It’s a Sporty Dinner Ever

Orang bilang kencan pertama itu berjuta rasanya. Mulai dari ngajaknya, ngomongnya, dandannya, sampe pas makannya pasti deg-deg ser berbunga-bunga. Biarpun saya sering dipanggil mas gini, ada lho saat kencan pake rok bunga-bunga dan sepatu cantik berhak 7 senti.

Trus trus neng?

Jadi gini, si pacar yang ini kan suka takjub gitu lihat saya ngantor sendal jepitan, makanya saya mau ngasi kejutan pas deket-deket valentine tahun kapan lalu. Sekali-sekalinya lho saya dandan cantik, strika rok sambil nyanyi, ngblow rambut biar rapi. Ngga sabar menanti jam 7 saat dijemput pacar. Senaaang waktu dia bilang, “Lho, kok cantik?” sambil bengong di atas sepeda motornya.

Akhirnya kami membelah malam, ngopi di kafe kecil yang cozy, ambil kursi di pojokan. Lai-lai cafe namanya. Waktu itu belum banyak yang tau keistimewaan kafe Lai-lai yang jadi favorit kami, beli 3 minuman gratis 1 snack! Behahahaha, ga mau rugi! Secangkir hazelnut capucinno, double berry juice, dan ice cream triple chocolate jadi pilihan. Saya memang suka juice, dan dia paling suka menyesap minuman panas berbusa di cangkir Lai-lai yang ukurannya cukup jumbo. Bonusnya tofu crispy hangat cocol tahu petis. Geratis! Diiringi alunan musik jazz lembut di telinga, mojok pun semakin nyaman.

image

Perfect ya neng?

Bangeeet..! Kursi kami cukup terlindung di balik pagar, tidak terganggu dengan lalu lalang pengunjung lainnya. Cappucinno lembut, melembutkan hatinya. Double berry kecut bikin saya ngga berhenti ngoceh bercerita sementara dia memperhatikan saja. Dan ice cream yummy bikin kami rebutan berburu potongan coklatnya. Sengaja ngga ambil makanan berat karena nyemil segini sudah menuhin perut sampai besok pagi. PIKIRAN YANG SALAH!

Rupanya Tuhan punya rencana sempurna menutup kencan malam itu dengan menambahkan ban motor bocor di ujung tengah malam. Shoooot! Energi dari tofu jelasnya langsung hilang di 200meter pertama. Ice cream hilang di 200meter berikutnya. Dan 1 kilometer ke depan untungnya ada pak tambal ban yang baru mau beberes pulang.

Akhirnya, sepiring nasi goreng dug dug jadi pelipur lara perut kami berdua di kios tambal ban. Thanks ya hun, olahraga malam yang menyehatkan :D.

5 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *