Pantai Kondang Merak terletak di selatan Kota Malang. Rute menuju ke sana sangat mudah. Ambil saja arah ke Kepanjen, dan ikuti arah ke Pantai Balekambang. Hati-hati karena saat ini sedang banyak perbaikan jalan. Cukup 1,5 jam menuju perempatan Jalur Lingkar Selatan dan ke arah Pantai Balekambang, jalan antah berantah ke Pantai Kondang Merak sudah menanti. Sisa 1 jam perjalanan adalah menembus Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Malang yang belum jadi, kemudian jalan semakin menyempit dan menyisakan cukup untuk 1 mobil. Herannya di pintu masuk Pantai Kondang Merak jalanan sudah beraspal. Pertanyaannya, kenapa tidak sekalian diratakan?
Ah, sudahlah.. itu tidak penting. Bersyukur sangat karena kami sudah berhasil mencapainya itu lebih penting. Menjejakkan kaki di pantai nan sepi. Indahnya gugusan karang, debur ombak di lautan, dan biru langit di horizon. Melupakan sejenak letihnya sepeda motor yang ditumpangi dengan melepaskan hasrat alam di kamar mandi. Fasilitas di Pantai Kondang Merak masih sangat minim. Hanya ada 4 kamar penginapan ‘seadanya’ jadi jangan berharap bisa tidur di kasur spring bed. 1 Musholla Al Jayus yang rapi beserta tempat wudhunya. Juga tersedia ponten aka toilet umum dengan 3 kamar. Air bersih cukup. Tapi jangan harap ada listrik gebyar gebyar. Penduduk sekitar menggunakan swadaya diesel sebagai penerangan di malam hari. Tiket masuk Pantai Kondang Merak cukup 3rb perorang dan bisa ditawar. Jangan lupa bawa bekal sendiri jika tidak ingin kelaparan. Ada sih warung rawon dan soto, tapi kami memilih untuk tidak makan karena sudah pengen foto-foto.
SPBU terakhir yang bisa digunakan untuk mengisi persediaan berjarak sekitar 45 menit dari lokasi Pantai. terletak di kanan jalan dan menyediakan warung printilan untuk membeli camilan. Rombongan menggunakan suzuki smash, honda supra fit r, honda tiger dan honda megapro. Mereka cukup terengah-engah untuk mencapai lokasi. Dan kudu setel ulang pasti kalo sudah sampai di kota. Tapi konsumsi bensin sangat irit. Syukurlah. Guys, lokasi Pantai Kondang Merak sepertinya ga cocok untuk motor modif kota dan matic. Ga tersedia tambal ban dan orang jual bensin di tengah hutannya.
Dan, yang pasti tersedia di sini adalah hamparan lokasi jepret² yang terhampar di depan mata. Beberapa karang di tengah laut berdiri tegak menanti hempasan ombak. Laut sedang dalam kondisi surut ketika jejak kaki ini menapaknya. Memudahkan untuk menyeberang tanjung yg menjorok ke tengah laut. Menyediakan pemandangan di antara karang, ikan-ikan berenang dan kerang hidup yang ga bisa diliat di kota. Tidak sekeren Bunaken dalam bayangan, tapi koral dan ganggang lautnya Pantai Kondang Merak sangat menyejukkan mata.
yang tidak menyejukkan adalah gaya para banci foto seperti ini
saking banci fotonya sampe cape dan milih tidur siang sambil meluk tas.. yaiyalah. tidur baru 2 jam abis balik dari surabaya uda ngayap lagi…
hahahaha, tetep seru neng 😀
Daaaan…
Permainan skandal tak terelakkan.
Makanan kecil diperebutkan.
Tingkah laku bocah yang ada-ada aja.
Argh…siap mental buat itu kayaknya mbak aik. >:)
maen ke sini seru banget!
seru pertama pasti ga bisa keulang di yg kedua..
every step has its own story..
but my lovely white matic conquered
n arrived there perfectly^^
begitu suguhan yang terbayarkan^^
so exotic place
YAAAYYY!!!!
aku juga mau njajal varioku
(nanti kalo uda ganti ban) hehehe
pantainya keren kan?
pemandangannya eksotik..
http://learningfromlives.wordpress.com/2012/01/01/back-packer-balekambang-edition/
Saya belum pernah ke Pantai Bunaken tapi setelah membaca artikel ini jadi tahu dapat gambaran tentang bagaimana Pantai Bunaken itu. Trims ya salam dari kami di pulau terpencil.