Perpanjangan SIM di Malang

antri 40 nomer --"

Tapi jauh lebih cepat antri 40 nomer daripada antri di cek kesehatannya. Ups, lompat banget tau-tau udah ngomongin antri foto. Rewind bentar.

Tepat setelah liburan tahun baru, sementara kantor masih libur dan begitu pun bagian SIM Keliling kota Malang juga masi libur, terpaksa deh ngurus perpanjangan SIM di kantor barunya, jalan Dr. Wahidin.

Datang pukul 9, parkiran sudah penuh kendaraan. Shoot. Buru-buru fotokopi SIM dan KTP untuk kemudian antri di cek kesehatan. Antriannya panjang dan menumpuk, entah karena banyak yang apply atau karena memang tidak disediakan tempat menunggu yang memadai. Secara gedung yang dipakai pun bukan jadi bagian dari bagian pengurusan SIM. Hanya bangunan lawas yang nampaknya disewa, dengan 1 meja registrasi, 1 meja dokter, dan 1 meja asuransi, sementara ruangannya begitu luaaaas tapi para pemohon SIM nunggunya di teras dan halaman tidak beratap.  40 menit menunggu baru dipanggil.  Cek mata, cek tekanan darah, surat kesehatan diteken 20,000, asuransi dibayar 30,000.

Kemudian pindah ke loket pembelian formulir. Karena perpanjangan SIM A dan SIM C, 2×75,000 perlu dibayar. Isi form dan kemudian langsung pindah ke loket foto SIM. Hati mencelos ngeliat dapat nomor 128 dan di penunjuk antrian masih di angka 89. Nunggu lagi… Tapi rupanya ada beberapa meja di dalam sana, sehingga antrian tidak terlalu lama. Foto diambil. Pindah ke loket sebelah lagi untuk ambil SIM jadi. Eh, kamu boleh lhoo ngulang ambil fotonya. Secara itu digital gituh. Jaga-jaga fotomu ngga cantik/cakep di SIM.

But hell yeah, saya grogi banget difoto polwan cantik. Jadinya lagi-lagi saya harus mau bertahan dengan foto SIM itu 5 tahun ke depan 🙁

Any tips? Dateng pagi atau setengah siang. Pakai baju yang terang. Dan sebelum masuk antrian foto SIM, segarkan muka dulu ya.

 

 

 

6 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *