Dikelilingi teman-teman pecinta binatang selalu membuat saya haru. Tapi belum sampai pada tahap saya ingin memiliki satu.
Bertahun lalu, saya termasuk pecinta binatang tingkat tinggi. Kucing, kelinci, hamster, burung kakak tua, burung beo, sampai burung mambruk pernah menjadi penghuni rumah. Kemudian satu persatu kucing rumahan yang saya beri makan menghilang. Kelinci…entah berapa saja yang saya pelihara selalu mati. Hanya si Kiki yang bertahan ketika saya pindahan ke Malang, dan malah dicuri orang. Burung-burung disumbangkan ke kebun binatang mini di Singosari ketika kakak mengandung anak pertamanya.
Resmi sejak itu saya tidak pernah memelihara binatang lagi. Antara masih sedih dan sudah lelah menangis ketika ditinggal mereka pergi. Padahal seharusnya memiliki binatang peliharaan itu membuat kita bahagia dan sehat.
Lebih Banyak Bergerak
Kucing atau anjing yang sehat pasti tidak bisa diam. Mereka selalu punya kelebihan energi untuk dibagi bersama pemiliknya. Kelinci pun iya lho. Coba bawa ke taman, pasti dia langsung menghilang.
Stress Lebih Rendah
Katanya sih punya binatang peliharaan bikin tingkat stress berkurang. Pasti dengan catatan kalau binatangnya sehat. Rasa bahagia ketika dekat dengan binatang peliharaan lah yang bisa membuat stress berada di level yang rendah.
Sepi Menghilang
Bagi yang tidak suka keramaian, binatang peliharaan bisa jadi teman. Jomblo? Ngga ngga. Binatang peliharaan bisa juga kok jadi jembatan sama gebetan.
Point mana yang paling kamu butuhkan dari binatang peliharaan? Kasih saya 1 kucing, dan saya kasih kamu cowok-cowok pecinta kucing yang jomblo. Siapa tau butuh bantuan.. #eh #apasih