Married With Brondong – Book Review

cork-board

Buku ini aku liat di photo tag facebooknya Niea Nadya suatu sore. Iseng klik dan ngeliat komennya yang uda menginjak angka 159. Wow, wad hepen wid dis book? Ohh yang ngarang Vbi Djenggoten, nama yang sering aku baca di komen2 facebooknya Niea. Niea ini adik kelas di SMA 3 Malang dan Arsitektur Brawijaya, tempat aku kuliah dulu. Niea sekarang di Aussie, Vbi? Hmmm..actually aku ga gitu-gitu inget sama angkatan mereka kecuali Niea dan Moka. Aku justru malah inget banget sama angkatan 2001 yang pernah bertengkar hebat waktu tim basket kami bertanding di Archie Games. hehehe.

Back to the book. Bukan buku banget, tapi lebih ke komik ^^. Hun yang aku titipin beli rada skeptis dengan  judulnya yang Married with Brondong. *jleb* . Malem minggu kemarin dibeliin deh pas ke Gramedia. Alkisah Jo yang berumur 32 tahun, seorang arsitek, bertemu dengan Boo yang 7 tahun lebih muda darinya. Pertemuan chatting yang ga sengaja membawa mereka ke pertemuan-pertemuan selanjutnya yang membuat Bo menemukan garwa-sigaraning nyawa-belahan jiwanya. Ngga menunggu lama dia langsung melamar Jo dalam 3 bulan perkenalan mereka.

“Atau aku harus menunggu hingga mapan, tapi sampai kapan? 2 tahun? 5 tahun? tapi selama 2 tahun itu berapa  banyak dosa yang akan terjadi?” ~best quote~

Uih..makjleb deh. Komik novel ini bercerita lebih banyak daripada novel-novel chiklit yang biasa aku baca sambil lalu. Lebih bermakna, sarat nasihat, dan nilai-nilai kehidupan. Mereka begitu yakin menjalani hidupnya. Bikin aku iri. Dan banyak bener detil-detil menggambar arsitektur yang pernah aku pelajarin keluar di dalamnya. Seakan membawa aku kembali ke masa-masa begadang nyelesein gambar detil itu dengan coretan tangan. Go on, buy the book!

So, kapan aku nikah? Well it depends on my hun. Aku menghormati cita-cita hun yang tidak boleh menikah sampai pendidikannya di akademi yang itu tercapai. Kami juga beda 7 tahun loh *blushing*.

Jangan bertanya kapan aku nikah lagi ya. Doakan saja…amiin.


12 Comments

  • “tapi selama 2 tahun itu berapa banyak dosa yang akan terjadi?”

    oh my God, seandainya mudah mengatakan itu pada orang tuaku …. ~.~ nanti aku dianggap sudah diapa2in deh *curcol* xD

    kudoakan yang terbaik untukmu dan hun *berondong*mu, ihik … :p

  • eh..eh..seingatku ini komik arek kaskuser ya mbak…
    hehee..
    kaskuser Malang klo ga salah,soale aku liat di Tret Regional Malang…
    hm….*aq juga ma brondong’e*..(blush)

  • empat jempol buat quote e
    *out of the topic, btw mbak ke gramedianya, gramedia matos ya? kalo ga salah mbak pake jaket merah?*

  • eh iya.. liat ya???? gitu ga nyapa’i..

    @idiluam, gpp, nasib orang memang beda2. takdirnya lain.

    @najieb, iya mauuuu, km ga mau nikah apa?

    @nora, eh km kmana aja bu. twitna sepi bener

    @mbun2.. ohohoho konteksnya beda :))

    @fenty, amiin amiin

    @xapi, tendang xapi ke karangkates

  • makasih seperti telah membuat ceritanya
    ini seperti novel hadiah buat saya
    soalnya ceritanya sama, calon istri sya 3thun lebih tua dari saya. 99% sama persis dengan yang sya alami,menikah dengan modal bissmillah.

  • i wish, i wish bisa meyakinkan kedua orang tua kami dengan bismillah. ternyata ga bisa ^^

    so we have to wait.

    selamat ya mas Tri, semoga pernikahannya lancar sampai nenek kakek nanti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *