Lewat 4 tahun dari target saya, baru 2 yang tercapai. Bekerja dan menikah. Ini agak membebani target dan saya harus mengubah ulang rencana hidup yang pernah saya tuliskan di diary jaman baheula dulu.
Kedua, ya saya ingin masa tua nanti jika diijinkan menikmatinya, akan saya isi dengan mengunjungi berbagai tempat di belahan dunia ini. Seharusnya sih saya bisa saja melakukannya sekarang saat tubuh masih muda, tapi realita kehidupan di masa tua menggedor imaji untuk berpikir ulang mengenai rekreasi. Oleh karena itu saya giat bekerja, menabung, dan bekerja lagi.
Ketiga, nambah satu boleh ya, saya tidak ingin membebani anak cucu saya kelak. Biarlah mereka nanti bermain ke rumah kakek neneknya tanpa perasaan tertekan karena harus menghidupi saya dan suami setiap bulan.
Keempat, iyaaaa ini terakhir, saya dan suami ingin meninggalkan sesuatu untuk keluarga tersayang jika usia tidak mengijinkan dinikmati sampai tua. Terutama untuk kami salah satunya apabila ditinggalkan tidak hanya kenangan yang tersisa, tapi juga ada yang bisa digunakan untuk hidup selanjutnya.
Kalo kata Stephen Covey dalam buku best seller-nya, ‘Starting With the End‘, memikirkan dulu sebelum melaksanakannya dalam bentuk kebiasaan. Karena apa yang akan dijalani pasti akan ada ujungnya. Sekarang bekerja, akan pensiun jua akhirnya.
Apalagi saya dan suami adalah pegawai swasta dan kami menyukai bidang yang telah dijalani beberapa tahun belakangan ini. Tidak ada yang akan mengcover kehidupan kami di masa depan kalau bukan kami sendiri yang mengusahakan dengan berinvestasi saat usia masih muda kinyis-kinyis seperti sekarang.
Saat masih bisa bekerja dan memperoleh pendapatan yang cukup tiap bulan seperti sekarang, saya dan suami pasti bisa lah makan sambil ngereview restoran, jalan-jalan tiap bulan, serta masih bisa membantu biaya hidup orang tua. Namun kalau tidak diperhitungkan untuk menabung demi masa pensiun nanti, bisa-bisa hidup tanpa pegangan, kan?
Berinvestasi demi masa pensiun nanti, harus disiapkan dari sekarang. Karena menurut Ligwina Hananto, perencana keuangan independen dari QM Financial, makin cepat masa pensiun disiapkan, makin panjang pula rentang waktu untuk berinvestasi. Sehingga setoran investasi yang dibutuhkan tiap bulannya akan makin rendah.
“Jika dimulai dari awal bekerja, sekitar usia 23-25 tahun, kita hanya perlu menyisihkan antara Rp100.000 – Rp500.000 saja, kok,” katanya (sumber).
Jadi alangkah baiknya jika saya bisa mengikuti program dana pensiun yang mudah diikuti seperti PNS ataupun pegawai BUMN yang memotong langsung dari gaji dan tunjangan untuk dana pensiun mulai sekarang.
Ternyata, di BNI Simponi semua profesi bisa ikutan!
Dari website bni.co.id, saya mendapatkan banyak informasi awal sebelum membuka sendiri tabungan yang saya minati. Program BNI Simponi mudah diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat tidak peduli apa pun profesinya, semua bisa merencanakan kesejahteraan di masa pensiunnya. Mau arsitek, pegawai swasta, PNS, kamu, aku, dia, pacarmu, bisa ikutan BNI Simponi cuma modal fotocopy KTP dan iuran awal minimal sebesar Rp250.000.
Untuk iuran awal jelas akan sangat bisa harus diusahakan. Namun untuk iuran bulanannya saya menginginkan sistem yang tidak memberatkan harus menyetor jumlah yang besar tiap bulan. Saya mengakui, selama ini saya tidak pintar mengatur pendapatan, sehingga membutuhkan metode investasi yang sedikit pemaksaan diri untuk dapat memenuhi target masa pensiun nanti.
Untungnya sih iuran minimal BNI Simponi sangat terjangkau, dengan Rp50.000 rupiah aja per bulan, bakal tetap dikembangkan secara optimal. Sama seperti saran dari Ligwina Hananto bukan? Mumpung masih muda, makin panjang pula waktu untuk berinvestasi!
Sistem pembayaran dana pensiun ini juga mudah kok, bahkan dibanding-bandingkan bakal nyaris mirip dengan dana pensiun PNS yang aslinya uang pensiun itu adalah uang kita sendiri juga.
Perbandingan dana pensiun PNS dan BNI Simponi.
Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada Pegawai Negeri Sipil.
Yang berhak menerima Pensiun (Jenis Pensiun):
- Diri pensiun yang bersangkutan.
- Janda/duda pensiunan.
- Yatim-piatu pensiunan.
- Orang tua (bagi PNS yang tewas dan tidak meninggalkan isteri/suami/ anak).
Kewajiban Peserta
- Membayar iuran 4,75% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan keluarga) berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977.
- Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya, serta melaporkan perubahan data peserta dan keluarganya.
Sedangkan BNI Simponi siapa pun bisa mengikuti program dana pensiun ini bagi yang menginginkan kesejahteraan di masa purna tugas dengan menyetor jumlah tertentu yang sudah disepakati setiap bulannya.
Setelah memasuki usia pensiun yang dapat menikmati dana BNI Simponi adalah:
- Peserta sendiri mendapatkan manfaat pensiun bulanan seumur hidup
- Diteruskan kepada ahli waris (suami/istri yang ditinggalkan)
- Anak yang terkecil dengan ketentuan belum berumur 25 tahun/belum menikah/belum bekerja
Kewajiban Peserta BNI Simponi:
- Membayar iuran awal Rp250.000
- Membayar iuran bulanan minimal Rp50.000
Kendali dana pensiun nanti kalau berinvestasi di BNI Simponi, ada di tangan kita sendiri. Bahkan di BNI Simponi saya juga bisa mengatur jenis manfaat pensiun jika kelak saya berhasil komit dengan rencana pensiun. Atau misalnya terjadi suatu apa di tengah masa kepersertaan saya dalam BNI Simponi, dana pensiun yang telah saya kumpulkan bisa dipakai dengan kebutuhan sebagai berikut:
- Pensiun Normal, manfaat pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun yang ditetapkan peserta pada awal masa kepesertaan.
- Pensiun Dipercepat, manfaat pensiun diberikan kepada peserta yang minimal berusia 10 (sepuluh) tahun sebelum usia pensiun normal dan berhenti dari kepesertaan.
- Pensiun Cacat, manfaat pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami cacat tetap dan tidak dapat melanjutkan iurannya.
- Pensiun Meninggal Dunia, apabila peserta meninggal dunia sebelum Usia Pensiun Normal, manfaat pensiun dibayarkan kepada janda/duda atau ahli waris peserta.
Dari skema di atas, saya yakin kalau ingin mengusahakan hidup mapan sampai akhir hayat harus diusahakan sendiri dengan pendapatan yang saya dapat tiap bulannya ini. Dan jika terjadi sesuatu terhadap diri saya dan suami, dana pensiun kami bisa dimanfaatkan oleh anak dan keluarga yang membutuhkan nanti.
Pengembangan dana yang ditawarkan BNI Simponi sendiri sudah saya pahami. Daripada mengendap saja di tabungan, sesuai dengan saran Tante Baik menabung dan investasikanlah dana yang dimiliki di BNI Simponi.
Paket investasi BNI Simponi.
Dari websitenya, secara garis besar akan seperti berikut ini jenis paket investasi yang ditawarkan BNI:
- 75% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 25% (Obligasi)
- 50% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 50% (Obligasi)
- 100% (Deposito dan/atau Pasar Uang)
- 100% (Deposito Syariah, Pasar Uang Syariah dan/atau Obligasi Syariah)
- 50% (Deposito, Pasar Uang dan/atau Obligasi Syariah) dan 50% (RD Syariah)
- 50% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 50% (Reksadana dan/atau Saham)
- 50% (Obligasi); 50% (Reksadana dan/atau Saham)
I think, dengan paket yang disebutkan, saya akan melanjutkan investasi dana pensiun saya dalam program reksadana. Mungkin istilah-istilah keuangan di atas agak ribet ya dipahami oleh orang yang pertama kali akan berinvestasi.
Namun saya cukup tenang karena berinvestasi di BNI Simponi sangat gampang. Membaca cara setorannya, saya ngga perlu ribet harus ke bank. Karena dengan rekening tabungan suami di BNI yang sudah dimilikinya dari jaman baheula, saya dimudahkan untuk melakukan fasilitas autodebet dan phone banking dari rekening tabungannya untuk dana pensiun kami bersama.
Mudahnya Melakukan Setoran BNI Simponi di Malang
Buat yang ngga punya tabungan di BNI, ada 2 cara lain yaitu dengan membayar tunai, dan transfer dari bank lain. Lokasi kamu di mana? Ada banyak kok cabang BNI di Kota Malang. Kamu mau mulai mengatur dana pensiun sejak kuliah pun bisa, coba ke Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Muhamadiyah Malang, dan juga di Universitas Merdeka Malang. Alamat lengkap cabang BNI di Malang ada di sini:
Kalau kamu tipe yang susah pergi ke bank dan memiliki rekening di bank lain, ada cara mudahnya lagi kok. Setelah menyetujui kepesertaan BNI Simponi, manfaatkan aja solusi Cash Management dengan melakukan transfer dana secara online/real time. Sistem transfer antar bank bisa dilakukan dalam mata uang rupiah atau mata uang negara lain dengan masukkan kode 009 saat bertransaksi.
Untuk cari tahu tentang gimana cara mengembangkannya, bisa juga dilihat di simulasi websitenya kok.
Simulasi Dana BNI Simponi.
Memang hasil perhitungannya hanya bersifat perkiraan karena realisasi hasil pengembangan dana yang sudah kamu setorkan tergantung dari tingkat suku bunga yang berlaku di pasar. Setidaknya biaya riil yang sudah termasuk adalah nominal sudah dikurangi biaya administrasi dan biaya pengelolaan dana.
Seluruh aktivitas dana pensiun di BNI Simponi bahkan bisa dipantau secara mandiri. Mulai dari pembukaan rekening, pembayaran iuran, penarikan dana, dan informasi saldo sampai proses pensiun bisa dilakukan di seluruh Kantor Cabang BNI di seluruh Indonesia dengan fasilitas On Line System.
Hari gini… Semua bisa dilakukan secara online. Dan selama yang saya tahu, sistem keamanan jaringan BNI terbukti aman. Tidak pernah terjadi suatu rush akibat gosip-gosip rekening lenyap lah, ATM terblokir karena gangguan jaringan, hacker lah, ini yang membuat saya yakin untuk mempercayakan dana pensiun saya. Program komitmen menabung jangka panjang, harus dipikirkan dengan seksama mulai dari tempat penyimpanannya, kan…
Apa yang sudah kamu lakukan untuk masa pensiunmu nanti, gaes?
Jika belum ada rencana apa pun, coba lihat di http://bit.ly/BNI_Simponi. Pertimbangkan dulu sebelum kamu mengikuti jejak saya berinvestasi menabung dana pensiun. Karena mungkin saja saya dan kamu masih harus bekerja saat ini, tapi saat pensiun nanti biarkan tabungan kita yang bekerja menghidupi masa purna tugas yang bahagia.
*pasang tagline HARUS BISA di postingan ini. karena saya HARUS BISA melakukan sesuatu demi hidup bahagia di masa pensiun nanti.*
UPDATE: LINK SIMULASINYA di SINI ya GAES > SIMULASI
#KUDUISO iki tulisan lomba sisan neng? huehuehue
tapi kayak e menarik iki lumayan hitung2 thin with the end ne 😀
#HARUSBISA itu dimulai dari semangat menguruskan badan. bisa loh! 4 kg turun. naiknya 10 abis nikah –”
makanya, berat badan naik turun gini bahaya, bisa-bisa masa tua isinya penyakitan. kalo ga dicover dari sekarang, bisa apa aku nanti T___T
saia termasuk jamaah yg terlambat, tapi kudu dimulai juga, akhirnya dgn bismillah (takut-takut awalnya, takut ga bisa bayar wakakaka..) sudah jalan 2 tahun lebih
SERIOUSLY KABEN?
seingetku dirimu sudah invest ruma segala? astaga calon mantu idaman.
Ahh akupun mau travelling saat pensiun, semoga diberikan kesehatan, panjang umur dan tentunya rejeki yg banyak biar bs nabung 😀
AAMIIN. yg penting kerja dg semangat, badan sehat, panjang umur mengikuti
biar nabungnya tetep aman di bni simponi 😀
Indahnya ya kalau bisa travelling pas pensiun nanti,, plus ga nyusahin anak cucu kita.
aaaakk,,, tengkis infonya mbak aikk,,
bang bing bung, ayo kita nabung!! ^__^
somehow, itu bener2 pengalaman pribadi engga pengen nyusahin anak cucu x))
postingan curcol. demi masa depan maaak!
yuk nabung yuk di bni simponi!
ini nih, emang harus dipaksa buat nabung/invest 😀
Kalau enggak dipaksa emang gak bakal jalan, ada aja alasan gak punya duit lah ini itu.
tapi kalo udah dijalanin ya biasa aja, emang hasilnya gak bisa dirasa sekarang atau besok, tapi suatu saat nanti 😀
yg pasti aku pengen maksa dirimu cari pasangan juga deh mas!
masa punya tabungan di BNI simponi tapi dirimu masi tetep sendiri?
#dikeplak
Ah, benar sekalii Mbak.. Itu juga cita2ku, travelling pas pensiun nanti ke Indonesia Timur :p Makanya aku menabung2 dari sekarang 😀
bang bing bung kita nabung bareng Win!
plannya sih bagus, tapi pas nyoba simulasi BNI Simponi lha kok macet :))
EITSSS!
Aku laporin ke BNI dulu ya!
iyo i macet :))))
Hmm…kembali dibantu utk “nuturi” adek2 ku, lumayan ada bahan bwt ngomel2. Maklum kakak yg baik dan sayang adeknya harus gini, sering2 “nuturi” sambil memberikan contoh.
*ijin makan siang ke BNI ahhhhhh*
senengnya bisa ngajak sambil nuturi
secara kakak, adek2ku abdi negara semua, aku ga ada contoh nabung dana pensiun kayak BNI Simponi ini.
simulasinya ndak isa jalan
Yuks! Sudah aku laporin kemaren, mudahan bakal dibenerin dalam waktu dekat.
Suwun san!
Piye, penak jamanku to? #dikeplak
Piye rencana pensiunmu nantik?
Enak banget sih kalo pensiun diisi dengan travelling, bukan dengan menunggu uang pensiun dan kiriman anak.
makanya, siapkan sejak muda. biar ga telat nanti saat tua.
pensiun diisi dengan makin mendekatkan diri denganNya, nabung amal utk rumah di akherat, wisatanya di surga
#komenedisisyariah
trus makannya pake apa T_T
ya pake mulut laah, dikunyah trus ditelen
Boleh dicobak nih hihihii… udah ada asuransi+tabungan di vendor lain sih, tapi ini bener2 menggiurkan untuk dicoba wkwkwk
trending topic diskusiku sama mamak2 di kantor lagi tentang dana pensiun ini.
kita ga akan selamanya di sini kan?
trus aku mendadak jadi csnya bni simponi 😀
akhirnya kita belajar bareng liat di linknya http://bit.ly/BNI_Simponi
Kmu wis mulai nabung di situ?
#tepukdada
#sedangmenyisihkanuntuksetoranawalnya
#bulaninimasihpanjangkakkk
Mama papaku udah telat banget sih ikut yang beginian but thank you informasinya bisa buat kedepannya. Dari pada duit gaji buat shopping mulu mending nabung BNI Simponi ajah 🙂
somehow kita ini tipikal, punya duit belanja. punya duit belanja.
makan2 di manaa..
nabungnya belakangan 😐
kayaknya perlu diubah ya, nabung dulu di BNI Simponi, sisanya baru dipake belanja 🙂
Neng, kenapa mesti nungguin pensiun? traveling selagi sehat bugar, muda dan itu investasi seumur hidup loh. Jujur tak ada salah dengan menabung kok. Makasi ya prmosinya
pensiun nanti yang travelingnya bebas ga pake mikir di mana cari koneksi 😀
kalo sekarang, masih ribut cari colokan lah, hashashas.
tapi tetep kok, selalu dijadwalkan traveling setaun sekali.
sambil nabung, sambil mikir mau ke mana lagi :p
kalau mba, pengembangan investasinya pilih yang mana diantara di bawah ini?
75% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 25% (Obligasi)
50% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 50% (Obligasi)
100% (Deposito dan/atau Pasar Uang)
100% (Deposito Syariah, Pasar Uang Syariah dan/atau Obligasi Syariah)
50% (Deposito, Pasar Uang dan/atau Obligasi Syariah) dan 50% (RD Syariah)
50% (Deposito dan/atau Pasar Uang); 50% (Reksadana dan/atau Saham)
50% (Obligasi); 50% (Reksadana dan/atau Saham)
saya minta sarannya, saya jg udah mulai menabung diBNI simponi.. makasih
duh, saya masih belajar di deposito sm reksadana/saham aja. jadi akan masih berputar2 di situ.
mas yayat gimana?