Dari semua cerita teman, yang selalu tidak disukai sangat adalah MENUNGGU. Menunggu janjian, menunggu jemputan, menunggu yang ditunggu tak kunjung datang.
Apalagi saya yang paling ngga suka terlambat. Selalu berangkat lebih cepat agar tidak mengecewakan mereka yang sudah janjian. Walau akhirnya saya yang selalu menunggu, tapi memang kebiasaan selalu paling sulit diubah jika tidak ada kemauan diri sendiri. Percuma saya protes kayak gimana juga, kan?
Tiga tahun menunggu, kamu juga pasti akan lelah kan? Dan kenapa kamu bertahan jika memang tidak bisa diwujudkan? Yea I talk to myself. Memang melelahkan, tapi detik-detik yang dilalui, hari demi hari, bulan dan tahun berganti, penuh dengan kebahagiaan yang susah dibilang kalau itu tidak berharga. Waktu yang berlalu tidaklah sia-sia.
Karena komitmen adalah tanggung jawab dari kata-kata saya.
Tapi, hari ini saya melangkah keluar dari zona nyaman saya. Bahwa saya berhak menggapai impian saya. Dengan atau tidak bersamanya.
Akhirnya, saya melepaskan diri dari kata ‘menunggu’.
(NengBiker/WP for BlackBerry)
wah, postingan moody yah :d…ayo bermimpi bersama, jalan2 bersama..dan lakukan resepku yg: ‘then life is good’ =)).
bahagia tidak harus bersama pasangan *smooch*
Sungguh emosional, meletup-letup..
Wah baru tau ini nengbiker nulis yang beginian.. 🙂
aw aw aw…
ddalemmmm….
It doesn’t matter what happen to us, how hard it is, how depressing it is. Every clock keep ticking, everyone still walking, things keep falling down from the air because of gravity. What ever the obstacle is, what ever happen around of us. Still life must goes on, time wouldn’t wait for us even for a single minute.