Tips Selamat di Jalan Sampai Tujuan

Banyak yang bilang untuk selamat di jalan, baik naik kendaraan sendiri terutama untuk kendaraan umum, jangan menggunakan perhiasan berlebihan sampai busana yang mengundang.

Kenapa jangan menggunakan perhiasan berlebihan?

Jelasnya di jalan itu ngga semuanya orang baik. Jalanan itu lebih keras. Dari yang tidak punya uang sampai mencari uang di jalan tidak bisa dihindari kehadirannya. Perhiasan berlebihan hanya akan mengundang tangan-tangan jahil yang mengincar perhiasan yang kita gunakan. So, simpanlah perhiasan dan barang berharga dari pandangan orang lain.

Kenapa jangan busana yang mengundang?

Ngga mengundang aja banyak yang jadi korban. Apalagi dengan busana yang minim kain dan jahitan :(. Saya masih percaya kalau kita ngga mengundang artinya tidak juga mengundang bahaya. Ngga selalu, tapi yaa lagi-lagi lebih baik berjaga-jaga. Kalau kata Simbok Venus, jangan takut di jalan, tunjukkan kamu punya kekuatan. Jangan tundukkan kepala seperti orang ketakutan, lawan pandangan mereka.

Tapi ngga tau saya sama yang satu ini, dia kok kayaknya malah nantang.

PUREL. Sepertinya biasa saja, tapi purel sudah berarti negatif bagi pandangan saya. Plat nomor yang ga bakal saya pakai meskipun saya punya uang lebih untuk membelinya x_x. Ngga tau lagi sih kalo plat ini hanya untuk gaya2an aja.

 

P 412 EL

 

Kamu, Purel? ngga salah kan kalo saya nanya?

 

 

10 Comments

  • aku kok ga setuju ya?
    Masalahnya adalah… kenapa warga negara harus takut berpakaian/berekspresi di jalanan? Kenapa kita yang harus takut memakai baju yang kita mau pakai, perhiasan yang kita beli dll? Padahal yang harusnya takut itu adalah para penjahat.
    Harusnya penjahat yang takut berbuat jahat, soalnya bakal dihukum.

    Ini mengingatkan aku sama Iklan Layanan Masyarakat jaman aku kecil dulu. Ada gambar teralis jendela, dan orang di baliknya… lalu tulisan, “bukan anda yang seharusnya berada di balik jeruji” atau sesuatu yang mirip itu.

    Intinya, korban disebut demikian karena dia adalah pihak yang dirugikan. Nggak adil kalo udah jadi korban masih diomelin, “salah sendiri pake perhiasan di angkot”. Hey! Di mana penegakan hukum?

    • Di tengah masyarakat yg belum dewasa dg tingkat kejahatan seperti ini, saya lebih baik menahan nafsu show off drpd nyawa melayang. Hukum terbukti belum mampu melawan penjahat, jadi siapa lg yg mampu melindungi diri kita?
      Saya ngga apatis dg kejahatan, saya ngga menuduh uda jd korban masi dihina pula, saya melindungi diri saya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *