Beberapa waktu lalu saya baca obrolan twitter antar teman yang saya follow. Sederhana, hanya mbahas peran ibu. Ibu itu yang tidak sederhana. Tugasnya beragam dan masih sering dibilang kalo anaknya nakal bandel dan ngga mau belajar ‘Siapa sih IBUnya?’. Beda dengan prestasi, kehebatan, dan kemampuannya, selalu yang dibilang ‘Siapa dulu dong BAPAKnya’.
Seiring dengan perkembangan tuntutan ekonomi, peran ibu yang tadinya hanya mengurus rumah, di pundaknya juga terbebani harus mencari uang untuk kebutuhan dapur dan sekolah anak. Walau tidak sedikit pula ibu yang bekerja karena memang suka bekerja. And i bet you know what’s the end, anak terlantar, rumah berantakan, dan lain sebagainya. Siapa yang dituding? Ibu. Bapak? Sorry, bapak kerjanya lebih keras.
Semua pilihan dan resikonya memang kita yang pegang kendali. Mau jadi ibu yang di rumah saja, itu bagus. Mau jadi ibu yang bekerja, berilah sedikit waktu untuk anak. Perempuan boleh dibilang sudah sempurna kodratnya sebagai perempuan jika sudah melahirkan anak. Tapi tidak berhenti sampai di situ. Anak tidak diminta untuk dilahirkan, tapi kita yang menginginkannya hadir di dunia. Dan di tangan kita tanggung jawab untuk menjadikannya sebagai manusia yang berguna. Butuh kemauan keras untuk meminggirkan sedikit egoisme diri, dan membuat hadirnya anak bukan lagi beban. Dan butuh dukungan semangat perhatian dan kemauan suami yang lebih banyak untuk dapat melalui kehidupan rumah tangga itu.
Sungguh saya takut untuk memasuki dunia yang itu. Mulai dari melahirkan. Hingga tanggung jawab besar itu. Sementara saya senang bekerja, senang berteman, senang jalan-jalan. Bisa kah saya?
Saya suka dengan tuntutan adek saya ke istrinya, kamu di rumah saja, uang urusan saya.
dan saya juga percaya, bahwa orang hebat dan besar pastilah mereka yang sangat hormat pada sang ibu, walau belum tentu dengan sang ayah. itulah salah satu kehebatan ibu, yang dimiliki oleh perempuan.
komennya bagus bener, mas bro 🙂
jadi malu sama ibu 😐
Nengbiker ? fulltime mother ? WOW 😀
tapi sekolah mahal. beras mahal. kayaknya ngga bisa deh diem aja juga…
kita kan emansipasi :p
ntuh, suru calon kakak ipemu bilang yg sama yey
nah itu dia yang kayanya saya belum tahu..
bisa nggak ya jadi full time mother?
tapi sepupu saya yang memutuskan untuk jadi full time mother sekarang malah berencana mau jadi working mom lagi
biasanya kalo anak sudah gede, ibu sudah ga ada kerjaan, baru kepikiran kerja lagi. ayok jadi full time blogger mother?
rasanya tak perlu ada takut memasuki dunia yang indah itu, kamu pasti bisa, pasti bisa 🙂
karena aku juga orgnya gak betah ngurusin rumah mulu…
buat aku bagusnya :
dengan sama2 kerja cr duit , sama2 saling bantu urusan rumah
istri jd tau susahnya cari duit .. suami jadi tahu mahalnya kebutuhan rumah tangga.. n capeknya beresin rumah!!!
kasian kalo istri dtuntut di rumah aja ,. jd perempuan jd kurang berkembang… gaulnya jd ama tukang sayur 😀
hehehe but that’s only my opinion
solusi lainnya : bekerja dr rumah ! JOIN ME, WILL YOU ? 😉
kerja sambil jadi ibu rumah tangga kan bisa tuh
kerja online!
hehehe
saya mau jadi ibu rumah tangga yang bekerja dari rumah aaaah 😀 #rencanajangkapanjang
JOIN ME —> bisnis online dari rumah! ^_^