Teenage Girl Smoking

Semalam saat makan di Lalapan Belut Sawojajar, saat terlibat diskusi ringan sambil makan sama Hun, masuk sepasang laki-laki dan perempuan. Mereka mengambil duduk di meja panjang yang sama dengan mejaku. Sekilas keliatan perempuannya cantik dengan rambut panjang dan lesung pipitnya. Karena asyik ngobrol sendiri aku ga ngeliat mereka lagi.

Pas berdiri dan mau pulang, baru keliatan terselip sebatang rokok di tangan si perempuan. Dia merokok dengan nikmatnya barengan sama si cowok yang juga merokok. Aku ga memandang aneh, aku hanya… ‘hmm..sayang banget mbak..cantik-cantik kok ngerokok‘. Aku ngga benci kok ngeliat cewek ngrokok, aku hanya ga suka, walau memang lingkungan sudah menganggap biasa cewek ngerokok.

Gaya-gayaan? Well, terserah sih…itu hanya pilihan hidup.

Tahukah kamu kalau merokok itu :

– Membuat kulit terlihat 10-20 tahun lebih tua
– Membuat kulit sekitar mata dan mulut keriput 3x lebih cepat
– Membuat pipi kempot, bau mulut tidak enak (halitosis), gigi kuning dan rapuh
– Membuat lemak berkumpul di perut dan meningkatkan resiko selulit

Begitu pula lingkungan sekitar yang turut menghisap asap rokok akan mengalami hal yang sama. Merokok juga menurunkan daya tarik pada lawan jenis. Menurut survei dari NHS Smoking Helpline yang melakukan survei pada 1000 cowo dan cewe berumur antara 18-35 tahun yang melihat sesamanya merokok mengatakan :

– Setengah dari jumlah responden mengatakan merokok menyebabkan keriput, kulit terlihat buruk dan mengurangi nikmatnya berciuman
– Sekitar 2 dari 3 cowo dan cewek, dan sekitar setengahnya perokok mengatakan merokok mengurangi daya tarik seksual mereka
– Sekitar setengah dari perokok mengatakan susah untuk meningkatkan ketertarikan seksual mereka.

http://review.surreyhealth.nhs.uk/articles/smoking-did-you-know

Mungkin itu ga cuman berpengaruh pada perempuan yang merokok, tapi terutama untuk semua perokok. Ku garisbawahi lagi ya, merokok itu pilihan. Keren ga keren kita ga tergantung dari kita merokok apa ngga kok. Merokok ga merokok kalau sudah takdirnya meninggal ya meninggal aja.

Hanya, negara kita memang masih membutuhkan masyarakat perokok agar dapur negara juga tetap mengepul.

12 Comments

  • hah … dilema, kata A’a-ku, lah kalo sudah nggak ada yang merokok lagi di Indonesia ini aku di phk dong 🙁 *secara kerjanya memang perusahaan ngepul*

  • dats wai, jeng fenty, negara kita masih membutuhkan masyarakat perokok ^^
    hun juga ga ngerokok, tp dia sadar karena butuh ruang paru2 yang cukup untuk basketnya 🙂

  • aku gak merokok, tapi mancal ke mbatu knp sering walkingnya daripada cyclingnya? sebaliknya kalo dari mbatu ke malang, 100% cycling.. knp ya?

  • ah ini konyol. kadang malah km bawain rokokku di tas kamera xp

    just let it be. life is for once. just enjoy.
    begitu juga soal ketertarikan seksual. merokok ato gak bukan alasan km akan dibenci pria. toh saia tetep cute *hahaayyy*

    btw: cewek yg km liat – yg manis, cute, dan ngerokok itu jangan-jangan aku ya? x))

  • wah, jadi ingat pas di kafe yang deketnya hotel yg seram di Malang itu lho, lupa, yg nyimpan2 foto2 seram, lupa namanya… persis sama yang sama Mbak ceritakne kuwi, dua sepasang muda – mudi *mungkin mereka pacaran karena pas itu malam minggu dan duduk berdampingan* ceweknya cantik, rambut panjang, feminim banget, namun merokok -,-“

  • @boo, aku kan cuman menyayangkan… 😐

    @hasanjun, sayang kan? 🙁

    lagi2 tadi malem ngeliat seperti itu. seorang perempuan muda, cantik, anggun. tapi..ngerokok. duuuuhhh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *