Hari ini resmi mulai pada ujian nasional ya? Gonjang-ganjing kontroversi seputar ujian, keabsahan ujian, keluh kesah ujian, dan semuanya. Padahal dari jaman kapan kalo mo lulus sekolah ya kudu ada ujian. Ntah kenapa beberapa tahun belakangan, ujian nasional seakan menjadi momok untuk siswa-siswa kelas 3.
Kemelut ujian nasional ini sepertinya dimulai dari keinginan sekolah untuk meluluskan siswanya dengan nilai yang baik. Beberapa memarkup nilai agar siswanya terlihat pintar. Otomatis banyak siswa baru yang akan daftar di sekolah yang bersangkutan. Korbannya adalah siswa yang baru lulus itu sendiri karena kompetensi di jenjang selanjutnya terbukti tidak sesuai dengan nilai. Oleh karena itu dibuat ranking nilai dari hasil ujian. Setiap siswa harus mencapai nilai tertentu untuk lulus. Ngga peduli gimanapun caranya, halal atau haram.
Lembaga bimbingan belajar jadi ramai. Siswa-siswa jadi sering berdoa. Guru-guru ada yang cari cara gimana caranya agar semua muridnya bisa lulus. Hmmm, di sinilah.. miris waktu taun kemarin ada kepala sekolahnya sendiri yang nyolong kertas soal ujian dan menyebarkan jawaban ke siswanya. Segitunya kah harga kelulusan? Kalo siswa diajarkan dengan tidak jujur oleh gurunya, apa jadinya dia setelah lulus nanti?
Lebih miris lagi waktu mendekati ujian, itu twitter dan fesbuk anak usia sekolah kok malah lebih rame ya? Hujatan iya. Makian iya. Doa iya. Pasrah iya. Bukannya belajar di kelas tapi di jejaring sosial mereka lebih aktif.
Ada apa dengan kesadaran dan tanggung jawab anak sekolah sekarang?
Semoga ngga ada lagi berita tentang kecurangan selama ujian nasional tahun ini.
Selamat ujian!
Tapi aku n temen2 main Jejaring sosial akhir2 ini untuk bahas try out UAN dari bimbel kok mbak.
Tulisannya bagus mbak, saya belajar dari mbak yaah. Makasih sebelumnya
bagus dong sis kalo dimanfaatkan untuk bahas soal..
yg positif itu perlu dipupuk ^^
yuuk marii
Eh ketemu neng lagi di sini… Dulu pernah di MP kan? Saya masih newbie WP nih 🙂