Kangen RBT Sephia

Penutupan layanan RBT dan Konten Musik Indonesia beberapa waktu lalu memang menimbulkan pro dan kontra. Tak hanya pelaku industri yang berteriak, namun juga penggunanya.

Saya sedang di FX Sudirman saat Piyu Padi diwawancara seorang teman. Mendengarkan penolakannya terhadap rencana BRTI dan operator yang akan menghentikan layanan RBT dan Konten Musik Indonesia beberapa waktu lalu. Mendengarkan dan mencerna, 80% industri musik akan mati jika layanan RBT dan Konten Musik ditutup. Kenapa? Karena terlalu banyak hasil karya mereka yang dibajak jika hanya mengandalkan penjualan CD dan kaset. Layanan RBT dan Konten Musik dinilai musisi cukup mendekatkan mereka dengan penggemarnya tanpa perlu membeli bentuk fisik karya mereka.

Masuk akal.
Di era digital tak banyak yang membeli lagu dalam bentuk fisik seperti CD dan kaset. Mereka lebih suka mendengarnya langsung. Dan cara paling mudah adalah mengaktifkan layanan RBT atau membeli konten musik Indonesia lewat layanan digital, tanpa perlu membawa pemutar musik atau tape deck. Benar? Kamu juga ingin tinggal memutar di ponsel atau mp3 playermu bukan?

Beberapa komentar di linimasa juga menyatakan hal yang sama untuk mendukung layanan RBT dan konten musik demi kelangsungan karya artis Indonesia. @djokopoerwanto bilang ‘kasian artisnya, cd ngga laku, lagunya di bajak 🙁‘. Juga @anis_aditya yang menyatakan ‘Ga Setuju, kasian musisi dan penyanyi indonesia!‘. Bahkan ada yang komentar, kalau pasang RBT bahagia, brati kita sudah berbagi kebahagiaan ke pada yang mendengarkan.

Sebaiknya memang ada solusi yang lebih baik untuk RBT dan konten musik Indonesia. Karena media ini adalah hiburan yang menarik dan mudah didapatkan buat saya, kamu, dia dan mereka.

Jadi kangen RBT si pacar yang masang lagu ‘Sephia!’ #eh

 

 

8 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *