Spare a Second For Life

Tadi pagi baca ada kecelakaan beruntun di daerah belakang rumah. Sebuah sepeda motor nyenggol sepeda motor laen dan terpental ke jalan yang berseberangan. Kemudian ditabrak motor yang melaju di belakangnya. 3 motor rusak parah, 6 nyawa melayang.

Begitu mudahnya nyawa melayang. Kadang kita sendiri sudah hati-hati tetapi justru diributkan oleh pengendara lain yang terburu waktu dan berkendara dengan sembrono. Kita memang selalu diburu waktu, tapi bisa ngga kita mempersiapkan diri kita seawal mungkin dari jam masuk sekolah, masuk kantor, atau dari jam janjian? Kita Semua. Bukan hanya orang yang memerlukan saja. Dengan melebih awalkan beberapa menit pasti kita memiliki waktu lebih banyak untuk menikmati perjalanan. Atau setidaknya memberi waktu lebih untuk nyawa kita diperpanjang di jalan.

Apalagi untuk daerah yang selalu kita lewati, pasti kita sudah hafal. Untuk kota kecil seperti Malang ngga banyak dead end kemacetan. Justru jalan lurus sepi dan panjang itu yang selalu menjadi sumber kecelakaan. Menunjukkan kita sendiri ngga hati-hati dalam berkendara. Pasti kita hapal lah kondisi jalan, persimpangan yang ramai, mana yang lewat pasar, sehingga kita menyiapkan diri kita sendiri waktu melewati jalan itu. Ngga susah kok klo pada dasarnya kita orang yang peduli. jadi kita ngga akan mati gaya di pertigaan ramai, di jalan keluar komplek, di depan pasar, karena kita sudah siap dengan pemahaman tentang kondisi jalan yang kita lewati. Memudahkan kita berpikir ulang untuk over lapping atau memutuskan untuk antri jalanan.

Dan kepedulian kita terhadap sesama semakin tipis kalo kita liat di persimpangan, ada kendaraan lain yang sudah masuk setengah sampai seluruh badan kendaraan dan masih ada saja pengendara dari arah yang berlawanan berusaha menyerundel dan ga ngerem sama sekali melihat situasi tersebut. Apalah artinya 10 sampai 20 detik memberi jalan bagi orang lain? Dapet pahala. Selamat di jalan. Berkurang sedikit kanvas rem kan ga masalah kan?

Mari kita lebih peduli di jalan. Semakin banyak pengguna jalan yang tidak peduli dengan keselamatan dirinya. Kenapa kita harus mengikuti jejak mereka?

Spare a second for your life, guys!

6 Comments

  • Bener banget..
    Kalu semua mau sadar aturan, wah..pasti dunia jadi duplikat surga nh. Amaan.
    Ya gak? gada kecelakaan, gada yang ngerusakin tripod. >:)

  • pengalaman pribadi, yg wajib dipakai pas naik motor:
    – helm, udu helem cebok/plastik, tapi helem yg bener2 helem. klo ga ada ini dah pecah ndas
    – jaket, leather/bahan yg tebel, incase gesekan ma aspal / kebakar
    – sepatu: temenku ilang jari kelingking gara2 sendal jepit
    – celana panjang: padahal wis nggawe jeans, masih aja dengkul bolong kena batu.
    – desmodeci biar ngebut lebih seruuuu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *